1. Hiu Macan (Tiger Shark)
Hewan buas satu ini akan memakan apapun yang ada di depannya, mulai dari sepatu, piringan hingga pecahan perlengkapan perang pernah ditemukan di perutnya. Kadang kala juga dia menggigit sesuatu yang mustahil dia bisa kunyah. Kerakusan hiu macan ini bahkan telah dimulai sebelum mereka terlahir ke dunia bawah laut, di dalam perut ibunya, mereka saling lahap satu sama lain.
2. Babi
Hewan ini sangat rakus, walaupun perutnya kecil. Satu fakta tentang babi ini, hewan ini suka tidur di atas kotoran alias pup-nya sendiri, jorok banget sich sehingga badannya penuh dengan kotorannya sendiri. Walaupun di peternakan bersih sekali pun.
3.Burung Heriang aka (Vulture)
Burung satu ini merupakan karnivora tingkat satu. Makanan mereka adalah daging, hanya daging dan cuma daging walaupun daging itu terhidang "setengah matang" (maksudnya baru mati alias bangkai) maupun udah membusuk. Mereka akan melahap bangkai binatang sebanyak mungkin, secepat mungkin, sampai-sampai berat mereka menjadi 20% lebih berat setelah makan.
Mereka doyan bangkai tapi kenapa ga sakit perut ya? Jawabannya karena sistem pencernaan mereka mengandung asam khusus yang dapat melumatkan apapun termasuk bakteri anthrax.
4. Tasmanian Devil
Hewan asli Aussie ini dapat melahap makanan sebanyak 40% berat tubuhnya hanya dalam tempo 30 menit. Mungkin terdengar biasa aja, tapi mari kita bandingkan dengan manusia, maka itu sama saja dengan kita melahap 216 hamburger dalam tempo yang sama.
5. Kelelawar Vampir
Hewan "imut" ini besarnya hanya seperti jempol orang dewasa, tapi gigi tajamnya bisa menyobek pembuluh darah dan menghisap darah kita, sebanyak 5 sendok teh sekali gigit. Untungnya dia lebih memilih sapi bukan kita. Sial bagi sapi, hewan ini sebelum menyedot darah, dia akan "mengencingi" korban terlebih dahulu.
6. Ular Piton
Hewan tak berkaki ini bisa menelan makanan yang bahkan lebih besar daripada kepalanya sendiri. Karena memiliki sistem pencernaan yang lamban, maka piton membutuhkan waktu yang lama untuk makan lagi, kira-kira dalam beberapa hari bahkan bulan.
7. Kodok Mulut Lebar Argentina
Juga dikenal sebagai kodok bertanduk, Argentinean wide-mouthed frog ini sangat tidak gentar maupun takut saat menyambangi makanannya. Hewan ini makan apa saja yang dia mau, seperti tikus, kadal kecil dan ular. Bahkan saking rakusnya, perutnya pun bisa robek karena kekenyangan.
8. Burung Kolibri
Hewan ini membutuhkan makanan setiap 10 menit sekali. Dengan sayap yang berkepak sebanyak 200 kali tiap menit dan jantung yang berdetak 1200 kali tiap menitnya, kolibri akan membakar 14.000 kalori. Ini sama artinya dengan kalori yang dibutuhkan manusia untuk lari marathon.
9. Paus Biru
Dengan berat 200 ton dan panjang 100 kaki, paus biru bukan hanya hewan terbesar di planet bumi, mungkin hewan terbesar yang pernah ada. Makanannya adalah krill (invertebrata kecil mirip udang yang panjangnya tidak sampe 1 inchi), tapi jangan salah, dia mengkonsumsinya sebanyak 40 juta krill per hari.
10. Ulat
Ulat ini mungkin yang terkecil di antara 10 hewan lainnya. Dia kenal sebagai "eating machine". Selama menjadi ulat dia akan memakan dedaunan dengan amat sangat rakus. Membesar 1000 kali hanya dalam 2 bulan. Persiapan sebelum "berenkarnasi" menjadi kupu-kupu yang indah.
Sabtu, 25 Desember 2010
Bener Ga Si Katak Bisa Hidup Tampa Makan Bertahun-Tahun?
