Kamis, 19 Januari 2012

Suku Pedalaman Indonesia. Suku Korowai Dari Papua dan Rumah Pohon Mereka Yang Unik

Suku Pedalaman Indonesia. Suku Korowai Dari Papua dan Rumah Pohon Mereka Yang Unik


Suku Korowai mempunyai populasi 3.000 orang dan merupakan salah satu suku paling aneh di dunia. Mereka tinggal di Papua New Guinea dan budaya mereka masih tetap terisolasi dari peradaban modern. Mereka memiliki banyak kebiasaan aneh dan beberapa dari mereka juga ada yang kanibal.

Seperti kenyataannya bahwa mereka hidup dengan cara suku mereka sendiri yang cukup aneh, mereka membangun rumah mereka di pohon-pohon yang sangat tinggi supaya tidak diganggu oleh binatang.

Di sini Anda dapat melihat beberapa foto yang menunjukkan beberapa rumah mereka yang megah dan beberapa foto yang menunjukkan proses pembangunan bangunan tersebut.

Rabu, 18 Januari 2012

Tuban, Satu-Satunya Suku Di Dunia Yang Memakan Tanah Panggang

Tuban, adalah salah satu desa di Jawa Timur Indonsia, dimana orang-orang nya memakan tanah yang disebut dengan nama “ampo” yang dipercayai bisa sebagai obat dan mereka mempercayai bahwa ampo bisa menghilangkan rasa sakit.

Rasima, sang penjual ampo, mengatakan bahwa tidak ada resep untuk untuk memasak tanah tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat. Kemudian, dengan mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan. Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia bisa mempunyai penghasilan sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya.

Tuban merupakan satu-satunya tempat di dunia yang memakan tanah. Memang ada orang-orang aneh di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya. Tapi tidak ada yang memakan tanah panggang. Salah seorang warga Tuban mengatakan bahwa dia sudah memakan ampo sejak dia masih kecil dan ampo mendinginkan perutnya. Wah, coba ada orang yang memanggang tanah dan memakan nya di sekitar rumah di bekasi, bisa-bisa para tetangga mengira dia adalah jelamaan atau dukun sakti ya, haha.

KEBUDAYAAN SUKU ASMAT


Masyarakat dan Kebudayaan “Suku Asmat” di Papua

Sejarah Suku Asmat


Seperti telah kita ketahui bahwa Indonesia terdiri dari berbagai jenis suku dengan aneka adat istiadat yang berbeda satu sama lain.Suku-suku tersebut ada yang tinggal di pesisir pantai, perkotaan bahkan dipedalaman. Salah satu diantaranya Suku Asmat.


Suku Asmat berada di antara Suku Mappi, Yohukimo dan Jayawijaya di antara berbagai macam suku lainnya yang ada di Pulau Papua. Sebagaimana suku lainnya yang berada di wilayah ini, Suku Asmat ada yang tinggal di daerah pesisir pantai dengan jarak tempuh dari 100 km hingga 300 km, bahkan Suku Asmat yang berada di daerah pedalaman, dikelilingi oleh hutan heterogen yang berisi tanaman rotan, kayu (gaharu) dan umbi-umbian dengan waktu tempuh selama 1 hari 2 malam untuk mencapai daerah pemukiman satu dengan yang lainnya. Sedangkan jarak antara perkampungan dengan kecamatan sekitar 70 km. Dengan kondisi geografis demikian, maka berjalan kaki merupakan satu-satunya cara untuk mencapai daerah perkampungan satu dengan lainnya.


Secara umum, kondisi fisik anggota masyarakat Suku Asmat, berperawakan tegap, hidung mancung dengan warna kulit dan rambut hitam serta kelopak matanya bulat. Disamping itu, Suku Asmat termasuk ke dalam suku Polonesia, yang juga terdapat di New Zealand, Papua Nugini.


Kehidupan Adat Istiadat Suku Asmat

Suku asmat adalah sebuah suku di papua. suku asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. populasi suku asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. kedua populasi ini saling berbada satu sama lain dalam hal cara hidup,sturktur sosial dan ritual.populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi kedalam dua bagian yaitu suku bisman yang berada di antara sungai sinesty dan sungai nin serta suku simai.


