Sabtu, 30 Oktober 2010

Cinta Seorang Ayah

Rapat Direksi baru saja berakhir. Bob mulai bangkit berdiri dan menyenggol meja sehingga kopi tertumpah keatas catatan-catatannya.

"Waduhhh,memalukan sekali aku ini, diusia tua kok tambah ngaco.."

Semua orang ramai tergelak tertawa, lalu sebentar kemudian, kami semua mulai menceritakan Saat-saat yang paling menyakitkan dimasa lalu dulu.

Gilirannya kini sampai pada Frank yang duduk terdiam mendengarkan kisah lain-lainnya.

"Ayolah Frank, sekarang giliranmu. Cerita dong, apa saat yang paling tak enak bagimu dulu." Frank tertawa, mulailah ia berkisah masa kecilnya.

"Aku besar di San Pedro. Ayahku seorang nelayan, dan ia cinta amat pada lautan. Ia punya kapalnya sendiri, meski berat sekali mencari mata pencaharian di laut. Ia kerja keras sekali dan akan tetap tinggal di laut sampai ia menangkap cukup ikan untuk memberi makan keluarga. Bukan cuma cukup buat keluarga kami sendiri, tapi juga untuk ayah dan ibunya dan saudara-saudara lainnya yang masih di rumah."

Ia menatap kami dan berkata, "Ahhh, seandainya kalian sempat bertemu ayahku. Ia sosoknya besar, orangnya kuat dari menarik jala dan memerangi lautan demi mencari ikan. Asal kau dekat saja padanya, wuih, bau dia sudah mirip kayak lautan. Ia gemar memakai mantel cuaca-buruk tuanya yang terbuat dari kanvas dan pakaian kerja dengan kain penutup dadanya. Topi penahan hujannya sering ia tarik turun menutupi alisnya. Tak perduli berapapun ibuku mencucinya, tetap akan tercium bau lautan dan amisnya ikan."

Suara Frank mulai merendah sedikit.

"Kalau cuaca buruk, ia akan antar aku ke sekolah. Ia punya mobil truk tua yang dipakainya dalam usaha perikanan ini. Truk itu bahkan lebih tua umurnya daripada ayahku. Bunyinya meraung dan berdentangan sepanjang perjalanan. Sejak beberapa blok jauhnya kau sudah bisa mendengarnya. Saat ayah bawa truk menuju sekolah, aku merasa menciut ke dalam tempat duduk, berharap semoga bisa menghilang. Hampir separuh perjalanan, ayah sering mengerem mendadak dan lalu truk tua ini akan menyemburkan suatu kepulan awan asap. Ia akan selalu berhenti di depan sekali, dan kelihatannya setiap orang akan berdiri mengelilingi dan menonton. Lalu ayah akan menyandarkan diri ke depan, dan memberiku sebuah ciuman besar pada pipiku dan memujiku sebagai anak yang baik. Aku merasa agak malu, begitu risih. Maklumlah, aku sebagai anak umur dua-belas, dan ayahku menyandarkan diri kedepan dan menciumi aku selamat tinggal!"

Ia berhenti sejenak lalu meneruskan, "Aku ingat hari ketika kuputuskan aku sebenarnya terlalu tua untuk suatu kecupan selamat tinggal. Waktu kami sampai kesekolah dan berhenti, seperti biasanya ayah sudah tersenyum lebar.
Ia mulai memiringkan badannya kearahku, tetapi aku mengangkat tangan dan berkata, 'Jangan, ayah.' Itu pertama kali aku berkata begitu padanya, dan wajah ayah tampaknya begitu terheran.

Aku bilang, 'Ayah, aku sudah terlalu tua untuk ciuman selamat tinggal. Sebetulnya sudah terlalu tua bagi segala macam kecupan.' Ayahku memandangiku untuk saat yang lama sekali, dan matanya mulai basah. Belum pernah kulihat dia menangis sebelumnya. Ia memutar kepalanya, pandangannya menerawang menembus kaca depan. 'Kau benar,' katanya.

'Kau sudah jadi pemuda besar......seorang pria. Aku tak akan menciumimu lagi.'"

Wajah Frank berubah jadi aneh, dan air mata mulai memenuhi kedua matanya, ketika ia melanjutkan kisahnya. "Tidak lama setelah itu, ayah pergi melaut dan tidak pernah kembali lagi. Itu terjadi pada suatu hari, ketika sebagian besar armada kapal nelayan merapat dipelabuhan, tapi kapal ayah tidak.Ia punya keluarga besar yang harus diberi makan.

Kapalnya ditemukan terapung dengan jala yang separuh terangkat dan separuhnya lagi masih ada dilaut.Pastilah ayah tertimpa badai dan ia mencoba menyelamatkan jala dan semua pengapung-pengapungnya."

Aku mengawasi Frank dan melihat air mata mengalir menuruni pipinya.

Frank menyambung lagi, "Kawan-kawan, kalian tak bisa bayangkan apa yang akan kukorbankan sekedar untuk mendapatkan lagi sebuah ciuman pada pipiku....untuk merasakan wajah tuanya yang kasar......untuk mencium bau air laut dan samudra padanya.....untuk merasakan tangan dan lengannya merangkul leherku. Ahh, sekiranya saja aku jadi pria dewasa saat itu. Kalau aku seorang pria dewasa, aku pastilah tidak akan pernah memberi tahu ayahku bahwa aku terlalu tua 'tuk sebuah ciuman selamat tinggal."

Semoga kita tidak menjadi terlalu tua untuk menunjukkan cinta kasih kita.....

Langkah Kehidupam

Seorang profesor diundang untuk berbicara di sebuah basis militer. Di sana, ia berjumpa dengan seorang prajurit yang tak mungkin dilupakannya, Ralph, penjemputnya di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju tempat pengambilan bagasi. Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang.

Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar.

Setiap kali, ia kembali kesisi sang profesor dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. “Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?” desak sang profesor. “Oh”, kata Ralph, “Selama perang. Saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal.”

Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan lading ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.

“Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah”, katanya. “Saya tidak pernah tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki serta mensyukuri langkah sebelumnya. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini”.

Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi orang lain.

Nilai manusia tidak ditentukan dengan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup.

Kekayaan manusia bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan.

Banyak orang berpikir bagaimana mengubah dunia, tapi hanya sedikit saja yang memikirkan bagimana mengubah diri sendiri.

Jumat, 29 Oktober 2010

12 Penyakit Cewek ~ Cowok Harus Baca

1. Nangisuitis


Akibat terlalu sensitif. Gejalanya bibir cemberut, mata kedip-kedip. Efek sampingnya mata bengkak, saputangan banjir, hidung meler, bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A. Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba).


2. Curhatitis


Bawaannya pengen nyerocos, Efek samping rahasia orang bisa bocor, terkena Nangisuitis.
Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Tuhan.

3. Shooping Syndrome


Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot, Efek sampingnya lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis. Jika sudah masuk stadium 4 (parah banget) dompet cowoknya ikut tipis.
Coba minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).

4. Cerewetisme


Lebih parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma. Efek samping muncrat, telinga tetangga budek, dada cowoknya bisa jadi lebih halus karena sering mengelus.
Lebih cepat makan pil dengar dan minum tablet bicara lebih diperlambat.

5. Lamanian Dandanitos


Pengennya diem depan cermin. Tangan kiri gatel-gatel pengen pegang sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplok-teplok pipi pake bedak. Efek samping: menor, telat, cowoknya berkarat, gak kebagian makanan. Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri). Buat cowok minum Toleransikipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum mandi.

6. Cemburunotomy


Gejala muka lonjong, tangan mengepal, alis menukik.
Coba cegah dengan obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan tablet selidiki dahulu.

7. Ngambekilation


Gejala hampir sama dengan Cemburubotomy. Minum Sabaron dan Bersyukurinis.

Penyakit lainnya yang sedang diteliti dan belum ditemukan obatnya :
8. narsisme
9. moodisme
10. manjalogy
11. matrekolosis atau matrealistis
12. selingkuhinaku

Mengubah Kebiasaan Buruk Menjadi Potensi

Kebiasaan telah dimiliki oleh masing-masing pribadi yang dibentuk dari lahir, pengalaman, atau perjalanan hidup. Ada kebiasaan bagus ada pula kebiasaan buruk. Dalam mengubah kebiasaan buruk memanglah tidak mudah, tetapi bukan berarti kita tidak dapat melakukannya.

Tidak sabar-an

Jika kita mempunyai keinginan yang sangat kuat, maka kita akan mampu melakukannya. Kebiasaan yang buruk/negatif ini akan menjadi tembok penghalang untuk mencapai kebahagiaan. Mengapa tidak kita buang saja ?? … dan mengapa kita selalu berputar-putar di dalam lingkaran yang tidak tentu arahnya ?? ..

Menonton TV berlebih


Demo anarki

Berikut ini beberapa tips yang penulis ambil dari buku pengembangan diri menuju sesuatu yang lebih baik. Dimana hal-hal yang mungkin dapat membantu kita semua untuk mengubah kebiasaan buruk tersebut, antara lain :

1. Percaya bahwa kita dapat mengubah kebiasaan buruk. Yakinlah kepada kemampuan kita dalam mengontrol diri sendiri dan membuat perubahan positif di dalam diri kita.

2. Mengetahui konsekuensi yang harus ditanggung akibat dari kebiasaan-kebiasaan buruk. Karenanya kita bersedia menjalani suatu terapi yang mungkin tidak menyenangkan bahkan mungkin menyakitkan untuk sementara waktu, dalam rangka menghilangkan kebiasaan buruk karena keingingan untuk mengubah kebiasaan buruk itu begitu besar. Hadapi kenyataan dan resiko yang akan diakibatkan dari kebiasaan buruk ini.

3. Temukan sesuatu yang menyenangkan yang dapat membuat kita nyaman selama mengalami masa-masa sulit. Lakukan hobi anda, apa saja hobi dan kesukaan anda yang mungkin akan membantu anda menjauhkan diri dari kebiasaan yang buruk/negatif ini. Sebagai pengalih perhatian dan menumbuhkan potensi dalam diri.

4. Temukan inti dari permasalahan anda. Apa penyebab anda frustasi ? Apakah anda merendahkan diri anda sendiri ? Mengapa anda bersikap seperti musuh terhadap diri anda sendiri ? dan sebagainya yang menurut penilaian anda merupakan inti masalah anda.

5. Menyatulah dengan masalah-masalah anda. Luruskan kembali pikiran anda, terima segala kegagalan, dan temukan kembali kemenangan dan keberhasilan anda baik prestasi kecil maupun besar untuk menggugah semangat sebagai motivator dalam mengubah kebiasaan buruk.

6. Arahkan diri anda sendiri menuju pola kebiasaan baik/positif yang membuat hidup anda makin berarti. Tentukan tujuan-tujuan hidup anda yang baru. Buat rencana dalam mewujudkannya. Temukan kesuksesan dalam setiap kegiatan positif yang membutuhkan kemampuan dan antusiasme anda.