Pernahkah Anda mendengar ada katak yang bisa tidur panjang tanpa makan dan minum selama bertahun-tahun? Nah, ini dia.
Katak bawah tanah (Cyclorana alboguttata) mampu hidup terkubur dalam tanah bertahun-tahun tanpa makanan dan air. Tim ilmuwan asal Universitas Queensland, Australia, berhasil membongkar rahasia kemampuan tidur alias hibernasi superpanjang ini.
Menurut para ilmuwan, rahasia dari tidur panjang katak ini adalah pada suatu sel bernama?mitokondria. Lewat sebuah proses?mitochondrial coupling, hewan luar biasa tersebut dapat memaksimalkan energi yang mereka punya untuk bertahan hidup dengan jalan meningkatkan jumlah total energi yang didapat per satu unit energi yang dikonsumsi. Dengan begitu, katak tersebut tidak akan pernah kehabisan energi.
Ilmuwan Biologi Sara Kayes mengatakan temuan ini mungkin dapat diaplikasikan dalam dunia kesehatan. "Penemuan ini berpotensi mengobati sejumlah penyakit yang berhubungan dengan energi seperti obesitas," ucap Kayes yang mempresentasikan risetnya pada pertemuan tahunan komunitas eksperimen biologi di Glasgow, Skotlandia, Senin (29/6) waktu setempat.
Katak bawah tanah (Cyclorana alboguttata) mampu hidup terkubur dalam tanah bertahun-tahun tanpa makanan dan air. Tim ilmuwan asal Universitas Queensland, Australia, berhasil membongkar rahasia kemampuan tidur alias hibernasi superpanjang ini.
Menurut para ilmuwan, rahasia dari tidur panjang katak ini adalah pada suatu sel bernama?mitokondria. Lewat sebuah proses?mitochondrial coupling, hewan luar biasa tersebut dapat memaksimalkan energi yang mereka punya untuk bertahan hidup dengan jalan meningkatkan jumlah total energi yang didapat per satu unit energi yang dikonsumsi. Dengan begitu, katak tersebut tidak akan pernah kehabisan energi.
Ilmuwan Biologi Sara Kayes mengatakan temuan ini mungkin dapat diaplikasikan dalam dunia kesehatan. "Penemuan ini berpotensi mengobati sejumlah penyakit yang berhubungan dengan energi seperti obesitas," ucap Kayes yang mempresentasikan risetnya pada pertemuan tahunan komunitas eksperimen biologi di Glasgow, Skotlandia, Senin (29/6) waktu setempat.
Inilah Foto Ita Susilawati, Perempuan 19 Tahun yang Berubah jadi Nenek 70 Tahun
Hidup Ita Susilawati (19), sontak berubah dalam dua tahun terakhir ini. Penyakit aneh yang diderita membuat fisiknya tak beda dengan perempuan berusia 70 tahun.
Seluruh kulit warga Dusun IX Desa Sido Keno, kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten Asahan, ini mengeriput. Kantung matanya jatuh dan di perut muncul benjolan sebesar kepalan tangan.
“Kami sudah mengobatkanya ke mana-mana, tapi tidak ada hasil,” ujar ibunya, Ramlia (44), sambil menangis. Ita yang ditinggal pergi begitu saja oleh suami, Hendra Effendi (33), asal Binjai, kini benar-benar menjadi nenek-nenek.
Puteri Ramlia dan Durrahman (50), ini tak mampu berbuat banyak. Seluruh aktivitasnya terhenti total disebabkan oleh penyakit aneh. Tangan dan kedua kakinya kaku tak bisa digerakkan, padahal dulu semasa sehatnya, perempuan ini dikenal lincah dan pintar mencari uang, untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarganya. Ramlia mengaku, untuk mengobatkan Ita, segala macam usaha telah mereka tempuh.
Mulai dari penanganan medis hingga pengobatan alternatif. Namun, hasilnya tetap sia-sia. “Sudah lima puluh dukun (paranormal) yang kami datangi untuk mengobatkannya, tapi nggak berhasil,” kata dia. Penyakit aneh yang menimpa perempuan yang dulu bertubuh sintal dan cantik ini hingga kini tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Berbagai macam, hipotesis dilontarkan oleh paranormal dan dokter. Ramlia mengungkapkan, penyakit Ita divonis oleh tim medis Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Pirngadi Medan karena disebabkan alergi lingkungan. Penuaan dini yang terjadi dengan proses cepat menimpa anak kedua dari tiga bersaudara ini terjadi di pertengahan 2007 silam, atau enam bulan setelah pernikahannya dengan Hendra Effendi.
