Sabtu, 16 Oktober 2010

Cinta ~ Obat Mujarab Putus Cinta

Kata orang obat patah hati itu cinta yang baru. Well... it is!!
Pernah mengalami putus cinta? gimana rasanya? enak? pengen lagi? pastinya nggak... rasanya pasti nggak enak. Orang yang kita sayang, jadi bagian hari-hari kita tiba-tiba jadi "orang lain". Perasaan bahwa kita belong to somebody tiba-tiba tergantikan dengan perasaan takut karena harus menghadapi semua sendiri.

Masa-masa awal putus biasanya terasa sangat berat, bahkan mungkin kita mengalami simptom-simptom depresi ringan. Tiap bangun tidur inget mantan kita, lalu jadi sedih banget. Kita jadi sulit untuk menjalani rutinitas yang biasanya dengan mudah kita selesaikan. Belum lagi bagi yang pacarannya sudah serius, orientasi masa depan bisa saja jadi rusak semua karena berakhirnya hubungan kita. Seperti masalah lainnya, kalau kita tidak dapat melewatinya dengan baik, akan berakibat pada kehidupan kita selanjutnya.
Jadi apa yang harus kita lakukan?
Kata orang obat patah hati itu cinta yang baru. Well... it does!! hehe... cara paling cepat untuk menyembuhkan patah hati adalah bertemu orang baru yang bisa memenuhi kebutuhan yang tadinya dipenuhi oleh mantan kita. Cara ini hampir seperti morphin yang tiba-tiba menghilangkan rasa sakit. Namun perlu diingat cara ini cuma boleh dilakukan kalau keadaan memungkinkan. Jangan memaksakan diri untuk dekat dengan seseorang yang sudah bahagia dengan pasangannya atau seseorang yang sebenarnya tidak menarik untuk kamu. Walaupun kamu sedang sakit hati, perlu terus diingat bahwa orang lain manusia dan punya hati yang bisa patah juga. :)
Tentu saja cara yang instan pasti ada efek sampingnya. sakit hati yang kamu rasakan tidak akan hilang begitu saja hanya karena kamu punya seseorang yang baru. Perlu waktu untuk benar-benar pulih dan kembali ke dunia lagi.. just take your time :)Paling nggak kamu punya seseorang yang siap sedia membuatmu merasa lebih baik.
Punya atau tidak punya teman dekat, dibawah ini ada tips-tips yang dapat membantu kamu melewati masa-masa sulit ini.

* Let go!!. sadari bahwa hubungan kamu benar-benar sudah berakhir. Kamu tidak mungkin bisa melanjutkan hidupmu sampai kamu benar-benar menyerah untuk bersamanya. Buang jauh-jauh harapan bahwa kamu akan balik lagi sama dia.
* Baikan sama diri sendiri. Maafkan dirimu sendiri akan segala kesalahan yang mungkin kamu lakukan selama berhubungan dengan mantan kamu. Berhenti berfikir "andai saja saya dulu... begini dan begitu". Hentikan!!
* Sibukkan diri. Terus isi pikiran dan waktumu dengan hal-hal yang produktif dan menyenangkan. Kalau pikiranmu tidak bisa lepas dari mantanmu, buat badanmu sibuk. Usahakan untuk tidak sendirian. Carilah kebiasaan baru. Coba untuk menghindari kebiasaan yang kamu dan mantanmu selalu lakukan. Kamu bebas sekarang, kamu bisa menjadi apapun yang kamu mau.



* Cari pengalaman baru. Sekarang saatnya memperluas cakrawalamu. Temukanlah bahwa ada banyak hal yang kaya dan menarik selain cintamu yang hilang.

Cinta ~ Nilai Sebuah Keperawanan





Keperawanan dianggap sebagai sesuatu yang penting, terlihat dari banyaknya penelitian ataupun ulasan yang membahas tentang topik yang satu ini. Apalagi pada masyarakat yang menganut nilai-nilai agama atau tradisi yang yang mengkaitkan keperawanan dengan pernikahan.


Keperawanan pada perempuan dikaitkan dengan kehormatan pribadi maupun keluarga di banyak budaya, terutapa pada masyarakat yang dikenal dengan "shame societies", dimana kehilangan keperawanan sebelm menikah merupakan aib yang sangat memalukan. Contohnya pada masyarakat Bantu di Afrika Selatan, pemeriksaan keperawanan atau bahkan menjahit labia mayor umum dilakukan {o my... -red}. Biasanya gadis Kenuzi di Sudan menikah sebelum mencapai pubertas (Godard, 1867), dengan laki-laki dewasa yang memeriksa keperawanan gadis tersebut secara manual (Kenedy, 1970). Sunat dilkukan untuk perempuan yang sudah mencapai pubertas disana untuk memastikan mereka tidak berhubungan seksual(Barclay, 1964).


Menurut bukti sejarah, hukum maupun adat istiadat mengharuskan seorang pria yang merayu atau memperkosa seorang perawan untuk bertanggungjawab dengan menikahinya atau membayar biaya kompensasi kepada ayah sang korban. Pada beberapa negara hngga akhir abad-20 jika seorang pria tidak menikahi perempuan yang diambil keperawanannya, maka perempuan itu boleh mengajukan tuntutan dan mendapatkan uang sebagai ganti rugi.


Karena keperawanan dihargai dengan cukup tinggi baik secara moral apalagi dengan uang, beberapa perempuan telah menawarkan keperawanannya untuk dibeli. Tahun 2004, seorang mahasiswi lesbian dari University of Bristol telah menjual keperawanannya secara online seharga £8,400. Tahun 2008, model itali Raffella Fico, 20 tahun, menawarkan keperawanannya untuk 1 juta Euros.


Iseng-iseng saya enasaran lalu mulai mencari apakah ada yang jual keperawanannya di Indonesia, beberapa yang saya temukan:

saya gadis bandung usia 20 thn mau jual keperawanan saya karena saya butuh biaya buat operasi ibu saya,saya harap ada yg mau bantu ibu saya,saya iklas demi ibu saya.hubungi saya ke no XXXXXX.trimakasi



nama saya denia 21f sukabumi,saya mau jual perawan saya buat biaya operasi adik saya yang sakit,bagi siapa saja yang berminat harap hubungi saya XXXX serius.



Saya ingin melepas keperawanan seharga Rp. 25 juta untuk sekolah adik saya yang bernama Teo dan Eilsa. Bila tidak terbukti original, tidak usah bayar. Bagi yang berminat dapat menghubungi XXXX atau XXXXXX.


Beberapa ahli sejarah dan antropolog menyatakan pada masyarakat yang menjunjung tinggi keperawanan sebelum menikah, sebenarnya terdapat banyak terjadi aktivitas seksual pranikah yang tidak melibatkan penetrasi ke vagina: misalnya: oral sex, anal sex, atau masturbasi yang dilakukan bersama-sama. Secara teknis, memang masih perawan namun orang-orang ini tetap aktif secara seksual.



Keperawanan: moralitas atau selaput dara?

Pada perempuan, selaput dara atau hymen menutupi sebagian dari pintu masuk vagina. Selaput ini akan melar atau kadang kala robek saat pertama kali seorang gadis melakukan hubungan seksual.Selaput ini berbeda-beda ukuran, bentuk dan kelenturannya. Sejak dulu, ada atau tidaknya selaput dara merupakan bukti dari keperawanan. Namun sebenarnya, ada atau tidak adanya selaput dara tidak menjamin status keperawanan seorang perempuan. Terkadang aktivtas seksual sama sekali tidak merusak selaput dara yang tebal dan feksibel. Atau selaput dara yang rentan dapat saja rusak sebelum seseorang berhubungan seksual dengan siapapun. Belum lagi jika dia melakukan banyak aktivitas seksual tanpa melakukan penetrasi kedalam vagina. Apakan seseorang yang telah berulangkali melakukan anal sex masih dikategorikan perawan karena selaput daranya masih sempurna?


Keadaan ini diperumit dengan adanya prosedur operasi yang dinamakan hymenorrhaphy untuk memperbaiki atau mengganti selaput dara. (prosedur ini sangat umum di negara-negara yang sangat mengagungkan keperawanan seperti negara-negara timur tengah). Jadi apakah masih bisa kita mengandalkan pemeriksaan selaput dara untuk menentukan seseorang perawan atau tidak?


Jadi apa sebenarnya arti keperawanan untuk kita? apakah keperawanan berarti selaput dara yang sempurna terpasang divagina kita? Apakah keperawanan adalah kebanggaan karena mampu menahan dorongan dasar sebagai manusia? Atau keberhasilan mengikuti norma yang diajarkan oleh leluhur kita? Apakah keperawanan merupakan sebuah simbol moralitas? dimana seseorang yang tidak perawan adalah perempuan amoral yang dianggap sebagai kotoran (dibeberapa negara, gadis yang tertangkap kehilangan keperawanannya dianggap sebagai kotoran).


Penghargaan terhadap keperawanan membuat banyak keputusan buruk yang diambil oleh pasangan remaja, orang tua, atau bahkan institusi pendidikan dan negara. Jika tidak perawan tidak dianggap aib keluarga, seorang remaja putri mungkin tidak akan mengaborsi "anak haramnya" karena takut diusir dari rumah. Atau siswa yang ketauan berhubungan seksual akan terus mendapatkan pendidikan jika tidak dikeluarkan oleh sekolah. Mungkin ada gadis yang akan lebih bahagia di perkawinannya jika tidak dipaksa menikahi laki-laki yang mengambil keperawanannya. Apakah keperawanan memang lebih berharga daripada seorang individu secara keseluruhan dan masa depannya?