Adat Kebiasaan


Dalam kehidupan masyarakat Suku Asmat, masih banyak kebiasaan yang sangat aneh. Salah satunya, kebiasaan mereka yang sangat mengerikan dan sulit diterima akal sehat, yaitu saat mereka membunuh musuhnya.


Mereka masih menggunakan cara-cara zaman prasejarah. Setelah dibunuh, mayat musuh tersebut dibawa pulang ke kampung. Di kampung, mayat tersebut dipotong-potong, lalu dibagi-bagi ke seluruh penduduk. Para penduduk itu berkumpul dan memakan potongan mayat bersama-sama.


Ketika memakan mayat itu bersama-sama, para penduduk menyanyikan lagu yang mereka sebut dengan lagu kematian. Tak cukup sampai di sana, mereka pun memenggal kepala si mayat. Otak mayat itu diambil, kemudian dibungkus dengan daun sagu. Setelah itu, otak tersebut dipanggang untuk dimakan bersama-sama. Betapa mengerikan.


Orang-orang Asmat pandai membuat hiasan ukiran. Hebatnya, mereka membuat ukiran tanpa membuat sketsa terlebih dahulu. Ukiran-ukiran yang mereka buat memiliki makna, yaitu persembahan dan ucapan terima kasih kepada nenek moyang. Bagi Suku Asmat, mengukir bukan pekerjaan biasa. Mengukir adalah jalan bagi mereka untuk berhubungan dengan para leluhur.


Orang-orang Suku Asmat percaya bahwa roh orang yang sudah meninggal dapat menyebabkan bencana bagi orang yang masih hidup, menyebabkan peperangan, juga menyebarkan penyakit. Untuk menghindari hal tersebut, orang-orang Suku Asmat akan membuat patung dan menyelenggarakan berbagai macam pesta. Di antaranya adalah Pesta Bis, Pesta Perah, Pesta Ulat Sagu, dan Pesta Topeng.


Ada banyak pertentangan di antara desa asmat. yang paling mengerikan adalah cara yang dipakai suku asmat membunuh musuhnya. ketika musuh bunuh, mayatnya dibawa kekampung, kemudian dipotong dan dibagikan kepada seluruh penduduk untuk memakan bersama. mereka menyanyikan lagu kematian dan memenggal kepalanya. otaknya dibunngkus daun sago dan dipanggang kemudian dimakan.


Berhias


Kehidupan Suku Asmat belum banyak terpengaruh oleh kehidupan modern. Salah satu contohnya adalah kebiasaan berhias. Mereka masih berhias sesuai dengan cara mereka sendiri. Mereka mencoreng wajah dengan berbagai warna. Warna-warna tersebut mereka peroleh dengan cara yang sangat sederhana. Warna yang mereka gunakan untuk menghias wajah adalah warna merah, putih, dan hitam.


Untuk warna merah, mereka dapatkan dari tanah merah yang banyak di sekitar mereka. Warna putih mereka dapatkan dari kulit kerang yang sebelumnya ditumbuk sampai halus. Dan, warna hitam, mereka dapatkan dari arang kayu, yang juga ditumbuk sampai halus.
selain budaya, penduduk kampung syuru juga amat piawai membuat ukiran seperti suku asmat umumnya.
Ukiran bagi suku asmat bisa menjadi penghubung antara kehidupan masa kini dengan kehidupan leluhur. di setiap ukiran bersemayam citra dan penghargaan atas nenek moyang mereka yang sarat dengan kebesaran suku asmat.


Patung dan ukiran umumnya mereka buat tanpa sketsa. bagi suku asmat kala menukir patung adlah saat di mana mereka berkomunikasi dengan leluhur yag ada di alam lain. itu dimungkinkan karena mereka mengenal tiga konsep dunia: Amat ow capinmi (alam kehidupan sekarang), Dampu ow campinmi (alam pesinggahan roh yang sudah meninggal), dan Safar (surga).