Ita membeberkan, diawali dengan gejala bintik-bintik merah di sekujur tubuh disertai rasa panas. Pada leher belakang dan paha kedua kakinya terdapat bekas telapak tangan manusia. Seminggu kemudian gejala ini diirigi pula dengan mulai melepuhnya kulit tubuhnya di sejumlah titik, terutama daerah sekitar dada dan perut. Bahkan, kini timbul benjolan di perutnya sebesar kepalan tangan orang dewasa. Ita menyebutkan, penuaan dini ini terjadi tiga bulan setelah suaminya, Hendra pergi merantau meninggalkannya, di saat pernikahan mereka memasuki usia tiga bulan.
“Sampai sekarang dia tak pernah pulang menjenguk saya,” katanya. Menurut Ramlia, selain di RSU Dr Pirngadi Medan, awalnya Ita di rawat di RSU Kartini Kisaran. Namun, karena enam bulan dirawat tak jua sembuh, dia pun di rujuk ke Pirngadi. Hasilnya tetap sama, tak ada solusi yang ditawarkan tim medis untuk mengobati penyakit anehnya ini
Saya Sering Dipanggil Nenek
Kesedihan semakin mendalam dialami perempuan ini. Ita mengaku tak dapat menahan rasa sedih, apalagi setiap ada tamu yang datang ke rumah kelurganya. Sedih bercampur dengan perasaan lainnya, membuat airmatanya tak terbendung lagi. Lebih sedihnya, ungkap dia, sering orang menyangka dia sudah berusia lanjut. ”Saya sering dipanggil nenek. Sedih kali rasanya,” kata perempuan kelahiran 1991 itu. Boleh percaya atau tidak, tapi serangan penyakit aneh ini menyisakan cerita di luar akal manusia.
Ita mengaku, derita yang dideritanya selama dua tahun ini diawali dari mimpi yang berkepanjangan. Dia mengaku, setiap malam terus menerus mimpi dikejar tiga ekor ular kobra hingga akhirnya mimpi ini pun terwujud di alam nyata. Satu hari sebelum dia diserang gejala awal penyakit aneh itu, tiga ekor ular masuk ke rumah orang tuanya, yang akhirnya mati dibunuh saudaranya.
Besoknya, kaki dan tangannya mulai sakit dan kaku. Ita yang dulu berdagang pakaian di kampungnya kini hanya dapat pasrah.Tak ada yang bisa dilakukannya kini, selain menangis. Kulitnya pun makin hari makin mengeriput tanpa sebab yang diketahui secara pasti.(Koran SI/Koran SI/mbs)OKEZONE
Seluruh kulit warga Dusun IX Desa Sido Keno, kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten Asahan, ini mengeriput. Kantung matanya jatuh dan di perut muncul benjolan sebesar kepalan tangan.
“Kami sudah mengobatkanya ke mana-mana, tapi tidak ada hasil,” ujar ibunya, Ramlia (44), sambil menangis. Ita yang ditinggal pergi begitu saja oleh suami, Hendra Effendi (33), asal Binjai, kini benar-benar menjadi nenek-nenek.
Puteri Ramlia dan Durrahman (50), ini tak mampu berbuat banyak. Seluruh aktivitasnya terhenti total disebabkan oleh penyakit aneh. Tangan dan kedua kakinya kaku tak bisa digerakkan, padahal dulu semasa sehatnya, perempuan ini dikenal lincah dan pintar mencari uang, untuk membantu kebutuhan ekonomi keluarganya. Ramlia mengaku, untuk mengobatkan Ita, segala macam usaha telah mereka tempuh.