Jika kita yakin akan kekuatan dari konsep diatas dan benar-benar diterapkan dalam kehidupan maka anda akan dapat mengubah segala kebiasaan buruk. Jika anda bimbang … coba baca sekali lagi karena konsep diatas akan bekerja bila kita yakin dan sabar, dan berusaha keras untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Kita dapat mengubah kebiasaan dan meraih hidup yang lebih baik jika kita berhenti mengandalkan keajaiban, dan biasakanlah untuk selalu bersikap realistis bahwa untuk mendapatkan segala apa yang kita inginkan itu harus dengan usaha keras

Dikutip dari tips pengembangan pribadi menuju arah kehidupan yang lebih baik. Semoga Bermanfaat

Kamis, 28 Oktober 2010

Harga Diri Diinjak-injak Istri


Yth Ibu Rieny
Saya seorang laki-laki (37) berasal dari keluarga yang disiplin, religius dan cukup terpandang di desa saya. Saya sarjana bekerja pada perusahaan BUMD di ibu kota propinsi (merantau), dengan gaji yang cukup untuk menghidupi saya beserta istri dan satu anak.
Istri saya (27) adalah hasil perjodohan oleh paman, dan berasal dari keluarga pas-pasan dengan pendidikan SLTA. Setelah berlangsung 7 tahun mengarungi biduk rumah tangga banyak riak dan gelombang yang saya hadapi.

Yang menjadi masalah adalah perbedaan cara pandang kami soal masa depan. Saya menganggap istri saya tak mau belajar dari kelemahan atau kejadian yang telah terjadi. Padahal, bukankah orang pintar mengatakan pengalaman adalah guru terbaik? Ia tidak mau menerima pandangan dari saya. Sebaliknya, istri saya sangat menghargai ucapan, atau nasihat itu dari ibu atau ayahnya. Lalu apa artinya saya sebagai suami?

Bukan sekali dua kali saya menasihati atau mengajari tapi istri memang wanita keras kepala. Ia juga menolak saran saya untuk mencari kerja agar bisa menabung untuk persiapan masa depan. Jika hal ini saya bicarakan dengan orangtuanya, mereka malah membela anaknya dan membanding-bandingkan dengan pasangan yang lain yang istrinya juga tak bekerja tetapi toh dapat tetap hidup sejahtera.

Komunikasi antara saya, istri dan mertua tidak terjalin dengan baik karena setiap ide saya tidak ditanggapi dengan baik. Dia beranggapan saya ingin mengatur.

Yang membuat saya lebih risau, perlakuan mertua dan istri terhadap saya ini berpengaruh kepada cara pandang tetangga dan kerabat menilai diri saya. Kini, saya makin jarang dimintai pendapat bila ada masalah atau akan ada acara di kampung. Padahal, dahulu saya adalah rujukan utama mereka. Ini, kan merusak harga diri saya, Bu.

Beberapa kali saya mengajukan usul untuk bercerai, kalau sudah demikian, sikap mertua dan istri akan membaik. Tetapi hanya untuk sementara waktu saja. Sesudahnya, ya kembali seperti semula. Umur saya sudah mendekati 40, istri pun sudah bukan anak-anak lagi, tetapi mengapa kok kami tak bisa berinteraksi secara dewasa? Harus menunggu sapai usia berapakah hingga kedewasaan itu datang?

Saya ingin cerai Bu, tetapi seringkali saya ragu karena ingat anak yang pasti akan menderita karena perpisahan kami. Akan tetapi, membayangkan saya harus hidup lebih lama dalam situasi begini, membuat saya benar-benar merasa drop! Kapan sebenarnya seseorang itu boleh, atau pantas, atau malah sudah seharusnya bercerai dan masyarakat tidak menghakimi ini sebagai kesalahan suami, Bu? Kok saya merasa lingkungan ini berpihak pada wanita ya Bu. Saran Ibu saya tunggu. Terima kasih.
Joko di X

Mas Joko yth,
Setiap hari yang berlalu akan otromatis membuat kita semakin tua.

Tetapi menjadi dewasa, sesungguhnya adalah sebuah pilihan. Bila bertambahnya usia tidak disertai kehendak dalam diri untuk menjadi semakin dewasa, maka makin tua tak akan otomatis membuat seseorang jadi dewasa. Buat saya, dewasa adalah sebuah proses, to become kalau bahasa kerennya, dan bukan sebuah keadaan (to be).

Karena menjadi dewasa adalah sebuah proses, maka butuh upaya berkelanjutan untuk memelihara agar tidak terhenti di sebuah tahapan saja. Dan semakin hari mestinya ditandai oleh makin ikhlasnya kita untuk menerima kenyataan bahwa hidup ini adalah rangkaian dari pembuatan keputusan-keputusan yang tersedia di hadapan kita. Selain itu kita juga seharusnya semakin menyadari dan akhirnya makin berani mengambil tanggung jawab penuh atas konsekuensi yang ditimbulkan oleh pilihan yang kita ambil.

Menyalahkan lingkungan, menganggap diri adalah korban dari keputusan yang diambilkan orang lain untuk kita, pada hemat saya menunjukkan bahwa kita masih perlu kerja keras untuk sampai pada tingkat kedewasaan yang memadai.

Dari surat Anda, saya berpendapat Anda gamang akan penghayatan peran Anda sebagai seorang suami, menantu, serta anggota masyarakat yang amat butuh penghargaan, tetapi tak kunjung memperolehnya. Akibatnya, perasaan positif terhadap diri lalu melemah dan Anda kemudian merasa 'power' sebagai individu juga ikut melorot.

Dua hal yang saya harap akan membantu Anda untuk segera mengatasi masalah ini adalah mengubah gaya komunikasi saat berinteraksi dengan istri dan keluarganya. Faktor kedua, mengubah pemahaman Anda tentang apa yang disebut harga diri dalam kaitannya dengan citra diri dan rasa percaya diri.

Harga diri tidak pernah bisa dicederai oleh orang lain tanpa izin Anda, Mas Joko. Artinya, harga diri hanya bisa turun kalau kita memang mengizinkan orang untuk meremehkan dan menghina kita. Bagaimana cara orang lain memperlakukan Anda akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana Anda memperlakukan orang-orang yang berinteraksi dengan Anda.

Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh kita adalah berharap orang lain akan terlebih dahulu menghargai kita dan membuat kita merasa punya 'harga' yang tinggi. Kita lupa bahwa orang lain juga punya kebutuhan yang sama, kan? Maka, apa salahnya kalau dalam rangka menghargai diri dan menghormati diri sendiri, kita mendahului menampilkan sikap hormat pada lingkungan?

Pemahaman, kesediaan untuk selalu mencari sisi kelebihan orang lain, sembari menyadari bahwa tak ada orang yang memang tepat sama dengan kita cara berpikir dan memandang suatu masalah, pasti akan membawa Anda pada peluang lebih besar untuk merasa nyaman berada di lingkungan Anda. Ketika ini terjadi, maka Anda pun akan memancarkan energi-energi positip pada lingkungan. Ini ditandai oleh kalimat-kalimat yang tidak sinis atau mencela, kemampuan untuk mengucapkan maaf kalau memang Anda yang khilaf. Anda jadi lebih mahir bertoleransi pada orang lain, dan ketika Anda mampu membuat orang lain nyaman berada bersama-sama Anda, percaya deh Mas joko, wibawa Anda akan muncul.

Jembatan paling utama bagi semua ini memang adalah komunikasi, yaitu bagaimana kita mencerimati apa yang sampai ke telinga, mata dan indera kita yang lain dan kemudian menafsirkannya. Mendengarkan itu jauh lebih penting dari bicara. Karena kalau kita terbiasa mendengar dengan menyimak, kita akan makin tahu, apa sebenarnya yang orang lain harapkan dari kita.

Nah, cobalah ubah gaya Anda ketika menyampaikan gagasan. Hindari pemakaian bahasa tinggi-tinggi ketika mau berdiskusi tentang masa depan. Misalnya, tanyakan pada istri apa yang ia inginkan untuk dijadikan tujuan dari perkawinan ini, 10 atau 15 tahun mendatang.
Ajak istri dan mertua untuk merasa bahwa mereka dilibatkan dalam apa saja keputusan yang ingin Anda ambil dalam rumah tangga Anda. Dengan demikian Anda akan terasa makin demokratis di mata mereka. Bila ini dapat terjadi, saya yakin sikap penolakan ataupun negatifi dari istri dan mertua akan berangsur menghilang.

Jadikanlah bercerai sebagai pilihan terakhir, Mas. Mudah-mudahan dengan gaya interaksi yang lebih mampu mengakomodasi perbedaan antara Anda dan lingkungan istri, Anda akan segera merasakan bahwa bukan power yang merupakan kebutuhan utama Anda, melainkan rasa nyaman karena Anda merasa diterima sekaligus dihargai sebagai suami maupun menantu. Salam hangat.

Tersiksa Batin, Disia-siakan Suami


Foto: Ilustrasi

Satu kebohongan harus selalu ditutupi oleh kebohongan lain yang kelak akan memunculkan kebutuhan untuk tidak ingin terlalu dekat dengan pasangannya, agar kebohongan tidak terbongkar.

Ibu Rieny yang baik,

Saya Sulung (S) dari 3 bersaudara. Orangtua bercerai sejak masih kecil. Beserta adik-adik, kami ikut ibu yang membiayai hidup kami. Sekarang saya bekerja dan sebagian penghasilan dipakai membantu ibu dan adik-adik yang masih sekolah.

Saya baru menikah 6 bulan yang lalu dengan A, setelah berpacaran lebih dari 2 tahun. Walau keluarga kami tak setuju, kami tetap menikah. Seminggu nikah, ada W, wanita lain, datang marah-marah karena merasa dikecewakan oleh A.

Kami ribut, tapi cepat selesai. Masalah muncul lagi ketika Ayahnya memberi tahu ke Ibu saya bahwa A punya wanita lain yaitu R yang sering datang jika istrinya sedang tidak ada di rumah. Kami ribut lagi.

Saya tinggal berpisah dengan A, saya di kota J dan A di kota C. Seminggu sekali saya datang ke rumahnya, bukan dia yang datang untuk menjenguk saya. A berprinsip, seorang istri harus mengabdi ke suami.

Saya minta pendapat A untuk mengundurkan diri dari perusahaan agar fokus ke rumah tangga. Jawaban A menggantung status saya.

Selama menikah, setiap malam Sabtu, saya pulang ke A dan Senin pagi berangkat lagi. Pernah, saya pulang, dia malah ke luar kota bersama R. Ketika mengadu ke orangtuanya, Ayahnya berkata “Kalian bodoh. Percuma dilanjutkan juga, bakalan hancur. Memangnya kamu tahan dengan kebrengsekan A?”