Saya pikir keperawanan intinya bukan selaput dara. Inti dari keperawanan juga bukan untuk membedakan nilai dari seorang perempuan. Menurut saya keperawanan merupakan salah satu komponen dari tubuh seorang wanita dan dia punya hak untuk menyimpan, memberikan atau menjualnya. Tanpa harus memberikan alasan, tanpa harus merasa berdosa dan tanpa harus merasa tertekan akan dorongannya sendiri. JIka kamu merasa bahwa agama dan norma keluarga adalah pedoman hidupmu, jagalah baik-baik keperawananmu sampai menemukan orang yang tepat. Jika kamu merasa tubuhmu adalah aset yang menguntungkan, juallah tanpa merasa bersalah. Dan jika kamu menerima dirimu sebagai makhluk seksual dan mampu bertanggung jawab atas segala resikonya, maka jadilah makhluk seksual yang bahagia dan sehat. Anything that makes you sleep better at night...

Sudah sekian lama perempuan tidak punya hak untuk berbicara mengenai tubuhnya sendiri. Jadi apapun yang kamu putuskan terhadap badan kamu, saya pikir... putuskanlah dengan kesadaran dan tanggung jawab penuh atas segala hal yang akan kamu alami.

Keluarga ~ Hinakah Menjadi Istri Ke 2

Ilustrasi : Aries Tanjung

Ibu Rieny yth,
Saya wanita (23 tahun) anak bungsu dari lima bersaudara. Dua tahun ini saya menjalin hubungan dengan seorang pria (X), yang berusia 10 tahun lebih tua. X sangat dewasa dan banyak membimbing saya, semisal untuk urusan salat. Dia pula yang membantu memenuhi kebutuhan saya sehari-hari. Maklumlah Bu, saya pengangguran. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya membantu orangtua yang membuka usaha di rumah.

X adalah seorang pengusaha yang hidup mapan dan berkecukupan. Hubungan dia dengan keluarga saya sangat akrab begitu juga dengan lingkungan sekitar saya. X supel dan royal. Dia tidak segan-segan memberikan sesuatu kepada orang lain. Hampir setiap hari saya bertemu dengannya, karena kebetulan ia harus lewat di depan rumah saya untuk menuju tempat kerjanya.

Masalahnya Bu, X sudah memiliki istri dan 4 orang anak. Hal itu sudah saya ketahui sejak awal, begitu juga kepada keluarga saya dia berkata terus terang telah memiliki anak dan istri. Dia tidak pernah menutupi statusnya kepada orang lain (bukankah itu lebih baik daripada saya mengetahuinya belakangan Bu?) Tapi, Bu, saya sepertinya terlena dengan semua ini. Saya juga mencintai dan menyayangi X terlebih lagi dia selalu menuruti apa yang saya inginkan.

Setahun yang lalu X mengundang, keluarga dan tetangga dekat saya ke rumahnya untuk menghadiri selamatan. Di sana saya bertemu dengan istri dan anaknya. Anak pertama X sudah mengetahui perihal hubungan saya dengan X dan dia tidak mempermasalahkan itu asalkan X tidak meninggalkan keluarganya. Sementara istri X samasekali tidak mengetahui (istri X tidak pernah bepergain jauh karena jarak rumah X dengan kota tempat tinggal saya lumayan jauh).

X sangat mencintai dan menyayangi saya lebih daripada istrinya, terbukti dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama saya. X telah memiliki rumah di kota tempat tinggal saya dan itu akan menjadi hak saya nanti jika menikah dengan dia (surat-surat rumah ada pada saya).

Sekarang ini X mengajak saya untuk serius dan menikah. Bagaimana ini Bu? Apa yang harus saya lakukan? Orangtua dan kakak-kakak saya menyerahkan semua ini kepada saya, karena toh saya yang akan menjalaninya. Bila saya mau, maka kedua orangtua saya pun akan merestuinya, walaupun saya tahu hati kecil mereka, terutama ibu saya, sangat berat menghadapi ini. Bila saya mengambil keputusan "ya" berarti saya akan menjadi "istri kedua" apakah itu hina bu? Dan bagaimana menghadapi tanggapan orang-orang nantinya Bu ? Apakah saya akan bahagia bersama X ?

Sebenarnya saya ingin lari dari semua ini, tetapi saya ingat bahwa mungkin ini adalah suratan nasib saya. X pernah berkata jika saya mengatakan "tidak" dia tidak akan marah dan akan tetap baik kepada saya. Tapi saya sudah terlanjur sayang dan kasihan terhadap X.
Bu Rieny, bantu saya untuk menghadapi semua ini, apa yang harus saya lakukan? Saya tidak ingin dikatakan merebut suami orang dan perusak rumah tangga orang Bu. Terima kasih.
Tati - Somewhere

Tati yth,
Tentu saja Anda akan diakatakan merebut suami orang bila kelak memang jadi menikah dengan X. Dan, Anda juga akan menjadi perusak rumah tangga orang manakala Nyonya X kemudian tahu mengenai perkawinan Anda dengan X dan itu membuat hubungannya dengan X lalu memburuk, atau malah berpisah sekalian.

Jika kejadiannya seperti itu, maka bukan hanya Nyonya X yang butuh penyesuaian baru dengan status barunya, entah janda atau perempuan yang dimadu, tetapi juga dengan anak-anaknya. Anak-anak X akan butuh waktu untuk bisa menerima kenyataan bahwa kini mereka harus berbagi ayah dengan orang lain yang masuk ke dalam hidup mereka, tanpa mereka undang, apalagi mereka harapkan.

Ketika saya masih duduk di bangku SMP, jadi sudah hampir 30 tahun yang lalu, ada seorang teman tante saya yang cantik, langsing, bajunya bagus-bagus karena suaminya direktur dari sebuah bank swasta terbesar saat itu. Mereka berdua sering pergi makan malam dan berdansa dengan tante dan Om saya. Pada saat itu, melihat kehidupan mereka yang riang gembira, saya kerap berpikir, "Wah, enak, ya, jadi istri direktur bank, happy-happy terus."

Sampai pada suatu hari saya kehilangan tante tadi dan saya dengar ia sakit keras, dirawat di RS. Ketika kemudian saya melihatnya lagi, ia sudah kehilangan daya tariknya. Kurus, mukanya murung, dan kalau bertemu tante dan ibu saya ia sering terlihat menangis. Belakangan saya ketahui, si Om rupanya terpikat pada seorang gadis dan menikahinya sehingga istri dan anak-anaknya shock dan tidak bisa menerima kenyataan itu.

Tante ini tak bercerai karena suaminya memang tak berniat untuk menceraikannya. Sejalan dengan berlalunya waktu, ia tak pernah seceria dahulu. Sampai pada suatu hari, saya 'menguping' ketika ia bercerita pada tante saya bahwa ia merasa menemukan dirinya kembali, harga dirinya lagi dan ingin happy-happy seperti dulu lagi. Karena apa? Rupanya suaminya memiliki istri lagi, yang lebih muda dari anak pertama mereka.

Saya ingat benar apa yang dikatakannya. Begini Tati: "Selama dimadu, aku berpikir aku ini kalah lo sebagai perempuan. Dia muda, cantik, seksi dan, binal. Aku tidak bisa bergaya 'nakal ' seperti itu, dan karenanya aku tertekan sekali.Tetapi, ketika Mas kawin lagi, aku kok bisa mengubah semua cara pandang diriku yang buruk itu ya? Aku jadi sadar bahwa memang ia hobi kawin, jadi aku dimadu bukan karena aku lebih jelek dan lebih tua"

Bahkan dengan 'madu'nya yang ini, ia bisa tidak bermusuhan, sehingga si nomor 2 akhirnya tersisih dari 'peredaran' dan sampai meninggalnya, si Om ini punya 3 istri, karena kemudian ia menikah lagi untuk keempat kalinya.

Yang mau saya sampaikan pada Tati, bila X dengan mudah mengawini Anda, ada baiknya Anda memikirkan pula apa yang akan Anda rasakan bila kemudian X punya lagi istri ketiga dan keempat? Tidak mungkin? Sangat mungkin, dong! Uangnya banyak, statusnya terpandang, dan perempuan yang berpikiran seperti Anda juga tidak cuma Tati seorang. Jadi, tinggal menunggu waktu saja, bilamana perkawinan kedua akan disusul oleh yang berikutnya. Bukankah manusia cenderung mengulangi perilaku yang mendatangkan perasaan nyaman pada dirinya? Kalau menikah kembali ternyata menyenangkan untuk X, why not ia lakukan dan lakukan lagi?

Pembicaraan tentang istri kedua, hemat saya tak bisa diletakkan dalam kerangka hina atau tidak hina. Siapalah saya ini kok boleh mengatakan bahwa Anda hina karena menikah dengan suami orang. Bukankah Anda orang yang 'merdeka' berkehendak dan membuat keputusan untuk diri Anda?

Saya cuma bisa menyarankan agar Anda berpikir masak-masak mempertimbangkan apakah 'ongkos sosial' yang harus Anda bayar memang sesuai dengan pemilikan rumah, belanja dan hidup berkecukupan yang tampaknya Anda harapkan akan Anda peroleh dengan menikah dengan X.