Mulai dari penanganan medis hingga pengobatan alternatif. Namun, hasilnya tetap sia-sia. “Sudah lima puluh dukun (paranormal) yang kami datangi untuk mengobatkannya, tapi nggak berhasil,” kata dia. Penyakit aneh yang menimpa perempuan yang dulu bertubuh sintal dan cantik ini hingga kini tidak diketahui penyebabnya secara pasti. Berbagai macam, hipotesis dilontarkan oleh paranormal dan dokter. Ramlia mengungkapkan, penyakit Ita divonis oleh tim medis Rumah Sakit Umum (RSU) Dr Pirngadi Medan karena disebabkan alergi lingkungan. Penuaan dini yang terjadi dengan proses cepat menimpa anak kedua dari tiga bersaudara ini terjadi di pertengahan 2007 silam, atau enam bulan setelah pernikahannya dengan Hendra Effendi.
Ita membeberkan, diawali dengan gejala bintik-bintik merah di sekujur tubuh disertai rasa panas. Pada leher belakang dan paha kedua kakinya terdapat bekas telapak tangan manusia. Seminggu kemudian gejala ini diirigi pula dengan mulai melepuhnya kulit tubuhnya di sejumlah titik, terutama daerah sekitar dada dan perut. Bahkan, kini timbul benjolan di perutnya sebesar kepalan tangan orang dewasa. Ita menyebutkan, penuaan dini ini terjadi tiga bulan setelah suaminya, Hendra pergi merantau meninggalkannya, di saat pernikahan mereka memasuki usia tiga bulan.
“Sampai sekarang dia tak pernah pulang menjenguk saya,” katanya. Menurut Ramlia, selain di RSU Dr Pirngadi Medan, awalnya Ita di rawat di RSU Kartini Kisaran. Namun, karena enam bulan dirawat tak jua sembuh, dia pun di rujuk ke Pirngadi. Hasilnya tetap sama, tak ada solusi yang ditawarkan tim medis untuk mengobati penyakit anehnya ini
Saya Sering Dipanggil Nenek
Kesedihan semakin mendalam dialami perempuan ini. Ita mengaku tak dapat menahan rasa sedih, apalagi setiap ada tamu yang datang ke rumah kelurganya. Sedih bercampur dengan perasaan lainnya, membuat airmatanya tak terbendung lagi. Lebih sedihnya, ungkap dia, sering orang menyangka dia sudah berusia lanjut. ”Saya sering dipanggil nenek. Sedih kali rasanya,” kata perempuan kelahiran 1991 itu. Boleh percaya atau tidak, tapi serangan penyakit aneh ini menyisakan cerita di luar akal manusia.
Ita mengaku, derita yang dideritanya selama dua tahun ini diawali dari mimpi yang berkepanjangan. Dia mengaku, setiap malam terus menerus mimpi dikejar tiga ekor ular kobra hingga akhirnya mimpi ini pun terwujud di alam nyata. Satu hari sebelum dia diserang gejala awal penyakit aneh itu, tiga ekor ular masuk ke rumah orang tuanya, yang akhirnya mati dibunuh saudaranya.
Besoknya, kaki dan tangannya mulai sakit dan kaku. Ita yang dulu berdagang pakaian di kampungnya kini hanya dapat pasrah.Tak ada yang bisa dilakukannya kini, selain menangis. Kulitnya pun makin hari makin mengeriput tanpa sebab yang diketahui secara pasti.(Koran SI/Koran SI/mbs)OKEZONE
Kamis, 23 Desember 2010
Supergun Ini Mampu Menghancurkan Musuh Sejauh 160 Km
Senjata ini dapat membinasakan target sejauh 100 mil (160 km) jauhnya melalui kekuatan sebuah peluru yang memiliki delapan kali kecepatan suara. Senjata super ini disebut-sebut sebagai yang terkuat di seluruh dunia setelah pengujian yang dilakukan di lapangan tembak angkatan laut AS. Sebuah tembakan dari railgun elektromagnetik yang ada pada the Naval Surface Warfare Centre di Dahlgren, Virginia menghasilkan tenaga 33 megajoule yang keluar melalui larasnya, yang merupakan sebuah rekor dunia untuk tenaga penghancur, tiga kali lebih besar dari catatan sebelumnya.