Percaya sebelum memasuki dusurga< arwah orang sudah meninggal akan mengganggu manusia. gangguan bisa berupa penyakit, bencana bahkan peperangan. Maka, demi menyelamatkan manusia serta menebus arwah, mereka yang masih hidup membuat patung dan mengelar pesta seperti pesta patung bis (Bioskokombi), pesta topeng, pesta perahu, dan pesta ulat ulat sagu.


Konon patung bis adalah bentuk patung yang paling sakral. namun kini membuat patung bagi suku asmat tidak sekadar memenuhi panggilan tradisi. sebab hasil ukiran itu juga mereka jual kepada orang asing di saat pesta ukiran. mereka tahu hasil ukiran tangan dihargai tinggi antara Rp. 100 ribu hingga jutaan rupiah diluar papua.

Mata Pencaharian


Kebiasaan bertahan hidup dan mencari makan antara suku yang satu dengan suku yang lainnya di wilayah Distrik Citak-Mitak ternyata hampir sama. suku asmat darat, suku citak dan suku mitak mempunyai kebiasaan sehari-hari dalam mencari nafkah adalah berburu binatang hutan separti, ular, kasuari< burung< babi hitan< komodo dll. mereka juga selalu meramuh / menokok sagu sebagai makan pokok dan nelayan yakni mencari ikan dan udang untuk dimakan. kehidupan dari ketiga suku ini ternyata telah berubah.


Dalam kehidupannya, Suku Asmat memiliki 2 jabatan kepemimpinan, yaitu a. Kepemimpinan yang berasal dari unsur pemerintah dan b. Kepala adat/kepala suku yang berasal dari masyarakat.Sebagaimana lainnya, kapala adat/kepala suku dari Suku Asmat sangat berpengaruh dan berperan aktif dalam menjalankan tata pemerintahan yang berlaku di lingkungan ini. Karena segala kegiatan di sini selalu didiihului oleh acara adat yang sifatnya tradisional, sehingga dalam melaksanakan kegiatan yang sifatnya resmi, diperlukan kerjasama antara kedua pimpinan sangat diperlukan untuk memperlancar proses tersebut.


Bila kepala suku telah mendekati ajalnya, maka jabatan kepala suku tidak diwariskan ke generasi berikutnya, tetapi dipilih dari orang yang berasal dari fain, atau marga tertua di lingkungan tersebut atau dipilih dari seorang pahlawan yang berhasil dalam peperangan.
Sebelum para misionaris pembawa ajaran agama datang ke wilayah ini, masyarakat Suku Asmat menganut Anisme. Dan kini, masyarakat suku ini telah menganut berbagai macam agama, seperti Protestan, Khatolik bahkan Islam.


Dengan kegiatan sehari-hari yakni bercocok tanam di ladang, dengan jenis tanamannya wortel, matoa, jeruk, jagung, ubi jalar dan keladi juga beternak ayam, babi. Demikian menariknya adat istiadat suku ini, sehingga perlu dilestarikan. Disamping itu juga, dapat digunakan sebagai obyek pariwisata untuk mendapatkan devisa bagi negara.


”Berbeda beda tetapi tetap satu jua, itulah Indonesia”. Kata kata itu pasti sangat dekat di pikiran anda? Kalau kita membuka buku ragam budaya di tanah air, tentunya kita akan mengetahui bahwa negara Indonesia terdiri dari banyak suku dan budaya, salah satunya adalah Suku Asmat, suku yang mendiami wilayah timur indonesia (papua). Mari kita tengok lebih dalam tentang suku asmat.


Suku asmat merupakan sebuah suku dengan berjuta juta keunikan, serta menyimpan banyak potensi wisata. Suku ini sangat dikenal dengan hasil karya seni ukirnya. Anda sebagai pecinta wisata budaya pasti kenal dengan patung asmat? Sebuah karya yang sangat fenomenal. Suku asmat, terdiri dari 2 kelompok yaitu asmat pesisi dan asmat pedalaman. Keduanya sangat berbeda dalam hal dialek, cara hidup ataupun budayanya; tetapi ada kesamaan yaitu sangat menarik untuk dijadikan tujuan wisata budaya. Asmat pesisir terbagi lagi menjadi dua yaitu bisman dan simai.