Saya hanya diam. Bisa Ibu bayangkan, saya malah dipulangkan ke orangtua saya. Lalu, A tidak menghubungi kecuali jika ingin berhubungan intim. Seminggu setelahnya, A minta saya datang ke satu hotel, untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.

A mentransfer Rp 100 ribu untuk ongkos dan check in di hotel, padahal sebelumnya tak pernah transfer. Demi keutuhan rumah tangga, saya pulang dari J ke C. Saya berpikir positif, Bu. Mungkin dia ada itikad baik untuk mempertahankan rumah tangga.

Ternyata pikiran saya salah, ya? Saya dilecehkan, Bu. Saya dipulangkan ketika tak dibutuhkan, diminta datang ketika ingin berhubungan intim, dan diperlakukan seperti pelacur.

Besoknya, saya bilang ke A untuk memproses perceraian di pengadilan agama, tapi ditolaknya. A lebih memilih lewat amil.

Sorenya, tanpa sepengetahuan A, R mengajak bertemu. R sempat hamil tapi diaborsi atas kemauan A, berdekatan dengan hari pernikahan saya. Saya dicerai di hadapan amil yang kemudian membawa buku nikah saya. Ini kesalahan saya, Bu. Saya langsung percaya, buku nikah dipegang orang yang diberi kuasa oleh A. Saya dipersulit mau mengambil buku nikah saya, Bu.

Pernah ia minta rujuk, tapi saat bertemu, kami rebut lagi. Malah dia mengatai-ngatai saya dan mengatakan, saya persis ibu saya yang menjanda seumur hidup.

Allahu Akbar , Bu, jika orangtua yang dicaci maki, saya tidak ridho. Apalagi dia bilang saya mengambil keuntungan dari dia. Untung darimana? Setelah menikah, saya yang menanggung hutang biaya nikah dan kebutuhan hidup.

Bu, Apakah saya harus memproses ke pengadilan agama, mengingat saya hanya sah cerai secara agama? Keluarga saya sakit hati oleh kelakuan A, apalagi A akan menikah dengan R dalam waktu dekat.

Saya masih di kota J sendirian, Bu. Setiap hari pikiran saya dikuasai oleh A, berat badan saya pun turun drastis. Saya berusaha menyibukkan diri, dengan membaca buku termasuk rubrik psikologi asuhan ibu, bergaul dengan tetangga.

Saya berusaha kuat untuk bisa ridho dengan keputusan Allah. Tapi, sulit sekali memaafkan dan melupakannya. Saya pernah berharap suatu saat nanti, ketika A “ditampar” oleh Allah, dia akan meminta maaf ke saya dan keluarga.

Bu, mudah-mudahan Ibu bisa membantu saya yang sedang sakit hati. Terimakasih.

Sulung di J

Jeng Sulung Yth,

Sebenarnya sangat mudah jika Anda mau menjahilinya. Dia tak bisa menikahi R tanpa izin Anda sebagai istri sahnya, kecuali kawinnya di bawah tangan. Jadi, bila R tak mau menjadi istri tak resmi, mestinya ia yang meminta A menceraikan Anda di Pengadilan Agama.

Tetapi, saya lebih menyarankan, Anda “ cool down” saja dulu. Bukan untuk kembali padanya, tetapi biarkan dulu waktu berlalu, dan emosi anda serta keluarga mereda dulu. Sibukkan diri dengan hal-hal bermanfaat, ya?

Menghadapi kasus yang Anda alami, saya selalu merasa tak nyaman dalam menawarkan solusi, karena ada konflik internal (dalam diri saya) antara nilai-nilai yang saya yakini tentang perkawinan dengan kenyataan yang ada dalam permasalahan yang dihadapi oleh Jeng S.

Saya percaya, perkawinan adalah sebuah ikatan emosional yang legal dan sah di mata ALLAH, yang makin lama makin terbukti merupakan pula sebuah wadah paling “sehat” bagi orang-orang yang terikat di dalamnya.

Sehat dalam arti mampu memberi peluang bagi suami dan istri untuk mengembangkan diri secara independen, tapi juga sekaligus memberi peluang kebersamaan yang kokoh yang senantiasa meberi kekuatan untuk mengatasi masalah, tidak sendirian, namun berdua.

Maka, inginnya sebisa mungkin mereka yang menikah itu tidak bercerai. Di sisi lain, memang ada kasus yang ditelaah dari sisi manapun, harapan untuk mempertahankan kelangsungan perkawinan sudah sangat tipis atau malah tak terlihat, seperti yang Anda alami.

Tentu saja, saya tidak memakai pendekatan seperti “ketik reg spasi...” yang bisa menerawang dari jauh. Tetapi, dengan 3 pertanyaan saja rasanya sudah cukup untuk itu.

Pertanyaan pertama, apakah Anda dan suami pernah duduk bersama membahas apa yang ingin dicapai bersama melalui perkawinan ini? Bahasa kerennya, apa visi yang ingin dicapai? Visi ini adalah sebuah cita-cita yang dijadikan satui tujuan untuk dicapai bersama.

Cinta? Sebenarnya cinta adalah faktor perekat yang pada awalnya berfungsi untuk mempercepat lekatnya dua orang yang pada dasarnya punya banyak perbedaan, sebanyak persamaan yang ada pada keduanya. Tetapi, cinta tak pernah cukup untuk bisa menjawab masalah perekawinan, Sayangku.

Setelah VISI, hal ke-2 yang harus ada adalah MISI, yakni cara yang disepakati akan membawa kita ke tujuan tadi. Bentuknya adalah batasan-batasan yang dibuat dan kemudian dihormati sehingga kita nyaman, dipahami, diperhatikan, demikian pula sebaliknya.

Supaya suami-istri bisa mengawal sikap dan perilakunya sesuai batasan yang dibuat, dibutuhkan komitmen sebagai landasan utamanya. Komitmen bukan sekedar janji, tetapi lebih merupakan kesediaan memikul konsekuensi daripada pilihan yang telah diambil

Anda pilih suami macam gitu, mestinya disertai kesediaan memikul tanggung jawab atas keputusan memilihnya. Jadi, bila ia sudah berkomitmen untuk memilih Anda sebagai istri, mestinya tak ada perempuan lain yang dia hamili, bukan?

Hal ke-3, adalah kejujuran dan keterbukaan yang akan melahirkan rasa hormat. Sayangnya, tanpa komitmen tak ada kebutuhan untuk memelihara kejujuran dan keterbukaan terhadap pasangannya. Respek tidak terbentuk, yang ada rasa takut saja, sehingga di belakangnya, apa-apa yang tak disukai pasangannya pasti akan didahulukan

Ayo kita lihat sejenak, saat menikah dengan Anda ternyata di hari yang sama pacarnya sedang aborsi. Mana mungkin ia akan jujur bercerita kepada Anda?

Dan telah kita ketahui, satu kebohongan harus selalu ditutupi oleh kebohongan lain yang kelak akan memunculkan kebutuhan untuk tidak ingin terlalu dekat dengan pasangannya, agar kebohongan tidak terbongkar. Tidak heran bila suami lalu tidak nyaman tinggal sekota dengan Anda, bukan?

Orang yang membaca kisah Anda mungkin akan bertanya setengah menyalahkan, kok, sudah tahu suami begitu, Jeng Sulung tetaaap saja mau berhubungan dengan suami?

Inilah masalahnya. Orang yang berniat positif, punya penghayatan peran sebagai suami atau istri yang juga berlandaskan nilai-nilai agama yang benar, tentu akan mencoba berlaku baik dan benar. Tapi, itulah rumitnya manusia, karena wadah yang namanya perkawinan ini pada hakekatnya harus dibina dua orang, tak akan berjalan bila hanya satu pihak saja yang berusaha.

Nah, di sinilah yang namanya penalaran harus segera kita jadikan hal utama dalam melihat seluruh permasalahan dan menekan emosi, apalagi rasa cinta (jika masih ada).

Harus dan harus Jeng Sulung akui, bila terus menjadikan emosi Anda sebagai panglima, maka suami akan mampu terus mengaduk kehidupan dan ketenangan batin. Jelas, sebagai laki-laki, dia punya citra diri yang buruk. Ciri utamanya adalah dia sendiri yakin, dirinya tidak punya kelebihan-kelebihan sehingga dia perlu melakukan hal-hal buruk agar tetap nyaman dengan dirinya.

Kok bisa? Ya, memang demikian adanya. Bila seseorang punya gambaran diri yang buruk, dia secara tidak sadar akan melakukan hal-hal buruk, agar lingkungan punya anggapan yang sama dengannya bahwa dia tidaklah pantas dihormati dan dihargai. Kemasannya yang lalu terlihat, bagaikan orang yang bertindak ngawur dan tidak berfikir panjang.

Perlu kesabaran dan kesediaan untuk membimbing pasangan seperti ini dan ingin kita bantu untuk berubah. Nah, ini yang pada hemat saya, tidak perlu Anda usahakan lagi, Jeng. Makin cepat Anda bisa memutuskan hubungan secara emosional, makin baik. Bila hati sudah bisa tertata rapih untuk tidak memberi celah lagi bagi bercokolnya suami di benak Anda, pasti lebih tenang dan dapat menyusun langkah yang lebih matang untuk kelak lepas dari ikatan perkawinan ini.

http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Pasangan/Tersiksa-Batin-Disia-siakan-Suami

Rabu, 27 Oktober 2010

SAHABAT SEJATI: Hasil Temuan di Mars yang Dirahasiakan NASA

SAHABAT SEJATI: Hasil Temuan di Mars yang Dirahasiakan NASA

Hasil Temuan di Mars yang Dirahasiakan NASA

Selama ini yang kita ketahui tentang Mars adalah sebuah planet merah yang kondisinya terlalu ekstrim untuk ditinggali oleh makhluk hidup, tidak memiliki atmosfer seperti di bumi, tidak ada kandungan air seperti di bumi, kandungan oksigen amat sedikit, daya gravitasi berbeda jauh dengan bumi dan itu semua adalah pernyataan dari NASA yang kita percayai dan kita jadikan acuan. Kini anggapan tentang mars itu akan kita buang jauh-jauh dari otak kita.


Sebagian dari foto-foto berikut tidak akan dapat anda temukan dengan bebas di google atau website nasa sekalipun karena ini memang bukan untuk konsumsi publik.

Foto-foto ini akan membuat imajinasi anda mengalir, menghasilkan berbagai pertanyaan dan spekulasi, dan jika anda menggunakan logika untuk mengambil kesimpulan maka berarti anda percaya bahwa kita tidak sendirian di tata surya ini?

Efek dari foto-foto ini dianggap akan berakibat fatal jika diketahui khalayak luas, dampaknya akan terasa pada sisi Iptek dan agama (Chaos!). Maka dari itu NASA merahasiakan foto-foto temuan mereka ini dari jangkauan publik.