Yang saya maksud dengan 'ongkos sosial' adalah label yang melekat sebagai istri muda. Dalam status dalam kehidupan sosial X, apakah Anda berpeluang untuk mendampinginya pada acara-acara dimana X harus hadir bersama istri? Bepergian bersama dan bersikap seperti suami-istri di hadapan khalayak ramai. Hal-hal ini biasanya akan sukar diperoleh oleh seorang istri kedua.

Jadi, kalau Anda katakan suratan nasib, saya kok ingin 'tersenyum kecut' ya, Tati, karena sepanjang kita masih bisa membuat keputusan yang mandiri untuk hidup ini, maka kita seyogianya berpikir dan berpikir ulang, tentang manfaat jangka panjang dari keputusan yang kita ambil dalam hidup kita. Dan, membuat keputusan untuk menikah, hemat saya adalah salah satu keputusan terpenting yang dibuat seseorang dalam kehidupannya.

Karenanya, sebelum Anda melangkah pada sebuah kepastian, boleh deh Anda menanyakan beberapa pertanyaan ini pada diri sendiri, dan menajwabnya dengan jujur. Atas dasar profil jawaban Anda, mudah-mudahan Anda bisa memperoleh sebuah gambaran, apakah memang kawin adalah jawaban yang tepat untuk Anda saat ini.

Pertama, sebutkan alasan baik yang membuat Anda ingin menikah. Artinya, ketika Anda benar menikah, ayah dan ibu memang senang dan setuju (bukan terpaksa setuju), kakak-kakak tak malu atau sungkan menghadapi lingkungan dan tak perlu menyembunyikan status Anda, dan alasan itu disebut baik bila di saat Anda merasa senang dan bahagia, ini tidak Anda lakukan di atas ketidak bahagiaan orang lain.

Lalu, apakah dengan menjadi istri kedua ini ada tujuan hidup Anda yang lalu terhambat untuk Anda realisasikan? Misalnya, Anda ingin kawin, melahirkan dan membesarkan anak dengan status sosial yang jelas. Apakah Anda punya tujuan bahwa melalui perkawinan Anda ingin lebih tenteram dan bahagia? Lalu, kalau menjadi istri kedua, apalagi tanpa persetujuan istri pertama, apa benar Anda akan lebih tenang dan tenteram dibandingkan ketika Anda belum menikah?

Yang terakhir, menilik perilaku X yang dengan tenang bisa menghadirkan Anda di rumah dimana istrinya berada, dapatkan Anda harapkan bahwa ia akan menjadi suamiyang pandai menjaga perasaan istrinya, membuat istrinya merasa aman dan terlindungi dan dikasihi secara total?

Sungguh, saya tak ingin memengaruhi apapun yang akan Anda putuskan, Jeng Tati. Hanya saja, saya ingin sekali ingatkan, perempuan selalu berada dipihak yang rugi dalam kasus-kasus seperti ini.Tidak terlalu tepat kalau dikatakan bahwa istri kedua pasti dapat lebih banyak (waktu bersama suami, uang dan pengakuan sebagai istri). Yang lebih sering saya temui, mereka lebih banyak harus hidup dalam bayang-bayang sang suami saja. Kalau sudah begini, meskipun punya rumah di atas pucuk gunung, saya yakin tak otomatis merupakan jaminan bahwa kita akan bahagia.

Kebahagiaan yang sebenarnya hanya akan bisa kita peroleh manakala kita menjalani hidup dengan perasaan nyaman karena yakin benar bahwa kita sudah membuat keputusan yang tepat dalam hidup. Mudah-mudahan Anda kini bisa lebih bijaksana dan berpikir panjang sebelum memuat keputusan. Salam sayang.

Keluarga ~ Menjadi Istri Ke 2

Beberapa waktu lalu saya di tanya.
" mau nggak kalau seandainya nanti menjadi istri kedua. Tentu saja atas seizin istri pertama ?" pertanyaan yang....
Polygami, saya tahu bahwa di Al Quran pun telah tersirat dan tersurat dengan jelas. Jika memang muslim dan menjadikan Al Quran sebagai pedoman tentu tak harus mempermasalahkannya kan?
Menjadi istri ke dua? Tak pernah terlintas sebelumnya, namun obrolan itu membuat saya terus berfikir keras.
Bagaimana dengan istrinya? Bagaimana pandangan masyarakat kepadaku sebagai istri kedua? Di anggap perebut suami orang.
Selama ini yang saya fikirkan adalah menjadi yang pertama. Namun bagaimana bila takdir menjadikan saya yang kedua? Persiapan belum ada sama sekali.
karena jodoh itu adalah msiteri yang tak pernah bisa terpecahkan manusia sepanjang abad.
Saya tidak dapatmenulis panjang lebar, karena di dada ini rasanya membucah haru. Yang kita lupa adalah, bahwa kita harus mempersiapkan diri sebagai yang pertama ataupun sebagai madu. Agar ketika kita benar - benar mengalaminya telah memiliki bekal yang cukup. Meskipun ketika di praktekan teori hanyalah sejengkal debu.
Jang pernah menyalahkan yang kedua, karena kita tidak tahu bagaimana hati dan kehidupan seseorang. Karena menjadi kedua bukan kesalahan. Bukan pula dosa apalagi nista. Yang nista dan di laknat adalah perzinahan.
Sebagai wanita.......jangan pernah merasa malu menjadi kedua. Tentu saja dengan cara yang akhsan. Dan sebagai yang pertama, jangan pernah menentang sesuatu yannnnng telah tersirat meskipun say atahu ikhlas itu begitu sulit.
Marilah kita semmmua sama - sam amerenung dan belajar tentang itikad dan makna polyagmi yang sesuangguhnya. Mentadaburi makna kitabullah. Karena hidup seseorang itu tidak ada yang tahu. Perjalanan hidup seseorang memang berbeda satu sama lainnnnnya.
Yang telahmenjadi yang pertama terus belajar dan memproses agar siap di madu karena sesuatu hal bisa saja terjadi tanpa terduga atas seizinnya
Dan kepada para laki - laki, jangan menjadikan Al Quran sebagai pembela nafsu atau keinginan kalian. Tapi jadikanlah itu sebagai dakwah, sebagai sebuah ibadah yang tentu saja di landasi niat yang benar. Niat yang lurus karena ingin menegakan sunnahnya.
Amien....

Cinta ~ Jadi Cewek Ke 2


Sebagai cewe tentunya kita mendamba-dambakan hubungan yang manis, romantis, aman dan sehat. Salah satu syarat tercapainya hubungan yang ideal adalah jika pasangan kita hanya menganggap kita sebagai pasangannya. Namun apa yang terjadi jika kita adalah pacarnya yang ke-2? Jadi pacar yang kedua bisa saja terasa manis, bisa saja romantis, rasa aman pada dasarnya adalah persepsi masing-masing orang sehingga bisa dibentuk. Namun apakah hubungan seperti ini sehat? Mari kita simak pengalaman Miss.I, seorang pembaca Love First Aid yang saat ini menjadi pacar kedua.



{ringkasan}Miss.I = dear Miss-V, mau numpang curhat dan minta sarannya.. straight to the point aja,aku adalah cewek kedua.. cowokku ini {mr.P}dulunya sahabatku.. aku jadian sama mr.P sejak Juli 2008.. pada awal jadian,aku gak tau kalau dia punya cewek,dan dia sama sekali gak cerita.kita segitu deketnya sampai aku tau password email,fs dan fbnya.. suatu ketika,ada message dari cewek,sebut aja Miss.A yang isinya nanya apakah cowok aku,mau ganti relationship status fsnya atau gak.. akhirnya ,aku tanya cowokku tentang Miss.A,secara baik-baik,bahkan hampir kayak bercanda.. akhirnya dia ngaku kalau dia jadian sama Miss.A.. mr.P bilang kalau telat menyadari perasaannya ke aku.. (dan aku juga telat sadar sebenernya) dan Mr.P dan Miss.A jadian Juni 2008.. belum ada sebulan mereka jadian,Mr.P jadian sama aku juga.. dia bilang kalau dia lagi cari cara untuk mutusin Miss. A,tapi sampai sekarang dia masih sama miss.A.. aku bingung.. sekarang kita udah 7 bulan,tapi mereka masih jalan..aku sebenernya udah tau kalau jalan satu-satunya adalah : mundur,ngalah demi kebaikan bersama.. tapi aku gak mau,bukannya gak bisa,hanya gak mau.. aku sayang banget sama dia.. dan dia juga tetep maintain perasaan aku sehingga sekarang makin besar jadinya.. hhh.. aku bingung.. ditunggu balasannya ya Miss-V.. makasih sebelumnya..



Pacaran dengan sahabat memang menyenangkan sekali karena seorang sahabat sudah banyak mengenal kita. Hubungan Miss.I dan pacarnya boleh jadi sudah sangat nyaman sehingga mudah untuk saling jujur antara satu sama lain. Tidak sering ada cowo yang mau mengakui bahwa dia sudah punya pacar seperti Mr.P. Dan tidak sering juga ada cewe seperti Miss.I yang tahan 7 bulan menjalani hubungan padahal cowonya dah punya pacar lain. Kemungkinan Mr.P sudah merasa sangat nyaman sehingga dia berani untuk menceritakan pacarnya kepada Miss I.