Pendapat Saya :


Menurut saya kebudayaan Suku Asmat menarik , tetapi jauh lebih menarik lagi kebudayaan Suku Aborigin karena lebih banyak kebudayaan seperti tarian-tarian dan musiknya yang jauh lebih lengkap bila dibandingkan dengan Suku Asmat.



Sumber :

http://indonesian-story.com/kunjungan/sejarah-adat-istiadat-suku-asmat/
http://debuh.com/berita-uncategorized/makalah-suku-asmat-keterampilan-adat-istiadat/16818/
http://www.google.com/search?um=1&hl=en&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=s&biw=1280&bih=578&q=tarian%20suku%20asmat&ie=UTF-8&sa=N&tab=iw#q=kehidupan++suku+asmat&hl=en&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=s&biw=1280&bih=578&prmd=ivnso&ei=BLSnTdfjG8a4rAeY6JGnCA&start=10&sa=N&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.&fp=ddf7cabe7d3ce775

Tempat-tempat wisata yang susah dilupakan(indonesia jg ada)

Bayangkan anda kesini,berjalan & mentap muka dengan muka,baris demi baris mayat2 disekeliling anda yg diawetkan.

Kedengarannya seperti film horor, kecuali ini adlh pemandangan mngerikan yang menyambut ribuan wisatawan di Palermo, Sisilia, setiap tahun.Sebanyak 8.000 mumi disimpan di relung di sepanjang dinding Catacombs Kapusin.

Tergantung dari kait dengan leher dan kaki mereka, mereka memakai pakaian yang terlihat mahal dan kepala mereka menggantung. berwisata disini & agan akn sulit sekali melupakannya





mayat Rosalia Lombardo, yg meninggal tahun 1920, anak perempuan yg mati di usia 2tahun ini muminya masih terlihat segar. Muminya dikenal dgn "Sleeping Beauty" disimpan dalam kotak kaca.Ramuan yang membuat mumi tersebut masih terlihat segar menjadi rahasia selama bertahun2. Namun, ahli antropologi biologi dari Institute for Mummies and the Iceman bernama Dario Piombino-Mascali berhasil mengungkap racikan yang dipakai untuk mengawetkan Rosalia dg mencari tahu dari kerabat dekat rosalia lombardo.

Berkunjung ke kampung suku dayak Benuaq atau suku dayak Bentian di pedalaman Kalimantan Timur. Kuburan akan mudah ditemukan di tepi jalan menuju kampung orang Dayak Benuaq. Kuburan orang Benuaq atau Bentian tidak didalam taah seperti layaknya suku lain. pertama meninggal mereka akan dimakamkan didalam kotak yang di sangga oleh tiang atau di gantung pada tali. kemudian setelah beberapa tahun kuburan itu dibuka lagi lalu tulang belulang si mati di doakan lalu di masukan kedalam kotak bertiang yang permanent.


tidak mudah utk bs memotret mumi disini.Sebelum meninggal, kepala suku yang dijadikan Mumi terlebih dahulu mengumpulkan segala sanak saudaranya, dan memberikan rahasia yang biasannya diberikan secara turun temurun. Setelah meninggal kepala suku dimasukan dalam Honai (rumah adat suku Dani) pria & diawetkan didalam Honai dg ramuan alami.



Tentara Terakota adalah patung-patung prajurit dan kuda yang ditemukan di sekitar Makam Kaisar Pertama China, Qin Shi Huang.pertama kali ditemukan pada 1974 oleh beberapa petani setempat di dekat Xi’an, Provinsi Shaanxi. Jumlah patung-patung itu diperkirakan lebih dari 8.000 prajurit, 130 kereta dengan 520 kuda dan 150 kuda kavaleri, yang sebagian besar masih terkubur di banyak lubang. Para arkeolog percaya bahwa ada banyak lubang yang masih menunggu untuk ditemukan.