Foto Keadaan Alam di MARS

Pada sebelah kiri adalah foto versi NASA dan foto sebelah kanan adalah hasil pembetulan warna (image color correction). padahal make photoshop juga bisa.


Ini bisa dibuktikan dari pembetulan warna bendera USA sebagai acuannya. langit mars tampak biru bersahabat (mungkinkah atmosfernya sama dengan bumi?).


Dan ini adalah salah satu kecerobohan NASA, saat mengadakan Press Conference mereka menampilkan foto Permukaan MARS sebagai latar, dan bisa dilihat langit Mars tampak berwarna biru muda.


Penemuan Batu-batuan, Elemen dan Material

Tidak seperti batu-batuan yang dikumpulkan dari bulan atau planet lainnya, objek batu / material yang ditemukan di MARS ini bisa dibilang cukup mengejutkan. Kenapa demikian? karena batu-batuan / material ini memiliki bentuk yang amat kompleks, memiliki detail dan segi simetris bahkan ada yang nyaris memiliki fungsi. Foto-foto penemuan ini telah ditemukan sejak pendaratan pertama di MARS dan langsung dirahasiakan.

1. Batu dengan bentuk piramid sempurna (abrasi,erosi, pengikisan oleh alam?) apakah alam bisa sedetail ini?

2. Batu dengan bentuk potongan persegi


3. Batu dengan bentuk rectangular, perhatikan desainnya.


4. Persegi dengan detail.


5. Objek dengan bentuk lengkungan, memiliki detail nyaris seperti perkakas


6. Arrow form.

7. Wow! detail. Mirip apa ya?

8. Dan ini nyaris seperti Tang penjepit dengan bentuk lengkungan yang sempurna.


9. Dan yang satu ini, mirip seperti kerukan traktor, dengan lubang dan celah yang simetris dan 2 buah lubang penyangga di bagian belakang.

10. Puing Bangunan ???


11 .Ini adalah area perbukitan raksasa di MARS dengan lebar hingga bermil-mil, tapi yang menarik dari area ini adalah POLA! Bukit-bukit ini terbagi dalam pola bagian yang terstruktur rapih!


12. Dan ini adalah foto kawasan yang diambil dari satelit di atas mars. Dan hasilnya wow, sebuah kawasan yang tertata secara rapi.


13. Yang ini pasti sering liat, foto ini sudah banyak beredar di google.


14. Yang ini juga banyak ditemui di google, Monumen Cydonia yang berbentuk seperti wajah dan pentagram, konon katanya ini dulu sebuah "kota".


15. Kalau yang ini diambil dari hasil pemotretan satelit yang mengorbit di atas MARS, sebuah objek seperti Tugu / monumen berbentuk persegi berdiri tegak.


Dan mungkin saja teori liar yang bernama "Ancient Astronout" atau astronot purba itu benar-benar ada, dimana teori itu berpendapat bahwa apa yang dimaksud dengan alien itu adalah kita sendiri.

Bahwa bumi ini adalah sebuah koloni dari sebuah peradaban yang amat maju, yang berkeliling galaksi mencari planet yang layak untuk ditinggali.

sumber: http://www.apakabardunia.com/post/misteri/misteri-hasil-temuan-di-mars-yang-dirahasiakan-nasa

Awas Bayam Bisa Menjadi Racun

Bayam, tumbuhan berasal genus Spinacia ini sudah akrab dikenal di Indonesia sebagai teman lauk menu masakan Indonesia.

Dalam skala internasional, bayam terbantukan populer oleh seri kartun untuk anak-anak ‘Popeye’ yang memiliki karakter menjadi kuat seketika setelah memakan bayam.

Akrabnya, bayam banyak memiliki sederet khasiat, diantaranya seperti meningkatkan kinerja ginjal & melancarkan pencernaan. Daun bayam acapkali digunakan untuk membersihkan darah sehabis bersalin. Tidak hanya itu, bayam juga digunakan untuk memperkuat akar rambut serta mengobati tekanan darah rendah, kurang darah (anemia) dan gagal ginjal.

Selain itu, bayam juga dipercaya memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya penglihatan akibat usia (macular degeneration), kanker, bahkan katarak. Bayam adalah sumber lutein dan folate yang hebat, yang juga dapat membantu mencegah penyakit jantung & bayi yang lahir cacat.

Folic acid yang ada di bayam juga mampu melindungi otot jantung dari meningkatnya kadar glukosa yang mudah larut dan mengandung B9. Vitamin ini biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang mengandung untuk melindungi bayi dari cacat pada bagian syaraf.

Bayam kaya akan zat besi, dimana zat besi memiliki peran penting dalam proses distribusi oksigen dalam darah tubuh manusia. Zat besi juga berfungsi dalam proses produksi haemoglobin. Zat besi juga berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh. Kekurangan zat besi akan semakin memperbesar potensi tubuh mudah terserang penyakit.

Namun ada beberapa hal penting yang patut diwaspadai dalam mengolah bayam. Salah-salah bayam yang kita favoritkan berubah 1800 menjadi senyawa racun.

Untuk itu, ketahuilah langkah pengolahan bayam yang sebaiknya sebagai berikut:

* Pilihlah bayam yang hijau segar dan lebih baik yang melalui proses penanaman organik (tanpa pestisida).

* Lebih baik bayam diproses masak setelah segar dipetik. Karena paparan oksigen yang terlampau lama membuat kandungan zat besi berupa ferro (Fe2+) menjadi teroksidasi menjadi racun zat besi (ferri, Fe3+)

* Hindari memanaskan kembali masakan sayur bayam yang sudah melalui proses pemasakan.

* Hindari konsumsi bayam yang sudah 6 jam setelah proses pemasakan. Racun yang ada bertambah dengan hadirnya zat nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara juga akan menjadi NO2 (nitrit) yang bersifat senyawa tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.

* Hindari penyimpanan terlalu lama.

* Efek racun lainnya adalah kemampuan nitrit tersebut bereaksi kepada amino sekunder yang dapat membentuk senyawa penyebab kanker.


sumber :http://www.kaskus.us/

Karma itu Akibat Ulahku Juga

broken1Tuhan ..benarkah karma itu ada? Aku memang pernah melakukan satu dosa besar di masa lalu ..Tapi mengapa Kau timpakan karma itu padaku pada saat kutelah sadar dan mencoba untuk mendekat-Mu ..Inikah adilmu??Apakah memang takdirku sesungguhnya adalah menjadi orang yang selalu kalah ...

Sebenarnya aku tak ingin menggugat takdir ..aku juga sudah bisa menerima semua peristiwa yang kualami kini sebagai karma yang harus dgn ikhlas kuterima. Namun ..aku hanya manusia biasa yang punya sakit hati, punya nafsu, punya rasa, punya cinta ..punya harapan-harapan dan keinginan-keinginan ..

Dan ketika keinginan-keinginan itu satu persatu lepas dari tangan ..aku merasa begitu rapuh, begitu miskin, begitu lemah, begitu terhinakan, begitu terbelenggu, begitu sedih ..bahkan terpikir untuk mengakhiri hidupku ..

Sebut saja aku Dani. Sebenarnya aku bukan cowok yang jelek. Bahkan banyak yang bilang aku ini ganteng,rajin dan pintar. Di tempat kerjaku, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, bahkan banyak cewek yang terang-terangan menunjukkan perasaan sukanya padaku.

Namun anehnya, tak ada satupun yang mampu menaklukkan hatiku ..kecuali Ranti (bukan nama sebenarnya), teman
sekantor yang bertugas di bagian akunting.Sayangnya cewek itu sudah punya tunangan yang juga teman sekantorku ..Itulah yang membuat aku begitu sakit hati dan tertekan.

Sudah kucoba berulangkali untuk menerima kenyataan itu. Tapi tiap kali pula batinku menolak untuk merelakan Ranti menjadi milik orang lain. Apalagi toh mereka belum terikat perkawinan. Seperti pepatah, sebelum ada 'janur melengkung' maka sah-sah saja aku berusaha mencuri hati dan perhatian Ranti dari tunangannya itu.

Gilanya,aku mulai dirasuki perasaan cemburu dan iri dengki yang berlebihan. Bahkan perasaan cintaku mulai membuatku jadi orang yang tak waras. Aku selalu diliputi kegelisahan, keresahan berkepanjangan. Keinginan untuk memiliki Ranti begitu besar, begitu membutakan mataku.Aku seperti tak melihat wanita lain di dunia ini, selain Ranti. Pesonanya benar-benar telah menguasai hati dan perasaanku.Bahkan aku seolah-olah, tak bisa bertahan, tak bisa hidup lagi tanpa kehadirannya di sisiku.Tapi Ranti ternyata wanita yang luarbiasa setia ..dia tak tergoyahkan meski telah kubombardir dengan ribuan godaan. Dan justru itulah yang membuatku semakin tergila-gila padanya.

Hingga akhirnya, aku benar-benar nekat ..aku melakukan hal yang curang dengan berusaha 'menyingkirkan' kehadiran tunangan Ranti dengan cara yang tidak simpatik, melalui jasa 'orang pintar' yang tak lain adalah pakde-ku sendiri.

Bukan menyingkirkan dalam artian kematian yang kuharapkan. Aku hanya ingin mereka merasa 'tak betah' dan tak lagi merasa cocok satu sama lain.Sehingga ada peluang bagiku untuk mendekati dan mendapatkan hati Ranti ..dan aku sudah menyiapkan 'pengasihan' untuk melaksanakan niatku itu.

Benar juga. Tak perlu menunggu waktu lama ..aku melihat hubungan Ranti dan tunangannya mulai memburuk. Itu bisa kucermati dari sikap mereka yang terlihat dingin satu sama lain ..bahkan mereka tak lagi pulang bersama-sama dari tempat kerja. Aku sengaja menjauh dan tidak ingin kelihatan terlibat dalam urusan mereka. Namun sungguh ...saat itu aku merasa sangat puas dan merasa telah melihat 'kemenangan' di depan mata.Astagfirullah ...

Hingga akhirnya peristiwa itu benar-benar terjadi. Ranti memutuskan tali pertunangannya dengan kekasihnya.. Tanpa pikir panjang dan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, akupun mulai berusaha memasuki dan mengisi 'kekosongan' hati Ranti yang sedang berduka. Kondisi Ranti yang sedang tidak stabil semakin mempermudah rencanaku untuk mempengaruhi jiwanya.Akupun mulai melancarkan 'serangan'..mencoba menjadi pahlawan kesiangan yang siap mengobati luka hatinya ..dan lengkaplah sudah ketika gayung tersambut. Tanpa ingin melepaskan esempatan yang sudah terpegang tangan, akupun memperkuatnya dengan ikatan mantra dan beberapa benda yang menjadi prasyarat sebuah ritual pengasihan.Aku tak pernah berfikir tentang dosa. Yang ada dalam benakku hanyalah Ranti harus dan mutlak menjadi milikku.