Sama halnya dengan Mr.P dan Miss.A, Miss.I pantas untuk mendapatkan hubungan yang sehat dengan pasangannya. Dan saat ini hubungan yang terjalin antara ketiganya tidak sehat. Hubungan yang tidak sehat terbukti dengan kebingungan Miss.I dari 7 bulan yang lalu sampai sekarang. Dan jalan satu-satunya bukanlah menyerahkan Mr.P begitu saja kepada Miss A. karena Mr.P dan Miss. A pantas mendapatkan yang terbaik. Kalau Miss I menyerah begitu saja, Mr.P akan terpaksa bersama Miss A dan Miss A juga mendapatkan pacar yang tidak sepenuhnya sayang kepada dia. Belum lagi Miss I pasti akan sedih banget.
Sebenarnya ada keanehan, kenapa Mr.P sulit untuk memutuskan Miss. A. Sewaktu hubungan mereka baru berjalan satu bulan, mungkin proses pemutusan itu akan lebih mudah. Disaat keduanya belum ada keterikatan yang dalam. Sekarang disaat hubungan mereka sudah lebih dari 8 bulan, mungkin makin sulit untuk Mr.P untuk memutuskan Miss.A.


Saran saya, mr.P harus menentukan pilihan secepatnya, tentu saja Miss.I berhak untuk berjuang untuk mendapatkan yang terbaik untuknya. Meskipun putus merupakan kejadian yang menyakitkan, tapi seringkali justru akan berdampak baik untuk keduanya, apalagi sekarang, akan baik untuk ketiganya. Bicarakan dengan Mr.P secara jujur, bagaimana perasaan Miss I. Tentu saja dengan cara yang baik sehingga diskusi yang terjadi tetep diwarnai dengan logika berfikir yang objektif. Jelaskan kepadanya bahwa jika keadaan ini tidak cepat diatasi akan bertambah lebih sulit lagi untuk kalian semua. Sekarang semua tinggal tergantung dari Mr.P, apa yang akan dilakukannya. Jika Mr.P belum juga mampu mengambil keputusan, ada baiknya Miss.I menguatkan diri untuk meninggalkan cinta segitiga itu.Miss.I telah bersabar selama 7 bulan dan saya pikir sudah cukup..

Cinta ~ Mengetahui Kualitas Hubungan Anda

Pernahkah anda merasa tidak bahagia dalam hubungan anda? merasa ada yang kurang. Atau anda sangat mencintai pacar anda saat bertemu namun sama sekali lupa dengannya saat tidak bersama anda. Atau apa anda merasa hubungan anda tidak berkembang kemana-mana. Mungkin anda belakangan ini selalu bertengkar dengan pacar anda. Sebenarnya bagaimana keadaan hubungan anda saat ini? Pada posting berikut ini, saya akan membahas bagaimana kita bisa mengetahui keadaan hubungan kita. Apakah didominasi oleh nafsu? atau hubungan ini hanya karena saling membutuhkan belaian atau memang didasari oleh cinta.

Stay tuuneed!!


Beberapa waktu lalu, seorang teman (F,24) curhat kepada saya. Dia mengeluhkan bahwa ia punya terlalu banyak pacar. Semua pacarnya berniat serius dengan teman saya itu dan itulah yang membuatnya bingung. Menurutnya, semua pacarnya ada kekurangan sehingga lebih baik dia ke pacarnya yang lain saat kesal dengan salah satu pacarnya.

Suatu saat dia terlalu lelah mengatur jadwal untuk ketiga pacarnya dan hanya ingin memilih satu atau tidak sama sekali. Tampaknya dia sangat lelah :P Dia bertanya pada saya, bagaimana mengetahui hubungan yang memang didasarkan oleh cinta? Saya menangkap bahwa teman saya ini memiliki ketakutan bahwa hubungannya aka jadi garing ketika hanya bersama satu orang yang tentu saja banyak kekurangannya.

Lalu saya menyatakan pandangan saya, bahwa cinta sebenarnya didasari oleh toleransi, kasih sayang dan komunikasi, sebuah persahabatan yang terbakar api asmara. Karena tampaknya teman saya itu belum mengerti maka saya menjelaskan dengan lebih detil.

Dalam dunia psikologi, ada teori mengenai segitiga cinta. Bukan cinta segitiga tapi segitiga cinta, dimana cinta itu sebenarnya terdiri dari tiga hal yaitu: keintiman, hasrat, dan komitmen. Keintiman adalah pengertian,komunikasi, dukungan, dan saling berbagi. Yah segala rasa hangat dalam hati yang kita rasakan saat berinteraksi dengan pacar kita. Sedangkan hasrat adalah ketertarikan fisik dan keinginan untuk berelasi secara fisik dengan pacar kita. Misalnya kita ingin dicium, atau kita terangsang secara seksual dengan pasangan kita. Sedangkan komponen yang terakhir yaitu komitmen adalah kesediaan untuk berada dalam suatu hubungan untuk terus mempertahankan dan membuatnya lebih baik.


Sekarang coba anda merenungkan hubungan anda yang saat ini anda jalani. Apakah ada yang hiang dari ketiga komponen itu? Menurut sang pembuat teori, agar terus berjalan, setidaknya diperlukan dua dari tiga komponen diatas. Saat anda hanya punya satu katakanlah hubungan anda didominasi hanya dengan komitmen, anda berdua berjanji untuk sehidup semati namun tidak punya komunikasi yang terbuka dan tidak tertarik secara seksual. Maka dapat dibayangkan bagaimana garingnya hubungan anda. Hubungan seperti ini biasanya terjadi pada hubungan-hubungan yang sudah terlalu lama tidak dipelihara sehingga semua kehangatan hilang. Atau saat pernikahan diatur orang tua dimana anaknya belum saling mengenal, yang biasanya hal seperti ini yang terjadi.

Lalu apa yang terjadi saat hanya keintiman yang ada, tanpa ada komitmen dan ketertarikan seksual. Anda berdua seringkali berbagi cerita, komunikasi lancar, dan saling mendukung. Namun anda maupun dia tidak terikat satu sama lain dan tidak punya ketertarikan seksual. Yah inilah yang kita sebut sebagai persahabatan. Jika anda dan orang yang anda taksir punya hubungan seperti ini maka mungkin dia memang menganggap anda hanya sebagai sahabatnya.

Apa yang terjadi jika hubungan yang terjadi hanyalah bersifat fisik tanpa adanya komitmen dan keintiman? Ya tentu saja hubungannya hanya akan seputar urusan bawah perut. Mungkin kita akrab dengan istilah "fuck buddy" atau" friends with benefit" dimana hubungan yang terjadi hanya untuk berhubungan seksual tanpa adanya ikatan dan relasi yang mendalam secara emosional. Jadi anda pun bisa ambil sikap jika ada seseorang yang naksir dengan anda dan tiba-tiba bilang cinta atau sayang. Kemungkinan besar dia hanya sampai tertarik secara fisik dengan anda.

Jika yang ada dalam hubungan anda sekarang adalah satu dari penjabaran diatas, saya berani bilang bahwa itu bukanlah cinta. Jika anda tidak bahagia saat ini keluarlah dari hubungan itu sekarang dan carilah hubungan yang memang anda inginkan.

Nah sekarang kita akan membahas bagaimana sih hubungan yang masih mungkin bisa jalan terus. Yang pertama adalah hubungan dengan keintiman dan hasrat fisik. Ini biasanya disebut dengan romantic love. Dalam hubungan ini, kita memiliki hubungan yang mendalam secara emosional dengan pasangan kita dan disertai dengan hubungan fisik (ciuman, pelukan dsb). Biasaya hubungan ini ada di hubungan-hubungan tanpa status yang beberapa waktu lalu sempat booming dengan istilah TTM,HTS dsb. Namun tidak semua TTM adalah romantic love karena menurut observasi saya, biasanya kedekatan emosionalnya dangkal jadi lebih mirip hubungan "friends with benefit" daripada romantic love.

Selanjutnya, jika dalam hubungan tersebut terjadi kedekatan emosional dan komitmen dimana hubungan fisik tidak diutamakan. Hubungan seperti ini yang biasanya dijalani oleh kakek-nenek kita yang sudah seumur hidup bersama dalam keterikatan namun tidak begitu tertarik lagi melakukan hubungan seksual.

Hubungan yang lain adalah saat hubungan fisik dan komitmen menjadi dominasi. Saat hubungan anda banyak melibatkan hubungan fisik yang menyenangkan dan anda berkomitmen hanya melakukannya dengan satu orang. Walauun secara emosional anda tidak dekat, hubungan ini sangat mungkin untuk dipertahankan. Biasanya bisa berhasil baik pada orang-orang yang memang mengalami kesulitan untuk dekat secara emosional dengan orang lain. Namun jika salah satu dari peserta pacaran sebenarnya mendambakan kedekatan emosional, bisa runyam hubungan ini.

Yang terakhir, yang paling di damba-dambakan orang adalah hubungan ada ketiga komponen. Secara emosional anda saling mendukung dan terbuka, secara fisik anda saling menikmati dan komitmen yang dengan senang hati dipegang. Wah kalau hubungan seperti ini pastinya sangat menyenangkan. Hubungan seperti ini mudah untuk dicapai saat awal berhubungan namun akan semakin sulit seiring berjalannya waktu dimana masalah tidak akan habis dan kita semakin berumur. Namun, jika kita memang mencintai pasangan kita, mengapa tidak. :)

Ingat saja bahwa cinta itu sederhana... Terjadi hanya antara dua orang yang punya niat baik untuk terus bersama dan saling membahagiakan satu sama lain.

Jumat, 15 Oktober 2010

Cinta ~ Pacaran Beda Agama


Sayangnya panah cupid tidak memandang bulu. Si anak tengil yang kerjaannya bikin orang jatuh cinta itu menembakkan panah tanpa melihat apa agama dari korban panah cintanya. Kalau sudah begini, suatu hubungan pacaran bisa sangat rumit. Keluarga hampir pasti tidak setuju dan akan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan kamu dan pasangan beda agamamu.