Terkubur di dalam tanah sejak 210 SM, Tentara Terakota bertugas sebagai “tentara gaib” penjaga makam sang kaisar. Kaisar Qin Shi Huang, penguasa brilian sekaligus kejam pemersatu China dan pembangun Tembok Besar China pertama, konon dihinggapi paranoia dan berambisi untuk tetap berkuasa bahkan dalam kehidupan di alam baka, sebagaimana ia berkuasa di dunia. Tak pelak, di sekeliling gundukan makam raksasanya, yang hingga kini tetap tertutup, lubang-lubang terowongan lain menyembunyikan dunia gaib para pejabat negara, prajurit, kereta, kuda, penghibur, dan musisi.

Penemuan ini mengungkap salah satu rahasia besar dalam sejarah China, dan sekaligus membuka jalan bagi penemuan arkeologis terbesar sepanjang masa. Dan, dengan merangkai sejarah dan pengalaman tangan-pertama dari berbagai perjalanannya di China, John Man mengisahkan riwayat sejarah tentang bagaimana dan mengapa artefak-artefak yang mengagumkan ini diciptakan pada abad ke-3 SM.









di pinggiran kota Kutna Hora, di Republik Ceko. Anda akan berpikir bahwa itu hanya sebuah gereja tua abad pertengahan

dihiasi lebih dari 40.000 tengkorak manusia.Juga dikenal sebagai Gereja Bones/Gereja Bone.

Lampu kristal besar berisi setidaknya satu dari setiap tulang manusia.

40.000 orang mati ingin dikuburkan di tempat kudus,itulah sebabnya mereka pergi ke Sedlec & sekarang tulang mereka berada disana

Pemakaman Paris dikuasai dengan jenazah manusia dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Air menjadi tercemar dan penyakit yang merajalela. Diputuskan bahwa beberapa pemakaman di kota itu harus ditutup dan manusia dipindah ke tambang tua.catacombs menjadi rumah lebih dari 6Juta tulang. Jika kmu merasakan seperti getaran kecil di perjalanan&sedikit ketakutan, melewati lorong yg gelap remang2....

Tulang dan tengkorak di mana-mana!


p




kota mati d Northern Ossetia, Russia

tampak seperti desa biasa - tetapi dengan satu detail penting : tidak untuk hidup.
di dalam bangunan terdapat tubuh mumi mengenakan pakaian terbaik mereka dan sepatu dengan rambut rapi disisir




egyptian museum
Museum Mesir, di Kairo,Mesir,adlh rumah bagi koleksi antik Mesir kuno.Memiliki 120.000 item,dgn beberapa buah yang ditampilkan, sisanya di letakkan di gudang
Museum's Royal Mummy Room, berisi mumi dari 27 kerajaan fir'aun, ditutup atas perintah Presiden Anwar Sadat pada tahun 1981 dan dibuka kembali, dengan tampilan yang agak dibatasi pada tahun 1985





Mumi Guanajuato ditemukan pada 1865. Puluhan mayat tersebut menjadi mumi scara alami krn wabah penyakit kolera yang merebak pada 1833. Mumi Guanajuato mnjadi tujuan wisata dan atraksi budaya penting di Meksiko Tengah.





SUMBER :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5880333

Mengupas Kehidupan Suku Dayak Punan (Suku Primitif Asli Kalimantan)



DAERAH PERSEBARAN DAN POPULASI


Punan adalah salah satu rumpun suku Dayak yang terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Dayak Punan juga tersebar di Sabah dan Serawak, Malaysia Timur yang menjadi bagian dari Pulau Kalimantan. Populasinya paling banyak ditemukan di Kalimantan Timur diperkirakan berjumlah 8.956 jiwa suku Punan yang tersebar pada 77 lokasi pemukiman. Punan sendiri memiliki 14 sub rumpun diantaranya Punan Hovongan, Punan Uheng Kereho dan Punan Kelay. Dihitung dari populasi keberadaan Dayak Punan ini kian tahun kian menurun bahkan cendrung punah. Tetapi walau demikian mereka tetap saja tak pula berubah dengan pola adat istiadad dari leluhur mereka yang dipercayai.

ASAL USUL


Dalam riwayat atau cerita, leluhur mereka ini asal-usulnya datang dari negeri yang bernama “Yunan “ sebuah daerah dari daratan Cina. Mereka berasal dari keluarga salah satu kerajaan Cina yang kalah berperang yang kemudian lari bersama perahu-perahu, sehingga sampai ke tanah Pulau Kalimantan. Karena merasa aman, mereka lalu menetap di daratan tersebut.