Tujuan itupun terwujud. Bahkan aku tak harus berlama-lama menunggu kesediaan Ranti untuk menjadi pendamping hidupku.. sebagai istriku. Duh bahagianya aku saat itu ..Padahal di sisi lain, ada yang sangat terluka bahkan frustasi dengan kebahagiaanku. Siapa lagi kalau bukan mantan tunangan Ranti ..aku tak tahu persisnya yang terjadi. Tapi terakhir kudengar dia telah dipecat dari perusahaan karena dianggap sering absen da kinerjanya makin amburadul.

Tapi apa peduliku ..yang penting, aku telah mendapatkan Ranti. Dan itu menjadi momen yang paling penting di hidupku.Jadilah Ranti istriku. Bangga dan bahagia rasanya, akhirnya aku bisa mendapatkan orang yang sangat aku cintai. Kami pun bahagia ..hidup normal ..punya seorang anak laki-laki yang kini telah berusia enam tahun.

Semua bilang kami pasangan yang harmonis dan serasi ..Aku sangat menyayangi dan menjadikan Ranti dan anak semata wayangku sebagaimana permata yang harus selalu kujaga. Bahkan saking ingin 'meratukan' Ranti, aku mengizinkan apa saja yang dia mau ..termasuk mengizinkan keinginannya untuk berhenti bekerja. Biarlah aku yang menjadi nakhoda penuh ..bertanggungjawab mencukupi segala kebutuhan rumah tangga.. aku dengan ikhlas dan senang hati, ibarat kepala jadi kaki-kaki jadi kepala akan aku lakukan demi membahagiakannya.Lambat laun kehadiran Ranti dalam hidupku juga
mempengaruhi sikap, bahkan keimananku

..Aku yang dulu sengaja 'menjauhkan diri'dari Tuhan lantaran sering merasa terkecewakan dan jadi pecundang ..mulai belajar, membekali diri lagi dengan siraman dan pengetahuan spiritual yang mendekatkan diri dengan-Nya ..Kebetulan ada seorang teman yang konsist sekali membagikan ilmu spiritualnya.

Begitulah waktu berlalu ..begitu normalnya kehidupan rumahtanggaku sehingga aku lupa akan kewajibanku untuk 'membaharui' mantra dan prasyarat pengasihan yang seharusnya kulakukan tiap tiga tahun sekali. Sama sekali tak kuduga bila itu akan membuka gerbang dan episode baru dalam sejarah hidupku ..Entah karena kelalaianku yang tak memperbarui mantra atau memang sudah tiba pada suratan takdirku ..tiba-tiba saja hari itu, Ranti berperangai aneh ..Sepulang aku kerja, dia tidak menyambutku manis seperti biasanya. Malah dia memborbadirku dengan pertanyaan-pertanyaan yang aku tak kan sanggup menjawabnya.

"Yah, apa yang sudah kamu lakukan selama ini padaku? Ayah mengguna-gunai aku agar menjadi istri ayahkan? Ayah sengaja menghancurkan hubunganku dengan tunangankukan? Tak kusangka ..ayah ternyata orang yang kejam .." katanya bertubi-tubi membuat mukaku terasa panas, menahan malu ...terbongkar sudah semuanya ..


Tanpa aku balik bertanya darimana dia mengetahui semua itu ..Ranti sudah menjelaskan sendiri bahwa dia baru saja kedatangan tamu, teman lamanya,perempuan yg ternyata memiliki 'daya linuwih' alias kemampuan khusus untuk melihat 'sesuatu' dari aura seseorang. Dari temannya itulah akhirnya Ranti tahu tentang rahasia terbesar yang telah kupendam bertahun-tahun.

Aku tak bisa mengelak, selain hanya diam ..lalu mengakui semuanya. Tapi kulakukan itu semua karena aku sangat
mencintainya ..tak ingin kehilangannya ..aku tak bisa hidup tanpa dirinya ..bahkan aku rela melakukan apa saja asalkan dia tidak meninggalkanku ..Hanya itulah yang bisa kuungkapkan padanya. Nyatanya toh sia-sia ..Ranti tetap saja marah, bahkan sangat marah ...tidak pernah sekalipun aku melihat dia semarah itu ..dan ironisnya ..dia langsung bergegas ke kamar, mengepak barang-barang. Kulihat samudra kekecewaan yang teramat dalam di matanya ..

Aku benar-benar panik dan takut ..Tidak !! Aku tak boleh membiarkan Ranti pergi, tidak sekarang atau selamanya ..Apalagi kami sudah dikaruniai seorang anak..yang pada saat kejadian itu masih belum pulang dari sekolah lantaran ada kegiatan
ekstrakurikuler. Itupun tak menyurutkan langkahnya untuk tetap pergi ..Aku begitu kalut ..lantas serta merta kupeluk dia dan
memohonnya agar tidak meninggalkanku ..sama sekali tak kuduga bila tiba-tiba tubuh Ranti tak bisa menahan keseimbangan dan terjatuh ..kepalanya berdarah membentur tepian ranjang ..

Aku bertambah panik, sementara Ranti semakin histeris saja setelah mengetahui kepalanya terluka. Hal ini justru semakin menguatkannya untuk meninggalkan aku ..dan satu hal yang tak pernah kuduga sebelumnya ..Ternyata, setelah bangun ..sambil memegangi kepalanya yang berdarah,

Ranti langsung bergegas keluar rumah ..menyetop taksi ..dan ..melaporkanku ke kantor polisi dengan delik aduan kekerasan dalam rumah tangga ..Duhhhh Kujalani, kuterima semua proses hukum tanpa terbelit-belit untuk membuktikan niatku yang tulus ..akupun sempat mendekam di dinginnya hotel prodeo, meski hanya beberapa malam ..Semua kuterima dengan ikhlas demi Ranti ..

Lepas dari masalah pidana, masalah lain yang lebih berat menghadang ..Ratih menggugat cerai.Duh ..sedemikian benci dan jijikkah dia padaku ..Benarkah tak ada sisa2 cinta sama sekali??Mungkin aku bersalah ..berdosa telah 'memaksakan cinta' ..tapi tak adakah celah kebaikan sedikitpun yang dia lihat dariku ..tentang kerelaanku tuk selalu bahagiakannya dan anak semata wayang kami ..tidakkah itu bisa menahan langkahnya ??

Ternyata tidak ..sama sekali tidak mampu membuatnya tersentuh ..Ranti tetap ngotot minta cerai ..bahkan kulihat ada bilur-bilur kemarahan yang sangat pijar di matanya. Duh ..bagaimana bisa aku tak meluluskan keinginan2nya bahkan yang paling menyakitkan sekalipun.. Apalagi jelas-jelas aku dalam posisi bersalah ..

Dan bercerailah kami ..dengan anak semata wayang kami yang hak perwaliannya jatuh pada Ranti. Sakit, sedih, kecewa ..tapi aku tak berdaya, aku pasrah karena teringat dengan kesalahan terbesar yang pernah kulakukan itu. Aku bahkan tak peduli lagi dengan kehidupanku yang laun menjadi kacau ..terjebak dalam penyesalan berkepanjangan ..namun di sisi lain aku merasa bersyukur pernah mengecap kehidupan manis itu dengan orang yang paling kucintai di atas jagad ini ..sakit di hati ini mulai menyerang organ tubuhku yang lain ..membuat diriku menjadi rapuh ..Hari-hari hanya kuisi dengan do'a dan do'a memohon ampun dan tobat sambil berharap suatu hari Ranti dan anak kami akan datang kembali padaku ..sebelum vonis tumor otak itu merenggut nyawaku ....

Selasa, 26 Oktober 2010

Kisah Kelam Mahasiswi

Sebut saja aku Amanda, usia 25 tahun, calon ibu dari seorang anak berusia tiga bulan di dalam rahimku, yang pernah kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta di salah satu kota pelajar di Jawa Timur. Tidak sedikit orang yang mengatakan aku pintar, cantik, dan menarik. Tapi rupanya nasib tak setara dengan kecantikan fisikku. Terlahir sebagai anak sulung dari delapan bersaudara, di sebuah kota kecil di Trenggalek Jatim, perjalanan hidupku bagaikan sebuah cerita sedih bersambung yang tak pernah berakhir ... bagaikan sumur tanpa dasar.


Kisahku bermula ketika aku lulus SMU beberapa tahun silam. Meski dengan kondisi ekonomi pas-pasan, aku bertekad ingin menggapai kehidupan masa depan yang lebih baik dengan kuliah. Kedua orang tua mendukungku, bahkan karena ingin anaknya bisa mengangkat status sosial ekonomi keluarga, mereka rela menjual sepetak sawah-satu-satunya benda keluarga yang berharga dan memungkinkan dijual, untuk bekal aku kuliah.

Jadilah aku mahasiswi. Sebagai anak kampung, penampilanku biasa-biasa saja, bahkan banyak yang bilang aku terlalu polos dan lugu, enggak cocok jadi anak kuliahan. Padahal, teman-temanku rata-rata 'penggila mode'. Apa aku yang salah ambil tempat kuliah ya? Kenapa aku bisa terjebak dalam lingkungan perkuliahan (yang ternyata) mahasiswanya rata-rata dari kalangan 'the have'? Kembali lagi, mungkin karena aku terlalu kuper, sehingga untuk masuk kuliahpun aku tak punya banyak referensi tentang perguruan tinggi yang harus kupilih. Padahal, di kota itu bejibun PTS bisa kupilih. Bahkan, ada juga PTS yang banyak 'menampung' orang udik tapi punya uang kuliah seperti aku. Nasi sudah jadi bubur basi! (Tak mungkin disantap lagi meski sudah disulap jadi bubur ayam).

Untuk menutup perasaan minder dan menghindari 'sirik mode', aku sempat memutuskan untuk memakai jilbab. Tapi akhirnya kutanggalkan karena itu tidak membantuku, malah membuatku jadi seperti orang asing. Dan aku sadar betul, ada perasaan tidak tenang dalam hatiku karena jilbab itu kupakai bukan lantaran keikhlasan dan kesadaran, namun semata-mata karena sebab lain. (sekedar tahu, sekarang pun aku memakai jilbab. Namun kali ini kupakai betul-betul karena panggilan hati).

Akhirnya, kegelisahanku tertangkap juga oleh salah seorang dosenku, sebut saja Jerry. Dia lelaki setengah matang, berperawakan tegap, tampan dengan kumis dan cambang khas seorang perlente. Diam-diam laki-laki yang betah membujang dengan usianya yang di atas kepala empat itu terus memperhatikan aku. Dia seakan terus menguntitku, kemanapun aku pergi. Hingga akhirnya, entah kapan mulainya, tak berapa lama dia menjadi teman curhat istimewa bagiku. Bahkan, perlahan-lahan dia mulai membantu keuangan bulananku yang mulai kembang kempis.