Satu megajoule kira kira setara dengan bobot mobil satu ton yang berjalan dengan kecepatan 100 mil per jam (160 km per jam). Dampak dari proyektil yang menjangkau targetnya itu 33 kali dari dorongan tenaganya. Peluru itu hanya memerlukan waktu semenit untuk ditembakkan sejauh 100 mil dan akan kena sasaran secara akurat, dengan kecepatan yang mustahil dilakukan oleh senjata konvensional.
Meriam tembak berteknologi tinggi itu menembakkan peluru seberat 9 kg atau misil pada kecepatan yang mustahil dilakukan oleh senjata konvensional. Pembuatnya sesumbar senjata itu memiliki keakurasian yang tinggi. Peluru tersebut tidak mengandalkan pada bubuk peledak tapi menggunakan gelombang energi listrik untuk menembakkan peluru pada kecepatan mendekati 8 mach. Peluru itu tak meledak pada targetnya tetapi menghancurkan apapun yang diterjangnya melalui tenaga saja.
Saat ini, kapal perang AS hanya dapat menjangkau target sejauh 13 mil dan angkatan laut berharap senjata baru itu bisa ditembakkan dari jarak yang lebih aman. Laksamana Pertama l Nevin Carr, kepala penelitian angkatan laut mengatakan senjata itu diarahkan pada magasin kapal musuh sehingga ledakannya jadi bom sendiri di kapal musuh.
Masih lima atau 10 tahun lagi – sebelum senjata itu siap digunakan di kapal. “Orang melihat hal ini di video game, tetapi ini nyata,” ujar Roger Elis, manajer program tersebut. “Ini sangat bersejarah.” Dalam pengujian hari Jumat, senjata itu menembakkan sebuah peluru setinggi 5,500 kaki menembus kayu. Peluru itu menciptakan suara ledakan kecil menembus kecepatan suara sebelum jatuh kembali ke bumi.
Peluru itu ditembakkan pada lintasan yang sangat rendah dan para ilmuwan menghitung peluru tersebut bisa menempuh jarak hingga 100 mil jika ditembakkan pada lintasan yang optimum. Hambatan utama bagi angkatan laut dalam penelitiannya adalah menyediakan “charge” yang memadai agar senjata itu tetap menembak pada kecepatan yang supersonik. Pengembangan senjata itu menelan biaya 211 juta dolar. Pada pengujian hari jumat, senjata itu memerlukan waktu lima menit untuk mengumpulkan tenaga listrik sebelum memuntahkan sebuah peluru. (Sumber)
Satu megajoule kira kira setara dengan bobot mobil satu ton yang berjalan dengan kecepatan 100 mil per jam (160 km per jam). Dampak dari proyektil yang menjangkau targetnya itu 33 kali dari dorongan tenaganya. Peluru itu hanya memerlukan waktu semenit untuk ditembakkan sejauh 100 mil dan akan kena sasaran secara akurat, dengan kecepatan yang mustahil dilakukan oleh senjata konvensional.
Meriam tembak berteknologi tinggi itu menembakkan peluru seberat 9 kg atau misil pada kecepatan yang mustahil dilakukan oleh senjata konvensional. Pembuatnya sesumbar senjata itu memiliki keakurasian yang tinggi. Peluru tersebut tidak mengandalkan pada bubuk peledak tapi menggunakan gelombang energi listrik untuk menembakkan peluru pada kecepatan mendekati 8 mach. Peluru itu tak meledak pada targetnya tetapi menghancurkan apapun yang diterjangnya melalui tenaga saja.
Saat ini, kapal perang AS hanya dapat menjangkau target sejauh 13 mil dan angkatan laut berharap senjata baru itu bisa ditembakkan dari jarak yang lebih aman. Laksamana Pertama l Nevin Carr, kepala penelitian angkatan laut mengatakan senjata itu diarahkan pada magasin kapal musuh sehingga ledakannya jadi bom sendiri di kapal musuh.
Masih lima atau 10 tahun lagi – sebelum senjata itu siap digunakan di kapal. “Orang melihat hal ini di video game, tetapi ini nyata,” ujar Roger Elis, manajer program tersebut. “Ini sangat bersejarah.” Dalam pengujian hari Jumat, senjata itu menembakkan sebuah peluru setinggi 5,500 kaki menembus kayu. Peluru itu menciptakan suara ledakan kecil menembus kecepatan suara sebelum jatuh kembali ke bumi.