SUKU PRIMITIF


Dari keseluruhan Suku Dayak, orang Punan inilah yang paling terbelakang baik budaya maupun kehidupan mereka. Secara umum mereka ini agak primitif dengan tinggal di goa-goa anak anak sungai dan lain sebagainya. Mereka juga tak mengenal pakaian bagus dan kemajuan zaman. Lebih aneh lagi dari kehidupan masyarakat Punan ini adalah secara umum mereka merasa takut dan alergi terhadap Sabun . Entah apa sebabnya tak ada yang mengetahui secara pasti.

Keadaan hidup primitif ini membawa mereka selalu berpindah pindah dari satu tempat ke lain tempat dan terus menghindar dari kelompok manusia lain. Dalam kepercayaan mereka para leluhur lah yang menghendaki demikian. Dengan banyak tanda yang diberikan semisal ada diantara mereka yang meninggal. Setelah dikubur, serentak mereka berpindah menuju daerah lain. Mereka sangat percaya kalau roh yang meninggal akan bergentayangan membuat mereka tak akan merasa tenteram. Warga Punan ini disebut juga warga pengembara dan hidup dalam satu kelompok tanpa berpisah pisah.

Mereka juga senang dengan makanan yang masih mentah seperti sayur sayuran hutan yang berasal dari pohon nibung atau banding (teras dala). Begitu pula dengan daun pakis, atau labu hutan yang memang banyak terdapat. Soal beras tak terlalu perlu bagi mereka. Makanan utama mereka adalah umbi dan umbut umbutan hutan, ditambah dengan daging buruan yang mereka temukan. Untuk daging inipun jarang mereka masak. Jika ada binatang buruan yang didapat mereka lebih suka menjemur daging-daging tersebut di matahari panas sehingga menjadi daging asinan atau dendeng.

MEMILIKI KESAKTIAN


Punan adalah orang gaib, manusia perkasa di hutan rimba. Mereka bisa menghilangkan diri hanya dengan berlindung di balik sehelai daun. Jejaknya sulit diikuti. Mereka berjalan miring dan sangat cepat. Tubuh mereka ringan karena tidak makan garam. Orang Punan sangat ditakuti oleh suku lainnya karena merupakan suku yang berani dan berilmu tinggi. Mereka memiliki kelebihan insting dalam berburu dengan kecepatan luar biasa. Selain kecepatan, suku Punan juga dianugerahi kekuatan fisik yang luar biasa, seorang perempuan saja bahkan dapat mengangkat motor perahu berkekuatan 40 PK dengan mudahnya. Padahal biasanya dibutuhkan dua orang pria untuk mengangkat benda berat tersebut. Mungkin kekuatan tubuh yang di atas rata-rata mereka dapatkan dari tempaan alam. Orang-orang Punan ini juga memiliki kelebihan dengan penciuman mereka. Mereka tahu ada sesuatu melalui arah bertiupnya angin. Hebatnya mereka bisa membedakan bau manusia, dan binatang binatang dengan jarak yang cukup jauh. Walaupun dalam kondisi apapun mereka tahu kalau bau binatang atau manusia yang tercium membahayakan mereka.

JAGO BERPERANG


Konon, orang Punan jaman dahulu sangat ditakuti oleh suku Dayak lainnya karena mampu berperang dengan baik. Sebagai “pemburu kepala” atau “ngayau” (dalam bahasa Inggris diistilahkan head hunter). Termasuk dalam kategori suku kanibal karena mempunyai kebiasaan memenggal, memakan hati dan isi perut lawannya adalah hal yang lumrah mereka lakukan. Mereka juga punya kebiasaan memakan bagian punggung kanan musuhnya yang tewas dalam perang karena bagian tubuh itulah yang diyakini paling enak dimakan.