Namun ternyata, tidak ada makan siang yang gratis! Semua yang diberikan Jerry kepadaku, harus kutebus mahal dengan kehormatanku. Aku dipaksa menyerahkan keperawananku di sebuah kamar hotel di kawasan wisata tak jauh dari kota tempatku kuliah. Tentu saja, setelah 'laki-laki biadab' itu membubuhkan sesuatu di minumanku. Keperawananku sakit, tapi lebih sakit lagi perasaanku. Aku merasa menjadi perempuan paling kotor di dunia. Tiba-tiba saja bayangan wajah ibu, bapak, dan adik-adikku di kampung melintas begitu saja. Semuanya bagaikan ingin menelanku hidup-hidup. Tapi untunglah itu hanya ilusi ketakutan atas segala dosa yang baru saja kulakukan.

Aku menangis sejadi-jadinya. Tapi Jerry nampak tenang. Bahkan dia sama sekali tidak menyatakan penyesalannya. Tak ada kata maaf pun meluncur dari bibirnya. Dia hanya mengatakan bahwa dengan 'pengorbanan kecil' ini dia akan membuat hidupku berubah. Berubah? Ya Tuhan ...Ternyata yang dia maksud dengan berubah itu adalah merubah Amanda yang kuper, polos dan lugu ini menjadi Amanda yang glamour, bebas, dan binal !

Perlahan namun pasti, perilaku dan kehidupanku pun mulai berubah. Lewat 'tangan dingin' Jerry, akhirnya aku menjadi 'ayam kampus' berkelas. Bukan hanya antar sesama penganut freesex seperti Jerry yang bisa menikmati tubuhku, tidak sedikit pejabat maupun pengusaha berkantong tebal yang pernah memeluk dan mereguk kenikmatan dariku. Uang pun tak lagi menjadi soal bagiku. Bahkan, sawah bapak yang pernah terjual di kampung sudah berhasil aku ganti dengan yang lebih luas. Begitu juga adikku nomor dua dan ketiga aku kuliahkan, meski tentu saja tak harus sekota denganku. (Karena di kampung aku mengaku menjadi Sekretaris di sebuah perusahaan ternama).

Lama-lama, aku pun menikmati pekerjaan ini. Aku sudah tidak perduli lagi dengan kasak-kusuk di kampus, atau diusir dari satu kos lalu pindah ke kos lain. Entahlah, segala bentuk dosa sudah kulakoni, dari free sexs, membohongi orang tua, termasuk menggugurkan kandungan hingga tiga kali. Dan aku tak lagi berfikir, apalagi berkhayal tentang surga karena aku begitu yakin bahwa tempatku memang di neraka jahanam!

Namun, memasuki tahun ke empat, tepatnya setahun lalu, tiba-tiba aku menemukan sesuatu yang ganjil dalam hatiku. Sesuatu yang sebelumnya tidak pernah kurasakan, aku jatuh cinta kepada salah seorang pemilik konter handpone langgananku. Keseringan membeli pulsa, menukar handphone, membuatku diam-diam memperhatikan Ramzy-sebut saja begitu. Seorang pemuda yang sangat biasa, ramah, santun, lembut, dan suka mencandaiku dengan kalimat-kalimat yang 'nyess' di hati. Yang menarik perhatianku, Al-quran dan sajadah selalu saja menghiasi sudut paling atas rak di konternya.

Obrolan yang saling nyambung, perasaan teduh dan tenang bila menatap matanya, tutur katanya yang lembut, membuatku benar-benar tak berdaya. Hingga singkat kata, kami pun merasa saling cocok hati dan pacaran (meski dengan tata cara versi dia yang sangat sopan). Tak lama setelah saling mengungkapkan perasaan, dia pun melamarku ke kampung. Aku pun bahagia bukan kepalang. Bahkan saking bahagia nya aku lupa bahwa masih ada 'tembok penghalang' lain yang bisa saja meruntuhkan kebahagiaanku sewaktu-waktu.

Benar juga. Jerry ternyata tidak terima dengan perlakuanku yang langsung 'hilang' begitu saja darinya setelah aku jadian dengan Ramzy. Meski nomor handphone lama sudah kubuang, ternyata dia bisa melacak keberadaanku. akibatnya fatal, dia membeberkan semua aib masa laluku kepada Ramzy yang selama ini kusimpan rapat. Tentu saja Ramzy shock berat. Apalagi aku sempat berbohong kepadanya bahwa keperawananku sudah hilang sejak SMP karena belajar naik sepeda. Duh ...aku memang salah, aku tak jujur mengatakan segalanya kepada Ramzy. Tapi aku terlalu sayang, terlalu cinta pada Ramzy dan takut akan kehilangannya. Aku takut kejujuranku akan membuatnya jadi membenciku. Aku merasa benar-benar bersalah. Bahkan seandainya, aku tak ingat banyaknya dosa yang telah kubuat dan tak ingat akan kesempatan bertobat yang telah diberikan Allah SWT, saat ini aku pasti sudah bunuh diri.

Apalagi kini aku tengah mengandung anak Ramzy. Memang usianya baru tiga bulan ...namun cukup menjadi alasan kuat bagiku untuk tetap mempertahankan hidup. Meski (mungkin) nantinya Ramzy menceraikan aku setelah jabang bayi lahir, aku pasrah bila memang itu hukuman duniawi yang harus kujalani. Karena ternyata aku masih lebih takut hukum di akherat nanti. Tapi seandainya boleh berharap aku pasti tetap mendambakan Ramzy mau memaafkan aku.

Tapi yang jelas, meski masih serumah, hingga hari ini, dia masih saja diam membisu. Bahkan seolah-olah tidak menyadari kehadiranku di sisinya, sebagai istrinya. Tak ada kata marah, tak ada kata cerai dari mulutnya ...namun sikapnya itu membuat aku semakin tersiksa. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Seatap dengan suami sah, tapi tidur sendiri, semuanya sendiri. Bahkan, Ramzy tak mau menyentuh sama sekali makanan yang kuhidangkan. Bila pulang kerja, dia lebih banyak menghabiskan waktu di kamar shalat. Duh, sampai kapan aku harus bersabar ...

Terkuaknya Tabir Khianat Suamiku

sadAku tak tahu, perasaan seperti apa yang harus kuungkapkan saat ini, marah, sedih, bahagia, menyesal ataukah kecewa ..semuanya berkecamuk dalam dada dan menorehkan kepedihan dan sakit yang teramat sakit di dalam hati ini. Pernahkah terbayangkan, seseorang yang kita cintai, kita sayangi dan hormati, tiba-tiba meninggalkan kita dengan sejuta kenyataan yang sangat sulit kita terima ..bahkan menyisakan bongkahan permasalahan yang mengigit..

Gempa yang melanda ranah Minang, menjadi saksi terkuaknya tabir yang selama ini tidak aku ketahui sama sekali. Dibalik porak poranda kota Padang .. tersisa kisah yang sungguh menyakitkan hati. Bagaimana tidak, suamiku yang menjadi salah satu korban runtuhnya sebuah hotel di kota itu, ternyata meninggalkan jejak, seorang anak perempuan kecil yang kini sebatang kara dan diantarkan ke hadapanku sebagai anak dari 'istri lain' laki-laki pujaanku itu.

Anak berusia 4 tahun yang wajahnya memang mirip suamiku itu, kini tinggal bersamaku dan aku tak tahu apa yang harus kuperbuat. Membencinya, menyiksanya, atau malah mengasihinya sebagaimana anakku sendiri. Di sisi lain hatiku, aku sangat kasihan kepadanya, namun di sisi lain ada perasaan sakit, benci, dan dendam yang sulit aku singkirkan. Begitu juga anak-anakku (ada dua orang, laki-laki dan perempuan kelas sebelas es em a dan kelas tujuh SMP) Sepertinya mereka sulit menerima kenyataan aneh ini. Atau karena mereka ingin menjaga perasaanku? Entahlah, yang jelas mereka terlihat acuh tak acuh ..

Karena bingung dan bimbang dengan perasaanku sendiri, perempuan kecil yang diberi nama Nayla (bukan nama sebenarnya) itupun cuma kuserahkan kepada seorang pembantu, terserah mau diapakan .. karena terus terang aku belum terlalu rela menerima kehadirannya.Ikhwal kemunculan Nayla adalah ketika kami menerima kabar tentang suamiku, sebut saja Mas Budi (samaran) yang menjadi salah satu korban meninggal dalam peristiwa gempa Padang. Mas Budi 'terkubur' di sebuah hotel ketika sedang mengikuti sebuah seminar. Setelah mendengar kabar tidak mengenakkan tersebut, akupun langsung 'terbang' ke TKP untuk memastikan benar tidaknya pria yang sangat kucintai sepenuh hati dan jiwaku itu ikut menjadi korban. Ternyata memang benar, suami terkasihku itu adalah salah satu dari korban yang meregang nyawa di antara reruntuhan bangunan hotel di pusat kota Padang itu.

Hancur luluh hatiku menerima kenyataan pahit itu. Sungguh aku tak menyangka bila nasib Mas Budi akan berakhir tragis seperti itu. Belum habis airmataku menangisi kepergian Mas Budi, tiba-tiba, bak tersambar petir di siang bolong, ada seorang ibu tengah baya menghampiri aku ketika tengah mengurus segala keperluan pemakaman Mas Budi di kota itu. Perempuan yang kira-kira usianya tak jauh berbeda denganku itu menggendong anak kecil dan mengatakan bahwa anak dalam gendongannya itu adalah anak suamiku dari adik perempuannya.

Bagaikan tidak percaya dengan penglihatan dan pendengaranku sendiri aku bahkan tidak bisa bicara apa-apa. Lidahku serasa kelu, otak dan pikiranku terasa buntu ..bagaikan ada sebongkah batu besar yang menindih tubuh dan jiwaku! Aku tak tahu, tidak siap diterpa kenyataan yang menyakitkan itu. Ya Allah ternyata itu anak suamiku dan Erni (bukan nama sebenarnya), mantan asisten pribadi Mas Budi yang pernah kepergok menjalin affair dan kemudian dipecat atas dasar pertimbangan 'penyelamatan muka' dan harga diri keluarga besar kami.

Jadi, selama ini Mas Budi ternyata masih tetap menjalin hubungan terlarang dengan Erni. Bahkan berdasarkan keterangan dari kakak Erni, mereka sudah menikah sirih sekitar empat tahun lalu di Padang karena Erni terlanjur mengandung benih Mas Budi.Ya Tuhan, bodohnya aku ..aku yang selalu mengantar kepergian Mas Budi ke tempat tugasnya (karena Mas Budi memang memiliki beberapa bisnis di beberapa kota) dengan hati tulus ikhlas, dengan kepercayaan penuh dan tanpa prasangka, ternyata telah menjadi korban kebohongan laki-laki yang telah menganugerahi aku dua orang anak itu ... pedihhhhhh rasanya ..