Agama merupakan kumpulan-kumpulan prinsip kehidupan yang sudah didoktrin ke dalam diri kita sejak kecil. Karena suasana religi di Indonesia masih sangat kental, maka tuntutan agama seringkali masih mewarnai kehidupan kita. Agama mempengaruhi kebijakan pemerintah kita, persepsi orang-orang indonesia dan tentu saja menjadi salah satu standar nilai dari perilaku kita sehari-hari. Sejauh apapun kita ingin membebaskan diri dari norma tersebut, tetep saja, yang namanya hidup di indonesia tidak akan terlepas dari nilai-nilai agama.


Indonesia adalah suatu negara yang isinya berbagai agama. Jadi wajar saja kalau terjadi hubungan mesra lintas suku, budaya maupun agama. Namun hampir semua keluarga menuntut anak-anaknya untuk mencari pasangan yang seagama dengannya. Bahkan pernikahan seorang muslim dengan non-muslim dianggap tidak sah. Negara pun tidak melegalkan pernikahan berbeda agama. Bisa dibayangkan sulitnya jika perpacaran dengan orang yang berbeda agama dengan kita.


sayangnya panah cupid tidak memandang bulu. Si anak tengil yang kerjaannya bikin orang jatuh cinta itu menembakkan panah tanpa melihat apa agama dari korban panah cintanya. Kalau sudah begini, suatu hubungan pacaran bisa sangat rumit. Keluarga hampir pasti tidak setuju dan akan berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan kamu dan pasangan beda agamamu. Belum lagi perbedaan ritual keagamaan yang melahirkan perbedaan cara hidup bahkan prinsip kamu dan pasangan kamu. Hubungan biasa tanpa halangan saja sudah cukup menguras energi. Apalagi ditambah dengan gangguan-gangguan dari keluarga dan perbedaan nilai dasar kalian. Pacaran beda agama merupakan tantangan yang tidak mudah untuk ditaklukkan.


Jika kamu diantara orang-orang yang berpacaran dengan orang yang beda agama, ada baiknya kamu membaca tips-tips dibawah ini:


  • Tentukan seberapa dalam tingkat kereligiusan kamu. Jika kamu adalah seseorang yang cukup religius, kemungkinan kamu mengalami konflik besar dalam menjalani hubungan pacaran kamu. Kamu sangat sayang dengan pasangan kamu tapi kamu merasa pesimis akan menikahinya karena kamu punya mimpi membangun keluarga yang sangat religius. Keadaan ini bisa sangat memberatkan suatu hubungan, karena kamu jadi maju-mundur dalam membangun hubungan yang baik dengan pasanganmu.

  • Renungkan pandangan orang tua kamu dan pasanganmu terhadap hubungan intim yang terjalin antar agama. Jika orang tua kamu termasuk orang yang terbuka dengan perkawinan beda agama, maka kamu bisa bernafas lega. Namun jika sebaliknya, kamu dalam masalah besar. :D Pasangan yang tidak disetujui orang tua biasanya menjalin hubungan dengan diam-diam alias backstreet. Backstreet bukan saja melelahkan tapi juga membuat hubungan kamu dan orang tuamu merenggang karena kamu pastinya akan banyak menutup-nutupi dan beralasan jika ingin kencan dengan pasanganmu.

  • renungkan bagaimana penghayatanmu tentang relasimu dengan keluarga. Apakah kamu tipe orang yang mau menentang perintah orang tua?Apakah kamu menginginkan pernikahan yang direstui orang tua? Bagaimana perasaanmu jika kamu menentang permintaan dari orang tua? Bagaimana perasaanmu saat kamu mengecewakan mereka? Jika kamu merasa dapat mengatasi semua perasaan negatif yang akan muncul, maka kamu masih dapat memperjuangkan hubungan ini. Jika tidak, ada baiknya kamu kembali mengevauasi hubungan kamu sehingga keruwetan masalah ini tidak semakin lama dan melebar.

  • Selanjutnya, kamu harus berempati terhadap pasangan kamu yang sama dag-dig-dugnya dengan kamu. Saran saya, jangan pusing sendiri dengan masalah ini. Meskipun ini merupakan masalah internal keluarga kamu, pasangan kamu pantas untuk diberitahu bagaimana keadaan hubungan kalian sehingga dia tau dimana posisinya. Keadaan serba tidak tau menimbulkan perasaan frustrasi pada pasangan kamu yang tentu saja dapat memperunyam masalah.Disaat-saat seperti inilah kalian harus menjadi sebuah tim yang mengatur taktik dan mengambil segala keputusan bersama.

  • Renungkanlah bagaimana keadaan hubungan kamu. Apakah ada masalah lain yang muncul selain dari isu agama? Masalah beda agama yang cukup besar punya kemungkinan besar untuk menutupi masalah-masalah lain yang bisa mempengaruhi kelangsungan cerita cinta kamu.

  • Ingatlah jika kamu tidak harus dan tidak bisa menyenangkan semua pihak. Saat ada dua kepentingan bertentangan, kemungkinan ada salah satu pihak yang dimenangkan dan satu dikalahkan. Ambillah keputusan yang paling sesuai dengan apa yang kamu inginkan, karena biar bagaimanapun, hidup ini adalah hidupmu dan semua pilihan beserta konsekuensi masing-masing ada ditangan kamu.

Jika akhirnya kamu memilih untuk bertahan, bersiap-siaplah untuk menguras banyak energi untuk membuat hubungan kamu berhasil. Cinta memang pantas untuk diperjuangkan ;). Tapi jika kamu memilih untuk menyudahi hubungan kamu dan kembali ke ideologi agama dan keluarga,pastikan kamu menyudahi hubungan itu dengan baik dan dewasa. Apapun pilihan kamu, memilihlah dengan hati dan otak yang jernih dan bertanggung jawablah dengan pilihan hidup kamu.

Cinta ~ Jangan telpon mantan!!

Menjalani hidup tanpa pasangan memang sangat tidak menyenangkan, tapi saat kamu berhasil hidup tanpanya, kamu akan merasa lebih percaya terhadap diri sendiri dan lebih bahagia.

Karin, seorang wanita cantik berusia 28 tahun duduk dikamarnya sambil menatap handphonenya. Dia ingin menelepon mantannya, Roni. Setelah 8 bulan pacaran, mereka putus.

Pada awalnya, Karin pikir Roni adalah cowo yang sempurna untuknya. Roni adalah orang yang sangat perhatian, spontan, dan mapan. Sampai pada suatu waktu, karin memberanikan diri untuk membicarakan masa depan mereka. Namun, tidak seperti yang diharapkan, Roni menyatakan bahwa dia belum siap untuk menikah dan belum ada Karin di bayangan masa depannya. Karin sakit hati dan marah akan penolakan itu. Sampai dia memutuskan hubungannya dengan Roni dan tidak mau menemuinya lagi.

Beberapa hari setelah putus, Karin mulai merasa kesepian dan tidak berdaya. Dia berfikir bahwa sebenarnya dia tidak perlu buru-buru menikah. Karin hanya ingin kembali punya pacar, walaupun harus mengikuti kemauan Roni. Karin merasa putusnya hubungan mereka adalah kesalahannya. Kalau saja dia tidak mengungkit-ungkit masalah pernikahan, pasti mereka masih bersama.

Karin jadi ingin menelepon Roni, berharap bahwa setelah Roni tau apa yang dipikirkan Karin sekarang, Roni akan kembali padanya. Ditelponlah Roni dari handphone karin. Nggak dijawab. Karin melihat jam dan saat itu jam 9 malam. Karin mulai berfikir, biasanya jam segini Roni selalu menelpon Karin dari kosannya. Tapi kenapa dia tidak menjawab sekarang? Karin mencoba lagi setelah 15 menit berlalu.Karin berulang-ulang mencoba menelpon Roni sampai lebih dari 2 jam.Karin tau dia berlebihan. Tapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Bayangan hidup tanpa Roni tidak tertahankan untuknya. Kita semua pasti bisa merasakan perasaan Karin. Sebenarnya apa sih yang membuat emosi kita menjadi sangat tidak stabil sampai-sampai kita tidak bisa mengendalikannya? Salah satu ketakutan dasar kita adalah ditelantarkan oleh figur signifikan kita. Saat kita masih bayi, kita akan mati jika orang tua menelantarkan kita. Seorang anak membutuhkan pertolongan dari orang tuanya untuk bertahan hidup. Ketakutan itu masih terus bersama kita. Tergantung dari cara orang tua membesarkan,ada orang dengan secara umum merasa aman dikenal dengan istilah secure. Dan ada juga yang masih ketakutan atau insecure

.

Setelah dewasa, saat kita ditelantarkan oleh orang yang kita harapkan kasih sayangnya, ketakutan masa kecil itu muncul kembali. Kita merasakan rasa takut dan panik yang luar biasa. Sehingga kemampuan kita untuk berfikir logis terganggu karena dasyatnya perasaan takut ini. Belum lagi ditambah dengan persaan ditolak. Perasaan-perasaan yang menyakitkan ini dapat memicu munculnya tingkah laku "ketergantungan" terhadap pasangan kita.

Kalau kita ketergantungan dengan pasangan,kita selalu menginginkan dia untuk selalu dekat. Saat pacar jauh, kita merasa tidak nyaman. Mulai deh, sms terus-terusan, telpon.. saat pacar tidak mengangkat kita panik.