Dalam keseharian mereka selalu waspada dan siap berkelahi dengan siapapun, termasuk binatang-binatang ganas di dalam hutan. Tradisi siap tempur ini diwarisi semenjak nenek moyang mereka sebagaimana diceritakan di atas tadi. Mereka memiliki ilmu bela diri yang sangat tangguh dan berbeda dengan ilmu bela diri secara umum yang ada di masyarakat. Mungkin ilmu bela diri yang mereka miliki adalah ilmu yang mereka bawa dari daratan Cina asal-usul leluhur mereka.

TERTUTUP DENGAN DUNIA LUAR


Suku yang satu ini sulit berkomunikasi dengan masyarakat umum. Kebanyakan mereka tinggal di hutan hutan lebat, di dalam goa-goa batu dan pegunungan yang sulit dijangkau. Sebenarnya hal tersebut bukanlah kesalahan mereka. Namun karena budaya pantangan leluhur yang tak berani mereka langgar terjadilah keadaan demikian. Hal ini sebenarnya adalah kesalahan dari leluhur mereka . Mungkin akibat trauma peperangan, mereka takut bertemu dengan kelompok masyarakat manapun. Mereka kuatir pembantaian dan peperangan terulang kembali sehingga mereka bisa habis atau punah tak bersisa. Karena itulah oleh para leluhur mereka dilakukan pelarangan dan pantangan bertemu dengan orang yang bukan dari kalangan mereka.

AKTIVITAS SEKS


Bagi Punan yang tinggal di dalam goa-goa, kebanyakan tak mengenal suami atau isteri. Secara umum jika mereka mau bergaul tergantung dari kesepakatan atau suka sama suka. Dalam keseharian jika ada di antara wanita dan pria yang saling suka, mereka melakukan hubungan intim di dalam hutan. Jadi bagi mereka tak ada istilah cemburu atau rasa memiliki sendiri. Jika ada yang hamil kemudian melahirkan, maka anak tersebut adalah anak bersama mereka. Di mana mereka saling sayang menyayangi dan saling merawat satu dan lainnya. Begitu juga dengan tradisi melahirkan, jika ada yang hamil tua dan mau melahirkan wanita tersebut dibawa ke dalam hutan atau tepi sungai untuk melahirkan bayinya.

AKTIVITAS EKONOMI


Kehidupan dan kerja mereka sehari-hari berdasarkan limpahan kasih dari alam. Memang mereka bisa juga berhubungan dagang dengan masyarakat umum, tetapi tidak ditukar dengan uang namun dilakukan secara barter (Pertukaran). Yang dibawa mereka adalah seperti rotan, damar, kayu gaharu, sarang wallet. Yang dibarter dengan , gula, tembakau atau rokok. Dan ada pula kain kainan.

Cara penukaran barangpun tidak langsung bertemu dengan orangnya, melainkan barang barang yang dibawa diletakkan disuatu tempat yang tersedia. Setelah barang mereka diambil dan dibayar pula dengan barang yang dibutuhkan mereka. Setelah yakin pengantar barang sudah tidak ada, maka barulah mereka mengambil barang yang menjadi milik mereka.

KEHIDUPAN MODERN SUKU PUNAN


Dayak Berusu, adalah salah satu anak suku Dayak Punan. Tetapi Dayak yang satu ini sudah mengenal kehidupan modern. Keberadaan mereka banyak di daerah pesisir, yaitu di daerah Sekatak Kabupaten Bulungan mendiami sekitar 13 desa. Kehidupan mereka sangat berbeda dengan mereka yang masih primitif.

Mereka dalam keseharian senang melakukan pesta memakan daging buruan serta meminum-minuman keras buatan mereka sendiri, yang terdiri dari bahan beras ketan dan tetumbuhan. Acara minum dan pesta tersebut mereka lakukan pada waktu panen terlebih jika ada yang meninggal dunia.

Namun kebebasan bergaul sesama mereka tetap saja tak berubah. Di samping itu mereka juga tak pernah menerima masyarakat lain ke dalam kehidupan keluarga mereka. Walaupun masyarakat lain tersebut adalah orang orang dari Suku Dayak pula.

FOTO-FOTO SUKU PUNAN MODERN

Kegiatan Mencari Ikan


Mandau Tanduk Rusa, Senjata Khas Suku Dayak


Tarian Selamat Datang


Tato Khas Wanita Punan


Bertelinga Panjang

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...