Tapi apa dayaku, inilah realita kehidupan yang terpaksa kujalani. Ironisnya, Erni dan keluarganya yang lain ternyata juga menjadi korban bencana itu. Tinggal kakak Erni dan anaknya semata wayang yang juga masih kecil ..yang tidak mungkin menanggung beban hidup Nayla .. Antara percaya dan tidak percaya aku terima 'penyerahan' Nayla itu kepadaku ..Aku tak bisa berkata apa-apa selain mencoba menata hati, perasaan dan jiwaku yang terlanjur hancur berantakan ... Bahkan aku tak tahu, bagaimana aku bisa 'terbang' balik ke rumah dengan seorang anak yang menjadi simbol pengkhianatan itu? Kekuatan apa yang telah menggerakkan aku untuk menerima kenyataan pahit itu? Sementara di sini, jujur kuakui ..hatiku masih berdarah-darah .. masih sakittt ...Aku tak tahu, akan aku apakan Nayla ....

kepribadian yang disukai baik wanita ataupun pria




  • Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari alasan atau memutar balikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular, dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
  • Beda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.
  • Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menempati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
  • Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam.
  • Karena tidak semua orang dikarunia temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa menertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
  • Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apa pun yang dialami dan dirasakannya.
  • Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukan dan melakukannya dengan baik.
  • Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap segar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
  • Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.
  • Empati adalah sifat yang suka mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi dua belah pihak, tidak suka memaksa pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Pantaskah Aku Disebut Guru

Aku perempuan yang saat ini berusia 34 tahun, memiliki seorang putri berusia 7 tahun. Profesiku guru di sebuah sekolah di kawasan Jakarta Timur. Sejak empat tahun lalu aku menjadi singel parent dan berusaha menghidupi keluarga dengan segenap kemampuanku.

Kisahku bermula ketika aku masih SMU. Saat itu aku seringkali ‘nongkrong’ di tempat mangkalnya anak-anak gunung di sekitar kaki Gunung Salak Bogor, Jawa Barat. Di tempat itu aku bertemu dengan Irfan yang membuat hidupku berubah total.

Awalnya aku gadis yang bisa disebut pendiam dan alim walaupun aku senang sekali beraktifitas bersama club pencinta alam. Namun Irfan memberiku banyak ‘pelajaran’ tentang caranya bergaul dengan ‘anak gunung’. Di sebuah acara pelantikan anggota baru aku akhirnya mengenal apa itu, drugs, seks dan bahkan orgasme.

Malam itu aku memang tak kebagian tempat untuk mendirikan tenda sendiri, dan Irfan menawarkan tendanya untukku.

Malam semakin larut, udara dingin pegunungan semakin menusuk hingga tulang-tulang terasa ngilu, namun acara pelantikan belum juga berakhir dan aku memutuskan untuk meninggalkan acara dan tidur. Karena esok pagi kami akan melanjutkan acara di salah satu puncak gunung yang membutuhkan tenaga ekstra untuk menjangkaunya.

Entah pukul berapa aku mendadak terbangun, karena mendengar suara seseorang yang menggigil kedinginan di depan pintu tendaku, setelah kutegur aku mendengar suara Irfan yang menyahut. Karena tak tega aku menyuruhnya masuk agar ia tak terlalu kedinginan.

Karena tenda yang hanya muat untuk satu orang kami akhirnya duduk berhimpit-himpitan. Dan mendadak ada rasa hangat yang menyelimuti diriku.

Entah bagaimana awalnya, aku membiarkan saja ketika Irfan mulai memelukku, menciumi leherku. Aku justru malah membalas apa yang ia lakukan terhadapku. Saat itu aku merasakan sensasi yang luar biasa yang membuat seluruh tubuhku hangat dan nyaman. Hingga akhirnya Irfan berhasil membuat tubuh telanjangku menggigil, melenguh dan mengejang walau diakhir ‘acara’ aku merasakan perih di pangkal pahaku.

Aku memang tak menyesali apa yang sudah kami lakukan malam itu, yang aku sesali adalah Irfan tak menginginkan aku menjalin hubungan dengannya. Buatnya seks malam itu adalah cinta sesaat yang tak harus berujung dengan ikatan apapun, itulah pergaulan yang berlaku bagi mereka. Untunglah perbuatan malam itu tak membuatku hamil.

Hingga aku akhirnya berkenalan dengan Andi di lokasi yang sama. Awalnya kami hanya berteman, namun kemudian perasaan yang kami miliki berubah menjadi sebuah perasaan cinta. Kami sepakat menjalin hubungan yang lebih intim dalam artian kami memiliki komitmen yang sama, saling mengasihi, saling mengisi dan saling memberi perhatian. Perjalanan cinta kasih kami berjalan sangat indah.

Begitulah seterusnya, aku dan Andi jadi sering berhubungan intim dan kami kecanduan perbuatan itu. Seperti biasa aku harus menggugurkan kandungan setiap kali hamil.

Tidak tanggung-tanggung, perbuatan itu aku jalani hampir dua tahun lamanya. Di tahun kedua hubungan kami, pertengkaran kerap terjadi. Puncak pertengkaran terjadi ketika aku hamil untuk yang kesekian kalinya. Aku berkeras mempertahankannya dan menuntut Andi segera menikahiku.

Tuntutanku tidak membuat Andi melunak bahkan sebaliknya. Aku tak pernah tahu berapa kali tamparan keras Andi menerpa wajahku. Aku hanya ingat rasa sakit luar biasa saat tangan Andi memukul perutku sambil memaki yang menuduhku sebagai pelacur yang tidur dengan banyak laki-laki. Saat itu aku merasakan kepedihan luar biasa bukan lagi di perutku tetapi batinku. Sejak kejadian itu, setiap kali melihat lelaki, aku selalu merasakan emosi yang meledak-ledak.

Sebulan sejak kejadian itu, aku bertemu seseorang, sebut saja namanya yang pernah memberi perhatian lebih padaku. Singkat cerita, sejak itu aku mulai menjalin hubungan dengan Soni. Namun hubungan ini tak berlangsung lama. Begitu banyak perbedaan di antara kami. Kami berdua berupaya tetap berkomunikasi namun ternyata tak berhasil memulihkan hubungan.

Rasa frustasi, kecewa berkecamuk dalam bathinku, tapi tak ada lagi air mata yang harus kutumpahkan, air mata itu sudah habis terkuras. Dan Soni seperti juga aku, rasa kecewa membuatnya menjadi dekat dengan alkohol dan drugs. Kami berdua sama-sama menangisi diri sendiri seolah kekecewaan sudah tak bisa lagi disembuhkan.

Namun kenyataan berbicara lain, putus dengan Soni, aku menjalin kasih dengan Jefri yang merupakan teman satu club Soni. Hingga Jefri akhirnya menikahiku. Di luar itu aku masih memelihara hubunganku dengan Soni karena hati ini tak lagi bisa dibohongi bahwa aku mencintai Soni, benar-benar mencintainya.

Dari hubungan itu aku akhirnya hamil dan untungnya Jefri menyangka bahwa janin itu adalah anaknya. Setelah melahirkan, ada perubahan nyata yang ditunjukan Jefri. Ia mulai jarang pulang ke rumah. Ia lebih banyak berkumpul bersama teman-tamannya, dan aku begitu terkejut saat banyak tagihan datang kepadaku, tagihan hutang yang tak pernah aku lakukan. Setelah kuteliti ternyata tagihan-tagihan Jefri.

Demikianlah akhirnya, perjalanan rumah tanggaku begitu hancur, semua hasil jerih payahku bekerja dijual Jefri dan aku tak tahu untuk apa uang yang selama ini kuberikan. Sementara Soni harus pontang panting membantu keuanganku khususnya untuk anakku yang nota bene adalah anaknya. Hingga kini keadaan tersebut sama sekali tidak pernah berubah, aku tetap mengajar, Jefri tetap merongrongku dan Soni tetap pontang-panting menghidupi anakku.

Minanti, Jakarta Timur



Verhaal van Wisdom ~ n huis twee vroue deur een venter




Pragtige skaduwee van 'n huishouding word' n droom van elke persoon, hetsy vrou of man. Diegene wat getroud is in die liefde gewoonlik sal probeer om die smaak te deel. Loop hand aan hand in 'n toestand van lief en leed. Dit sal egter nie alle huishoudings gaan glad nie soos verwag vroeër. Soos die drome en hoop sal 'n familie word dat sakinah, loop die strate spoor eerlikheid. Soos 'n slee getref hamer die palm wanneer die werklikheid moet ek aanvaar en ek uitgedaag word

Ek het gestop vir 'n oomblik en my hart' n beat oorgeslaan toe ek hoor my jonger suster Kelly se belydenis was swanger. "Ek is jammer Mevrou Sumi, ek swanger was met Mas Rudi," sê my suster. Kort sin wat my hart deurboor. Duidelik in pyn en skok ek gevoel het. In die ongestadigde ek noem Asma Allah, ek smeek die regverdige krag en geloof hierdie beproewing te bied

Die tyd aanstap, het ek nie sê veel tot die aand aangekom het. Wanneer ek bad my jongste, en ek bestel my seun se eerste en tweede 'n bad te neem onmiddellik. In die omstandighede is ek angstig maaltye vir hulle voor te berei, dan sal ek my huis Laat derde in-law wat geleef het nie ver van my huis. Met 'n gevoel van ongeduldig wag vir my man ek tuis kom van sy private salon, naby die mark.

Reg nou te roep vir gebed, my man by die huis kom, was ek begroet met 'n glimlag, selfs al die lewer was gesny. Ek het probeer om te wees soos normaal sodat dit nie maak dit verdag. Na aandete, ek genooi my man het die kamer binnegekom. Ek het gevra of nog steeds herinner aan die herinneringe van die verlede voor die huwelik. Hy het geantwoord, dink aan al die soet herinneringe, selfs al het hy entoesiasties vertel my die eerste keer met my straat. Ag, sy bly nog steeds al die herinneringe, maar hoekom het hy my van agter deurboor.

"Rudi, Kelly was swanger is," het hy vertel my ook, wat is beinvloed word. "

Rudi nog steeds, ek het 'n rooi van aangesig tot aangesig, ek rustig wag op' n antwoord van sy lippe. Nie 'n bietjie Ek draai weg van haar oë. Ek kyk na die waarheid in die rimpels van haar oog, ek kyk vir eerlikheid in sy oë, stadig ek uitgegaan het 'n verskoning as ek soen haar hand.

Ek kon nie weerstaan enige sin, ek was slegs in staat om te breek in 'n bevrore. Ek kyk op my man se geliefdes, die man wat ek verwag dat die ingang van Song, wat later 'n model man se voetstappe,' n man wat my altyd herinner aan die water gewas is oop te maak, my man altyd vir my gevra bid nag, was nou sit op my voete sonder 'n woord.