Kita tidak membiarkan pasangan mempunyai kehidupan lain selain kita. Beberapa orang saat diperlakukan seperti ini, akan merasa terjebak dan tidak bisa "bernafas". Oleh karena itu masalah-masalah baru akan muncul, seperti perselingkuhan atau akhirnya memutuskan hubungan.

Semakin jauh pasangan kita, semakin paniklah kita. Bisa dibayangkan ketika putus cinta terjadi pada orang-orang yang ketergantungan. kita mau melakukan apa pun demi bertemu lagi dengan mantan. Bisa-bisa kita menjadi "stalker". Datang ke rumahnya atau kantornya.

Menelpon mantan pacar bisa mengobati rasa kesepian dan sakit hati, namun sifatnya sementara. Perasaan tenang itu akan hilang dan akhirnya kamu kembali ke keadaan semula karena memang kalian sudah tidak bersama lagi. Cara yang paling baik untuk mendapatkan kebebasan secara emosional adalah merasakan rasa sakit karena dia tidak ada dan berusaha mengatasinya dengan kekuatan dalam diri kita.

Jika hubunganmu masih bisa diselamatkan, atau kamu masih berada dalam suatu relasi pacaran. Harus diingat bahwa, tingkah laku ketergantungan ini membuat pasangan menjaga jarak dengan kita. Kita terkesan sebagai orang yang tidak dicintai dan tidak bersyukur atas perhatian yang sudah berusaha diberikan oleh pasangan. Sangat wajar jika pacar kita sulit untuk jatuh cinta saat kita selalu ada disekitarnya. Baik secara fisik maupun dengan telpon dan sms. Pacar tidak punya kesempatan untuk kangen dengan keberadaan kita dan akan mematikan perasaannya.

Perasaan ini adalah perasaan normal yang memang harus dihadapi setiap orang. Jadi apa yang harus dilakukan saat kita punya dorongan tak tertahankan untuk menelpon mantan (atau pacar)?

Pertama, beri diri kamu kesempatan untuk merasakan semua emosi negatif itu. Bertahanlah hingga emosi tersebut lewat. Dan emosi itu pasti lewat. Semua emosi yang kita rasakan hanyalah sementara. Kuncinya adalah menghayati emosi dalam diri kamu tanpa menyalurkannya menjadi tingkah laku. Hal ini memang sulit. Lebih mudah untuk merasakan sesuatu dan bertingkah laku sesuai dengan perasaanmu.Tapi untuk kondisi ini, lebih baik untukmu jika kamu menyimpan perasaan ini rapat-rapat. Bertahanlah hingga emosi itu lewat. Saat kamu menyimpan emosi dalam diri tanpa melakukan sesuatu untuk meredakannya, pasti akan muncul ketegangan. Keinginan untuk menelpon semakin besar karena memang perasaan itu sangat tidak nyaman.

Semua emosi yang kita rasakan hanyalah sementara. Hangin there... It will pass.

Salah satu cara untuk meredakan ketidaknyamanan ini adalah melakukan hal lain yang dapat mengalihkan perhatian kita, seperti menelpon teman, nonton film, olah raga dan banyak hal lainnya. Buatlah daftar kegiatan yang akan kamu lakukan setiap keinginan untuk menelpon mantan muncul.

Walaupun kamu menyimpan perasaanmu, bukan berarti kamu tidak bisa berbagi. Seorang sahabat atau psikolog dapat mendengarkan keluh kesahmu. Namun, mantanmu bukanlah orang yang tepat untuk membantumu sekarang.Jika kamu harus menghadapi masalah ini sendiri, ingatlah bahwa banyak orang yang telah berhasil melewati ini dan kamu juga bisa. :D Bukan keadaan yang menyenangkan tapi kamu pasti bisa.

Cinta ~ Cara Memberikan Kritik Buat Pasangan

Dalam setiap hubungan, pasti kita mengangan-angankan pasangan yang pas untuk kita. Dan berita buruknya, nggak ada yang benar-benar "pas".




Belum lagi kriteria pasangan "pas" yang belum tentu selalu tetap tidak berubah. Sebuah hubungan berkembang sejalan dengan perkembangan orang-orang yang ada didalamnya. Saat usia 20-an, seorang perempuan biasanya menginginkan dirinya punya arti bagi pasangannya. Jadi biasanya menuntut pasangannya untuk menceritakan hari-harinya sedetil-detilnya. Sedangkan pria yang baru beranjak dewasa di usia 20-an sedang aktif-aktifnya menjelajah dunia orang dewasa yang punya keinginan punya pacar seksi, cantik yang bisa dibanggakannya. Saat sang pacar yang cantik sudah banyak ngomong perasaan, migrain-migrain dan sakit kepala mulai menyerang. Itu baru di rentang usia dewasa awal, seseorang dengan usia yang lebih dewasa punya tuntutan lain yang disesuaikan dengan aspirasinya di masa perkembangan tertentu. Belum lagi kepribadian setiap orang yang katanya buku psikologi unik, setiap orang punya cita-cita yang berbeda dalam kehidupan cintanya.


Saat seseorang tidak cukup puas dengan pasangannya, dia akan mencoba untuk mengkomunikasikan ketidakpuasannya dalam bentuk kritik. Sayangnya kritik memang tidak mudah untuk diterima. Seorang laki-laki yang secara umum punya harga diri setinggi langit akan merasa terlalu diatur oleh pasangannya. Perlawanan-perlawanan terhadap kritik seperti "dia kaya nyokab gw, ngatur-ngatur..." atau "ribet banget si cewe gw nuntut terus.." akan muncul dibenak seorang pria. Untuk cewe yang pada intinya butuh penerimaan tanpa syarat dari pasangannya, akan merasa "tidak diterima apa adanya" atau lebih parah lagi "pacar saya tidak mencintai saya lagi".


Sampai akhir jaman pastinya jika dua orang memiliki hubungan yang sangat intens dan dekat, akan selalu ada perbedaan harapan, pikiran dan standar keadaan ideal dari setiap hal. Jadi bisa dibayangkan bagaimana beratnya kehidupan kita jika tidak dapat mengkomunikasikan kritik yang sebenarnya bertujuan membangun. Kata orang kritik itu pedas, jadi seperti apa kritik yang manis?


Menurut Evan Marc Katz, seorang dating expert, ada dua macam kritik. (walaupun bukan praktisi psikologi tapi tampaknya orang ini expert abis di masalah perkencanan)


Kritik yang membangun adalah kritik yang diberikan untuk keuntungan penerima kritik Kamu harus belajar untuk ngatur waktu lebih baik lagi kalau mau cepat lulus.



Kritik yang menjatuhkan diberikan untuk keuntungan si pemberi kritik.“Kamu bisa nggak lebih sering dateng. Aku butuh kamu banget.


Jadi yang pertama banget harus di fikirkan adalah, apakah kritik yang hendak kamu berikan sebenarnya untuk kepentingan pasanganmu atau untuk memenuhi kebutuhan kamu sendiri.


Saat kamu pergi bersama pasangan kamu ke pesta ulang tahun adik kamu, dimana semua keluarga akan datang, pasangan kamu datang dengan pakaian super resmi. Saat dipesta pun dia tidak sesantai biasanya dan nggak luwes bergaul dengan keluarga kamu. Saat perjalanan pulang dari pesta, kamu mulai mengevaluasi pesta tadi yang menurutmu sangat tidak menyenangkan. Pastinya niat kamu baik. Memberikan pengertian kepada pasangan kamu bahwa dia harus lebih santai saat berhadapan dengan keluarga kamu. Tapi sayangnya,pesan yang sampai kepadanya adalah kamu merasa dia tegang banget, kamu merasa dia tidak bisa dekat keluargamu, atau kamu tidak nyaman dengan caranya menyesuaikan diri dengan keluarga kamu. Kritik semacam ini terasa sebagai kritik yang diberikan agar kamu tidak malu didepan keluarga kamu. Dan akhirnya dia akan menyerang balik dengan berbagai manuver-manuver yang akhirnya membuat malam itu menjadi sangat kikuk dan penuh kritik yang menghancurkan. Jadi, pastikanlah kritik yang kita berikan memang untuk kebaikan pasangan kita.


Yang kedua, kita harus sadar bahwa kita nggak akan terus rajin berolah raga karena disuruh oleh ibu kita. Kita juga tidak akan berhenti merokok bahkan setelah dimarahi oleh guru. Kita juga nggak akan mulai mengerjakan tugas akhir bahkan setelah setiap teman kita menyuruh kita mulai mengerjakan. Seringkali daripada tidak, kita mengubah diri kita karena kita menyadari ada sesuatu yang salah dan kita ingin membenahinya. Saat kita merasa butuh untuk berubah, disaat itulah kita akan berubah menjadi lebih baik.


Lalu apakah jika merasa tidak nyaman dengan kebiasaan dia, kita harus diam saja? tentu saja tidak. Namun bicarakanlah apa yang kamu rasakan dengan cara yang dewasa. Berilah pasangan kamu saran yang akan membantunya memiliki kehidupan yang lebih baik dan batasilah intervensi anda sampai situ.Jangan lupa katakan bahwa perasaan anda tidak berubah karena kekurangan itu. Saat pasangan kita setuju dengan saran anda dan siap untuk berubah, saat itu lah kita bisa maju selangkah dengan mendukung dan membantunya melewati proses perubahan tersebut. Dengan cara ini, dia akan merasa anda menerimanya dan merasa dihargai sebagai individu dengan kelebihan dan kekurangannya.