Peluru itu ditembakkan pada lintasan yang sangat rendah dan para ilmuwan menghitung peluru tersebut bisa menempuh jarak hingga 100 mil jika ditembakkan pada lintasan yang optimum. Hambatan utama bagi angkatan laut dalam penelitiannya adalah menyediakan “charge” yang memadai agar senjata itu tetap menembak pada kecepatan yang supersonik. Pengembangan senjata itu menelan biaya 211 juta dolar. Pada pengujian hari jumat, senjata itu memerlukan waktu lima menit untuk mengumpulkan tenaga listrik sebelum memuntahkan sebuah peluru. (Sumber)
Hasil Survei Membuktikan, Semakin Kaya Semakin Kikir (Pelit)
Tak menjamin semakin banyak harta seseorang membuatnya semakin tergugah untuk berderma dan berbagi. Orang miskin ternyata lebih berempati dan dermawan dibanding orang kaya. Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah studi dan dipublikasikan dalam Psychological Science. Dalam serangkaian percobaan, penelitian menemukan bahwa masyarakat kelas bawah lebih baik saat membaca emosi di wajah seseorang. Ini menjadi satu ukuran dari akurasi empati.
Tidak hanya itu saja, penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa orang dengan status sosial ekonomi rendah lebih suka membantu dan dermawan. Jadi bukan hanya akurasi empati, tapi empati itu sendiri dapat ditingkatkan oleh keadaan. Mahasiswa postdoctoral dari Universitas California, San Francisco Michael Kraus mengatakan lingkungan kelas bawah jauh berbeda dengan lingkungan kelas atas. Mereka harus merespon sejumlah kerentanan dan ancaman sosial yang datang sehingga lebih peka terhadap emosi.
Rekan penulis, seorang profesor psikologi di University of California, Berkeley Dacher Keltner menyetujui pendapat tersebut. Hal ini karena orang dalam kelas sosial ekonomi rendah mendefinisikan hidup mereka oleh ancaman baik lingkungan, institusi dan orang lain. Salah satu strategi adaptif untuk menanggapi ancaman ini adalah dengan waspada dan hati-hati terhadap orang lain.
Dalam studi ini, Kraus dan rekannya melakukan tiga percobaan yang berbeda. Yang pertama dengan melibatkan karyawan sebuah universitas. Diantaranya ada yang bergelar sarjana dan ada yang tidak. Pendidikan berkaitan dengan status pekerjaan seseorang dan digunakan sebagai ukuran untuk kelas sosial.
Ketika diminta untuk melihat foto-foto penggambaran wajah dan diminta mengidentifikasi emosi yang digambarkan, mereka yang pendidikannya hanya tingkat sekolah menengah lebih baik hasilnya dibanding mereka yang berpendidikan tinggi. Percobaan kedua melibatkan mahasiswa. Mereka diminta untuk menilai status kelas sosial mereka dengan menempatkan diri pada peringkat yang mewakili kelas mereka. Dan sekali lagi, orang yang menilai dirinya dari kelas bawah mengungguli kelas atas dalam mengidentifikasi emosi.
Selanjutnya, percobaan ketiga siswa diminta untuk membandingkan status kelas mereka dengan orang lain yang lebih tinggi atau lebih rendah. Mereka yang membandingkan dirinya dengan orang kelas bawah dan menganggap dirinya memiliki status lebih tinggi kurang akurat saat membaca ekspresi emosional.
Disamping itu, hubungan kekuasan, tingkat ekonomi, dan gender diduga terkait sebagai faktor mengapa orang yang berada di tangga kelas lebih rendah mampu membaca sinyal emosional. Untuk gender, diperkirakan wanita lebih bisa membaca emosi orang lain karena adanya hormon oksitosin yang mempromosikan perasaan empati. “Kita hidup dalam periode historis dimana masalah ketimpangan kesehatan dan psikologis berkorelasi dengan ketidaksetaraan dan kita menemukan ketidaksetaraan itu,” ungkap keltner. (Sumber)
“Orang kaya dermawan tidak aneh, yang luar biasa adalah miskin dermawan, yang keterlaluan adalah kaya tapi kikir”
Tidak hanya itu saja, penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa orang dengan status sosial ekonomi rendah lebih suka membantu dan dermawan. Jadi bukan hanya akurasi empati, tapi empati itu sendiri dapat ditingkatkan oleh keadaan. Mahasiswa postdoctoral dari Universitas California, San Francisco Michael Kraus mengatakan lingkungan kelas bawah jauh berbeda dengan lingkungan kelas atas. Mereka harus merespon sejumlah kerentanan dan ancaman sosial yang datang sehingga lebih peka terhadap emosi.