Ja, God het al die leuens en geheime het oor die jare, 'n jaar gelede het ek toe my suster Kelly khabar dikwels alleen met my man. Ek het gedink dit was die norm, want gedurende die Mas Rudi Kelly het ook gehelp verhoog. Ek is getroud met Mas rudi ses jaar gelede, toe my suster was Darmantho, Katon, en Kelly was nog op skool, terwyl my suster Sugi nommer twee het gewerk om my te help betaal vir hulle. Ek is die eerste kind van vyf broers en susters, my ma is dood, terwyl sy geboorte geskenk het Kelly, en drie jaar later en na aanleiding van die moeder se vader se ongeluk

Na die dood van my pa, my en my jonger broers en susters in die sorg van my tannie, haar pa se halfbroer. Al die oorblyfsels van my pa se tante oorhandig aan bestuur word sedert daardie tyd het ons nog klein. Goedheid tante nie, soos as pa nog daar was, tante meester homself, die vader van die veld gebied, nie vir my en my jonger broers en susters nie die toepaslike bevel oorlede pa. Ek het niks gesê nie, want ek kan niks nie, maar swig nie. In my gedagte hou hoe ek die geld kry.

Skool verlaat die pad wat ek kon werk in die mark as 'n winkel-assistent te reis. Bietjie vir bietjie 'n paar van die geld wat ek versamel my salaris, totdat ek uiteindelik kon oop sy eie winkel. Na Sugik my broer nommer twee studies hoërskool en dan gewerk het deel vader Haji Basri handel aan die stad, dan sal ek was getroud met Mas Rudi wat is nou 'n man. So 'n groot sin vir verantwoordelikheid Mas Rudi vir my broer, omdat sy goedheid my broer was skool toe gaan en al. En nou het die mense met wie ek liefgehad het, ek respekteer en ek dink as my lewe is kruis-been helper ditelapak buig bene.



Ek kon nie meer vra wanneer hy het so op my suster, met my suster se swangerskap as 'n spieël vir sy optrede. Sonder trane en met 'n hol hart Ek het my man gesê, "Nou wat mas doen, uit hierdie huishouding, of mas verkies my suster te trou?"

In my man se stil trane, sonder 'n woord ontsnap sy lippe. Ek wil huil en dan skrapie of hom getref het nie, maar God nog steeds die mag in taaiheid. Ek is nog steeds nie veel meer te vra, want dit sal net maak my seer. Sagtheid en afgryse het voortgegaan om te stoot, laat staan wat sy eie suster-in-law, Sunggu heeltemal verregaande beinvloed word.

Nou, ek is nie hulpeloos nie, nie weet wat om te doen, terwyl my man se baba seuntjie. My bors wat toetrek om gemartel my, ek wil bloedige moord te huil, maar dit alles sal nie in staat wees om 'n probleem wat ek uitgedaag te nyelesai. Ek omhels my man se hand die stoel om terug te keer, was ek van aangesig tot haar oë geswel in trane van spyt, kuusap met my hand. Ek het probeer om te glimlag, al is my hart was verskeur te verskeur, ek hou haar hande styf om net vrede gee aan hom.

Laat gaan is die manier waarop my man aan my suster, wat ek gedink het die beste getroud was. Maar voor dit, wil ek graag vra vir 'n egskeiding eerste, want ek kon nie lewe nie onder dieselfde dak is daar twee vroue, laat staan die tweede vrou van my man se jonger broer van my eie. Dan, hoe die wisseling van die bure in ons familie. Ja, dit is die beste manier vir my en my suster Kelly. Gedwing, my seun is 'n slagoffer, maar toe ek hulle verbied om te trou my suster sou gedreig het om selfmoord te pleeg.

Met sy leiding het ek moed geskep, "Mas om te praat, bring asb die kinders die huis, vanaand jy slaap by die huis ma eerste. Laat die kinders slaap saam met my in hierdie kamer, môre oggend het ek sal jou vertel van die besluit van hierdie probleem. Ek sal ontmoeting met Sugik eerste, wat ons die beste doen.

Stadig my man trap uit die kamer, ek kyk na sy vertrek met trane, maar toe my man daar was Ek kan nie dra om te huil. Met 'n stadige stappe, Ek genader die ingang van Kelly se kamer, maak seker of al was aan die slaap te wag vir my man het die kinders terug huis toe. Ek hou my oor by die deur, geen geraas alles, maar gewoonlik tot in die nag Kelly was te luister na die radio. Maar, dit nog aand was sy aan die slaap.

Ek werp my oë dipigora aangeheg muur, die vyf van ons kyk harmonieuse prentjie. Lyk baie gelukkig daar, maar ons het geen ouers nie. Ek het gehoor die geluid van my man en kinders by die huis kom, groet ek my seun met 'n glimlag sodat dit nie gesien word as my hart is onrustig. Ek het die kinders in die kamer te slaap, dan het ek weer uit, ek sien my man het nog staan in die sitkamer oor om totsiens te sê vir my, nadat daar totsiens sê hy begin te verlaat, die sluiting van die deure.

Ek kyk na die horlosie het die uur van tien, ek is seker gou Sugik beslis terugkeer. My hart weer gedruk, onthou die woorde van Kelly vanmiddag, het hy gesê hy selfmoord sou pleeg indien nie toegelaat om te trou Mas rudi, selfs al het hy geweet wie Mas Rudi. So groot was die las wat ek dra in hierdie tyd, het een keer my ma het my vertel om te hou gelukkig en Kelly, want ek is 'n plaasvervanger moeder. Maar hoekom moet Mas Rudi liefgehad kelly, nie 'n ander man, selfs al is baie naburige Kampong seuntjie wat daarvan hou om Kelly.

Ek erken dat Kelly se pragtige en hoog hou wat op haar gees, sodat sy eie hart, haar suster se man te neem. Hierdie voorval het my sal nooit vergeet word nie. Ek is seker dat, indien die vader en moeder is steeds daar, seker hulle sal baie kwaad. Of, hoe en Darmanto Sugik reaksie toe uit hierdie voorval. Ek het gehoor geen geluid van voetstappe buite, sou sy Sugik. Ek trap na die venster, en dan het ek peeked op, reg Sugik kom. Met ongeduld Ek het die deur oopgemaak vir haar.
Met 'n verbaasde gesig Sugik kyk na my. Wel, ek gewoonlik nie wag vir hom tot laat in die nag, want in die oggend het ek moet weg afsetpunte. Maar, nou is ek nie geslaap, met ongeduldig ek het my broer in die kamer die baie terug, so dit sal nie inmeng met my kinders wat slaap. Ek het stil gebly, terwyl my broer aangehou vra my vrae, ek het nie doelbewus die vraag voor die aanvang van die kamer antwoord nie, ek is bang as my seun het wakker geword het of gehoor het Kelly was ons gesprek.

Sodra ons het in die kamer, en slegs dan het ek hom vertel al die erkenning van Kelly, het sy stilletjies sonder 'n woord. Ek is meer verward, waarom Sugik geen tekens van skok of woede. In werklikheid het, sou sy kwaad wees met Kelly en my man se optrede. Blykbaar, Sugik tekens wat reeds soen hulle albei, presies twee dae gelede. Daar is 'n begeerte om dadelik vertel my dinge wat verdag, maar my broer Sugik vergeet.

Tot laat in die aand het ek geraadpleeg Sugik, uiteindelik 'n besluit as ek nog gaan my man te trou aan Kelly het, dan sou ek swig voor' n egskeiding en links. Natuurlik, ek moet bid eerste nag, pleit vir hulp aan Hom. Met 'n hol ek het my broer se kamer terug na my eie kamer. Ek sien een vir een gesig van my seun wat was sag slaap, duidelik sigbaar skynsel humor, nie hoe lank sy pa sal twee cinat deel.

Oggend lyk blink, maar nie so helder soos my gesig is gekreukelde, want dit kan nie goed laaste nag slaap. Hierdie oggend het ek nie winkels gaan die winkel te hou, so het my man. Ek versamel al my broers en susters, behalwe Darmantho omdat hy besig was in Borneo. Na byeenkoms almal, Ek vra om verskoning vir hulle nie, want dit alles kan nie goed hou en kan nie ouer wat kan 'n rolmodel geword. Met 'n stewige my verduidelik waarom al ek verstaan, het nie ek doen dit gewoonlik.

Na alles wat ek verduidelik al die resultate van beraadslaging, dan vra ek my man. Met die gewig het hy ingestem het, sien ek teleurstelling en spyt strepe in haar oë, maar dit is alles nutteloos want uiteraard my suster swanger was. Daardie dag het my man en ek het ook gekom om sy familie die probleme wat ons in die gesig gestaar om te verduidelik, aan al vra vir seën hom oor hierdie plan

Een week later, het die gebeurtenis plaasgevind het met die huwelik kontrak is baie maklik. Slegs die man se uitgebreide familie word genooi. In die voorkant van my man se familie, ek trou hulle albei. Te danke aan die krag van God, kan ek nie trane, het ek altyd glimlag op elke gas wat kom. Ander met vroue-in-law, haar aanhoudende gehuil. Een of ander manier, wat hy nou voel, miskien het sy gevoel verwoes deur hierdie probleem? Wel, beslis voel 'n treffer, want al hierdie tyd my man' n kind wat beskou word as goeie en gehoorsame aanbidding nie, maar nou verkleur die familie se oë.

In die sin van leegheid Ek kan nog steeds dank gee, is my hart bly die skou glad kan hardloop. Daar is 'n splinter van die lig sigbaar aangesig my suster gelukkig. Ek het die show met 'n vinnige stap, vind' n veilige plek om te trane behou. Ek stap my voet op die plek waar my ouers is begrawe. Ek huil daar, werp alles wat ek voel al die las. So wat maak my meer iklas vrylating op my suster se geliefde man.

Nou is my drome is nog steeds gevul met swart, die trauma sal doen my man is nog nie heeltemal ek vergeet, soms selfs ek voel gewalg as jy hom sien. In afsondering ek probeer om die insident wat nou net gebeur het te vergeet. Die skadu van die verlede toe hulle was gelukkig altyd spookhuis my. So hard ek vergeet, maar die realiteit vereis om dit te vergeet nie, want Mas Rudi nie gou my man nie, maar sy is nou 'n suster-in-law.

Na afloop van die egskeiding met my man, het ek besluit om weg te gaan van hulle. Ek Laat my seun eerste en tweede jongste in-law en ek nog steeds neem dit weg. Ek kon dit nie gebly het na 'n speel haar ywer om weg te steek nie. Ek is maar net mens wat kan seermaak voel en jaloers as haar man se kant van die kant met 'n ander vrou. In hierdie sin van teleurstelling en vrees Ek het net aan God oorgegee en ek dink, mate en sterf net God weet. Ek wens net ek kon 'n goddelike ma vir my kinders wees.

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...