Semoga artikel ini membantu teman-teman semua untuk mampu memberikan kritik yang terasa manis untuk pasangan kamu serta mempermudah melihat perhatian pasangan kamu saat dia memberikan kritik terhadap kamu. good luuck!!

Cinta ~ Apakah yang kamu rasakan cinta?

saling sayang tapi berantem terus?
Sudah pacaran lama tapi nggak maju-maju?
Dia OK banget tapi ragu mau nerima?

Apakah kamu benar-benar mencintainya? Atau hanya bingung dengan perasaanmu, Baca tips berikut ini untuk mengetahui perasaan kamu terhadap pasanganmu.

Saat kamu punya hubungan dekat dengan orang lain, baik itu pacaran, menikah atau lagi pdkt, kadang kamu punya keraguan terhadap perasaanmu sendiri ataupun perasaannya kepadamu. Keraguan ini wajar terjadi karena cinta digambarkan secara ambigu dan dengan standar yang kurang masuk akal. Misalnya ada mitos bahwa tanda kamu mencintai orang adalah saat kamu merasakan perasaan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya.Kalau sekarang kamu saya timpuk batu, kamu belum pernah merasakan itu sebelumnya apakah itu cinta? haha. Mitos lain menyebutkan bahwa cinta itu ada saat kamu tidak ingin terpisah lama dari orang yang kamu cintai. Dari artikel pengalaman tubuh dan jiwa dalam cinta kita belajar bahwa perasaan tidak ingin terpisahkan itu hanya saat awal-awal berhubungan saat hormon memabukkan yang namanya phenylethylamine sedang bekerja. Sedangkan pada hubungan yang lebih dekat secara emosional hormon yang bekerja justru membuat kita berelasi lebih stabil dan tenang. Kita dapat menerima bahwa sekali waktu kita tidak bertemu dengan pacar kita, karena kita tahu dia akan kembali. Kita juga merasa tidak ingin berhubungan dengan orang lain seintim jika bersama pasangan kita. Jadi pasangan yang dimabuk cinta, yang selalu saling memperhatikan dengan detil, selalu bertemu bukan jaminan perasaan cinta. Oleh karena itulah pasangan yang tampaknya sangat romantis dan intens dalam berhubungan masih saja bisa berpisah dan membenci satu sama lain. Jadi apa tandanya kita benar-benar mencintai pasangan kita?

Jika kamu ingat posting tentang mengetahui keadaan hubungan anda saat ini dimana saya membahas komponen dari cinta. Dapat ditarik kesimpulan bahwa jika kita mencintai seseorang maka kita akan merasakan komponen-komponen tersebut. Tapi apakah kamu tau betul bagaimana pastinya rasa komponen itu? Sebenarnya kamu bisa melihat kedalam hubunganmu dan menyadari apakah kamu benar-benar mencintainya. Untuk membantu memastikan perasaanmu, bacalah tanda-tanda berikut ini:Komponen #1 komitmen. Komitmen berarti kamu berjanji kepada pasanganmu dan tentu saja kepada dirimu sendiri bahwa kamu mencintainya dan akan merawat hubungan yang kalian miliki bersama.Tanda-tanda konkritnya antara lain:

  • kamu bilang kamu sayang/ cinta dengannya.
  • Kamu memiliki keinginan untuk menyenangkannya.
  • Kamu tidak punya keinginan untuk dekat dengan orang lain seperti kamu dekat dengan pasanganmu sekarang.
  • Kamu berjanji untuk menjaga perasaannya.
  • Kamu berjanji tidak akan melanggar perjanjian yang kalian sepakati bersama.

Komponen #2 keintiman. Keintiman berarti kedekatan, ke"nyambung"an, dan keterikatan secara emosional dengan pasanganmu. Tanda-tanda bahwa kamu merasakan kedekatan secara emosional dengan pasanganmu adalah:

  • Kamu mudah mengerti apa yang dirasakan pasanganmu.
  • Kamu mudah mengerti kalau dia ngomong.
  • Kamu menceritakan masalahmu yang paling pribadi dengannya.
  • Kamu merasa nyaman bersikap alami aslinya kamu.
  • Topik pembicaraan kalian tidak melulu tentang sex.
  • Kamu dapat menerima perilakunya karena kamu telah mengerti kepribadian pasangan kamu.
  • Kamu menyukai dan menerima kelebihan dan kekurangannya.
  • Kamu dapat mengekspresikan diri dengan bebas jika bersamanya.

Komponen #3 hasrat. Maksudnya adalah ketertarikan fisik, keinginan untuk disentuh,dipeluk,dicium, berhubungan seksual dan lain sebagainya. Tanda-tandanya antaralain sebagai berikut:

  • Kamu ingin memeluk/dipeluk, mencium/dicium oleh pasangan kamu.
  • Kamu kangen jika dia tidak ada.
  • Kamu memikirkannya pada saat-saat tertentu setiap hari.
  • Kamu cukup terangsang dan mampu melakukan hubungan seksual dengan pasanganmu. (kecuali ada gangguan seksual yang sifatnya biologis atau emosional yang tidak terkait dengan pasangan)
  • Kamu tertarik dengan tampilan fisik pasanganmu.

Motivasi ~ Haruskas Hati Menciptakan Jarak?

Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, “Mengapa ketika
seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab, “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”

“Tapi…” sang guru balik bertanya, “lawan bicaranya justru berada di
sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satu pun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata, “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”

Sang guru masih melanjutkan, “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apa pun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?” Sang guru bertanya sambil
memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”

Sang guru masih melanjutkan, “Ketika Anda sedang dilanda kemarahan,
janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak
mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu Anda.”

Motivasi ~ Kisah Orang Utan, Orang Desa dan Orang Kota

Kawan, pernahkah engkau pergi ke pusat2 perbelanjaan, ke mal2 dan
lihatah betapa besar, penuh barang2 dan manusia di sana? Tiada hari
yang tiada ramai, dan tiada hari yang tiada memerlukan segala macam
kebutuhan. Pernahkah engkau pikirkan, mengapa kita manusia modern ini merasa memerlukan sangat banyak kebutuhan? Pernahkah engkau bandingkan kehidupan kita (orang kota) yang begitu banyak memiliki kebutuhan, dengan kehidupan orang2 desa yang sederhana, yang tak pernah terlalu sibuk untuk menikmati mekarnya mawar, atau mencium wanginya bunga kopi yang sedang merekah, atau wangi tanah kemarau yang tersiram hujan disenja hari?

Tampak jelas sekali dari begitu besarnya pusat2 perbelanjaan, dari
begitu banyaknya barang2 yang diperjualbelikan, orang2 kota spt kita
ini seakan2 tiada habis2nya memiliki kebutuhan. Dari kebutuhan dasar
berupa makan-minum, pakaian dan tempat tinggal, kita beranjak menuju kebutuhan2 lain semacam hiburan (kehidupan kota membuat kita stress), perawatan tubuh (polusi kota menyebabkan tubuh kita mudah menua dan mudah sakit) pendidikan (persaingan yang ketat cuma menyisakan mereka yang kuat), aksesoris (penampilan luar adalah nilai utama, soal mutu bisa direkayasa), transportasi, komunikasi..dsb.

Kawan, kita sering melihat di kota mana pun, selalu ada kesibukan yang luar biasa. Lalu lintas macet karena banyaknya mobil, meskipun jalan raya sudah di buat sampai bertingkat-tingkat dan selebar-lebarnya.
Pabrik-pabrik beroperasi sepanjang hari, menghasilkan barang2 yang
kita anggap sebagai kebutuhan. Orang-orang hilir mudik, dan semuanya tampak sibuk.

Mengapa kita demikian sibuk, kawan? Apa yang kita cari? Harta benda? Uang, uang, uang? Gengsi dan kehormatan kelas? Kenikmatan hidup atawa hedonisme? Bukankah untuk mencapai tujuan sejati manusia-kebahagiaan-kita tidak butuh tetek bengek sebanyak itu?
Bukankah semua yang kita anggap sebagai kebutuhan, sesungguhnya cuma prioritas terendah dari kehidupan yang sebenarnya?

Kawan, satu hari saya melihat seekor orang utan sedang duduk santai
sambil makan sebuah pisang. Terlihat betapa sederhananya kehidupannya.
Dia tak membutuhkan apa pun selain makan, atap untuk berteduh, dan rasa aman bagi diri dan kelompoknya untuk mencari makan, beristirahat, dan berkembang biak.

Pernahkan engkau melihat seekor orang utan yang memerlukan sebuah mobil, rumah berikut kolam renang ukuran olympic, pergi ke salon perawatan? Atau pernahkah engkau melihat seekor orang utan yang memerlukan komputer dan akses internet, atau segala macam tetek bengek benda2 yang kita anggap sebagai kebutuhan padahal sebenarnya tidak?

Kawan, jangan salah sangka. Saya tidak sedang mengajak anda untuk
menjadi orang utan, hidup cuma untuk makan dan berkembang biak. Saya cuma ingin kita coba merenung sejenak, mengapa dari hari ke hari kita selalu sibuk mencari nafkah, selalu tampak tergesa-gesa mengejar kesempatan, dan selalu tiada habis2nya memiliki kebutuhan2 yang tiba2 muncul untuk dipenuhi?