Rekan penulis, seorang profesor psikologi di University of California, Berkeley Dacher Keltner menyetujui pendapat tersebut. Hal ini karena orang dalam kelas sosial ekonomi rendah mendefinisikan hidup mereka oleh ancaman baik lingkungan, institusi dan orang lain. Salah satu strategi adaptif untuk menanggapi ancaman ini adalah dengan waspada dan hati-hati terhadap orang lain.
Dalam studi ini, Kraus dan rekannya melakukan tiga percobaan yang berbeda. Yang pertama dengan melibatkan karyawan sebuah universitas. Diantaranya ada yang bergelar sarjana dan ada yang tidak. Pendidikan berkaitan dengan status pekerjaan seseorang dan digunakan sebagai ukuran untuk kelas sosial.
Ketika diminta untuk melihat foto-foto penggambaran wajah dan diminta mengidentifikasi emosi yang digambarkan, mereka yang pendidikannya hanya tingkat sekolah menengah lebih baik hasilnya dibanding mereka yang berpendidikan tinggi. Percobaan kedua melibatkan mahasiswa. Mereka diminta untuk menilai status kelas sosial mereka dengan menempatkan diri pada peringkat yang mewakili kelas mereka. Dan sekali lagi, orang yang menilai dirinya dari kelas bawah mengungguli kelas atas dalam mengidentifikasi emosi.
Selanjutnya, percobaan ketiga siswa diminta untuk membandingkan status kelas mereka dengan orang lain yang lebih tinggi atau lebih rendah. Mereka yang membandingkan dirinya dengan orang kelas bawah dan menganggap dirinya memiliki status lebih tinggi kurang akurat saat membaca ekspresi emosional.
Disamping itu, hubungan kekuasan, tingkat ekonomi, dan gender diduga terkait sebagai faktor mengapa orang yang berada di tangga kelas lebih rendah mampu membaca sinyal emosional. Untuk gender, diperkirakan wanita lebih bisa membaca emosi orang lain karena adanya hormon oksitosin yang mempromosikan perasaan empati. “Kita hidup dalam periode historis dimana masalah ketimpangan kesehatan dan psikologis berkorelasi dengan ketidaksetaraan dan kita menemukan ketidaksetaraan itu,” ungkap keltner. (Sumber)
“Orang kaya dermawan tidak aneh, yang luar biasa adalah miskin dermawan, yang keterlaluan adalah kaya tapi kikir”
Rabu, 22 Desember 2010
TRADISI GILA ORANG SIBERIA, MANDI DI AIR MINUS 36 DERAJAT CELSIUS
Anggota klub perenang musim dingin lokal 'berenang di Sungai es dingin Yenisei dengan suhu udara sekitar Minus 36 derajat Celsius !!! Di kota Siberia Krasnoyarsk, yang tampaknya menjadi tradisi tahunan klub.
Langganan:
Postingan (Atom)
Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)
H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...
-
Tersusun dari Surah Adz Dzaariyaat Ayat yang ke: 31-60, Surah Ath Thuur Ayat 1-49, Surah An Najm Ayat 1-62, Surah Al Qamar Ayat 1-...
-
Bacaan Ayat-Ayat Al Qur’an Juz Yang Ke-4 ini t ersusun dari Surah Ali ‘Imran Ayat yang ke: 92-200 dan Surah An Nisaa’ Ayat yang ke: 1...
-
Tersusun dari Surah Al Mulk Ayat yang ke: 1-30, Surah Al Qalam Ayat 1-52, Surah Al Haaqqah Ayat 1-52, Surah Al Ma’aari j Ayat 1-44,...