Renungkanlah, mengapa kita semakin menjadi budak dari rutinitas kita
sendiri. Pagi bangun bersiap2 untuk kerja, sarapan dengan terburu-buru karena takut macet di jalan, kerja keras demi meningkatkan prestasi dan ujung2 demi uang yang lebih banyak lagi..lebih banyak lagi.dan lebih banyak lagi, untuk memenuhi segala macam kebutuhan yang muncul dengan tiba2, merengek2 minta dipenuhi. Bukankah keadaan spt ini tiada berbeda dengan kondisi seorang pecandu putauw?

Renungkanlah, mengapa dari hari ke hari kita semakin menjadi budak
dari keinginan kita sendiri. Didorong oleh segala macam godaan
duniawi, kebutuhan semu yang diciptakan oleh iklan2 yang menampilkan gaya hidup semu oleh bintang2 yang juga semu, betapa makin kaburnya pengertian kita akan bedanya kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan kawan, ada batasnya. Tetapi keinginan, sayangnya, sampai saat ini belum ditemukan batasnya.

Kita bukan robot kawan, dan kita bukan budak siapa pun. Jangan biarkan diri kita diperobot dan diperbudak oleh sesatnya nilai2 materialisme dan hedonisme. Jangan biarkan remote control diri kita berada di tangan tuan rutinitas, tuan materialisme dan nyonya hedonisme. Mari kita bentengi diri kita dengan kebijaksanaan untuk dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

Cinta ~ Kisah Cinta gadis bugis yang berakhir dengan tragis

Aku menatap ibuku. Wanita yang telah membesarkanku dengan kasih sayang. Tangannya yang telah berkerut dimakan usia membelai rambut panjangku. Sorot matanya memencarkan sebuah harapan besar kepadaku. Aku tertunduk. Pandanganku menyapu lantai kamar. Detik berikutnya air mataku berderai.

Betapa beratnya untukku mengabulkan permintaanya. Selama ini ibuku tidak pernah mengharapkan apa-apa dariku. Selama ini dia mengorbankan apa yang ada padanya agar aku bisa tetap kuliah hingga selesai. Namun setelah aku menjadi seorang sarjana dengan perjuangan yang berat di tanah perantauan, aku harus mengubur dalam-dalam impianku untuk menjadi seorang insiyur.

“Ibu tidak punya pilihan lain,” suaranya yang serak menghembus ke dinding telingaku.

Air mataku terus mengalir tak tertahan lagi.

“Ibu berharap kamu setuju,” ucapnya dengan dialek bugis yang kental.

“Ibu mungkin tidak punya pilihan tapi saya punya hak untuk memilih,” kataku diantara isak tangis.

“Ayahmu sudah memutuskan semuanya. Sudah tidak ada lagi gunanya kita bersuara. Kamu tahu sendiri ayahmu. Dia tidak mungkin akan merubah keputusannya.”

“Aku tidak mencintainya, bu! Bagaimana mungkin aku bisa menikah dengannya.”

“Ibu juga dulu menikah dengan ayahmu karena dipaksa. Tapi kami bisa hidup rukun sampai sekarang.”

“Tapi itu dulu, bu. Sekarang zaman sudah berubah.”

“Zaman bisa berubah tapi ada yang tidak pernah bisa berubah. Cinta. Kamu bisa mencintainya setelah kalian hidup bersama nanti. Seperti ibu dan ayahmu dulu,” kata ibuku yang pensiunan guru SD.

“Aku mencintai orang lain, bu. Kami sudah berjanji untuk sehidup dan semati.”

“Hidup dan mati ditangan Tuhan, nak. Kamu tahu kalau kamu menolak pinangan ini maka harga diri keluarga kita akan hilang.”

Aku sudah kehabisan kata-kata untuk kujadikan untaian kalimat yang dapat menggambarkan isi hatiku. Aku merebahkan diriku di pembaringan. Aku terlelap dalam tangisan panjang. Dulu aku selalu menolak semua lamaran pria yang ingin menjadikanku sebagai pendamping hidup mereka. Bahkan sejak aku lulus SD ada yang berani melamarku tapi alasanku menolak mereka karena aku masih ingin sekolah. Namun sekarang… Aku tidak bisa lagi menolak karena lamaran telah diterima oleh ayahku tanpa meminta persetujuanku terlebih dahulu

#####

“Aku mencintaimu, Ana.”

Kalimat itu kembali diucapkannya. Meski lewat ponsel tapi aku bisa merasakan kejujurannya.

“Aku juga. Tapi kamu tahu sendiri, aku tidak mungkin mengubah semua rencana keluargaku.”

“Aku tidak akan menikah selain dengan dirimu,” ucap Dewantara dengan tegas.

Aku hanya diam.

“Cintaku padamu bukan cinta tersisa. Aku tidak sempurna tapi aku mencintaimu dalam kesempurnaan. Cintaku padamu tak akan pernah kering selama samudera tetap berombak. Cintaku padamu tak akan pernah berubah sekalipun tubuhku menyatu dengan tanah.”

“Aku tahu itu! Aku percaya!”

Tak ada suara. Aku menatap sang purnama lewat daun jendela kamarku. Sinarnya memancarkan keindahan ditengah kegundahan hatiku.

“Kita kawin lari saja, Ana!”

“Tara! Itu tidak mungkin. Itu aib bagi keluargaku.”

“Kita tidak ada pilihan lain.”

Aku menghembuskan nafasku dengan berat diantara dinginnya angin malam. Kenapa hidup harus memilih? Kenapa setiap pilihan yang ada selalu berat dan sulit untuk diputuskan? Meski aku tahu jawabannya, aku tetap bertanya dalam hati. Hidup penuh dengan resiko. Setiap pilihan penuh dengan resiko. Tapi bukan hidup namanya kalau tidak ada resiko didalamnya. Resiko dari hidup adalah meninggal dunia. Resiko dari usaha adalah kegagalan. Resiko dari mencintai adalah tidak bisa memiliki seutuhnya orang yang kita cintai.

“Aku berjanji padamu, kita akan bersama satu satu hari nanti.”

“Tapi sampai kapan aku harus menunggu?”

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Dewantara. Tuhankah aku sehinga aku mengetahui apa yang akan terjadi besok? Aku hanya seorang gadis Bugis yang terikat dengan adat istiadat.

“Aku percaya kita akan bersama meski aku sendiri tidak tahu kapan waktunya. Aku hanya menggantungkan pengharapanku kepada Yang Maha Kuasa.”

Aku menutup pembicaraan hari itu dengan sebuah undangan agar Dewantara hadir di hari pernikahanku nanti. Aku tahu itu akan menyakiti hatinya.

######

Air mataku tak terbendung lagi saat melihat Dewantara hadir dipernikahanku. Betapa hancurnya hatinya ketika melihatku bersanding dengan pria lain. Dengan pria yang hampir seusia ayahku. Kalau saja pria itu bukan orang kaya dan terpandang, ayahku tidak mungkin akan menerima pinangannya. Apa lagi uang maharnya yang sangat besar. Aku masih beruntung karena masih memiliki kesempatan kuliah. Sementara banyak gadis Bugis lainnya menikah di usia yang sangat dini. Bahkan anak tetanggaku sendiri, terpaksa berhenti sekolah karena ada yang melamarnya. Dia hanya lulusan SD saja. Haknya untuk meraih cita-citanya dipasung oleh ego orang tuanya.

Betapa sulitnya menjadi gadis Bugis sepertiku. Gadis yang hanya dipandang sebagai pelayan untuk suaminya dan alat untuk melahirkan ahli waris bagi suaminya. Aku tersenyum bahagia jika melihat ada gadis bugis yang berhasil meraih cita-citanya meski kadang merasakan perihnya dijuluki perawan tua oleh ibu-ibu penggosip yang hidup seperti tempurung dalam kelapa karena tak pernah melihat dunia luar.

Dari kecil aku memegang prinsip “Maradeka Towajoe Adena Napopuang” ( *Artinya secara bebas :maradeka to wajoe –>> bahwa orang wajo itu merdeka, adena napopuang –>> hanya ade(konstitusi) yang dipertuan. Wajo merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sulawesi Selatan.) Ketika aku diperhadapkan antara cinta, cita-cita dan keluarga yang menjunjung tinggi adat istiadat aku ingin memilih meraih cita-citaku lalu menggapai cinta. Tapi sayang aku tidak bisa memilih.

Setelah melakukan semua ritual adat pernikahan aku sudah memutuskan. Keputusanku tak akan bisa berubah lagi. Hanya aku, Dewantara dan Tuhan yang tahu keputusan yang telah kubuat. Aku sudah melakukan bagianku sebagai seorang anak dengan mengikuti keinginan kedua orang tuaku dan sekarang aku ingin mengikuti kata hatiku. Hati yang penuh dengan cinta. Aku berharap keputusan dan kenekatanku kaan menjadi pelajaran bagi banyak orang. Aku tidak akan menyerahkan keperawananku kepada orang tidak aku cintai meski dia suamiku sendiri.

######

Aku terus berlari bersama Dewantara diantara gelapnya malam. Jantungku berdetak dengan kencang. Aku sudah kelelahan berlari menelusuri hutan hampir dua jam menelusuri hutan. Apa lagi resepsi pernikahan telah menguras banyak tenagaku. Akhirnya aku dan Dewantara memutuskan berhenti sejenak.

“Menyerahlah kalian,” teriak seseorang yang kukenal. Itu suara ayahku. Terdengar lolongan anjing pemburu diantara suara langkah kaki orang banyak. Aku tidak tahu pasti berapa jumlah orang yang mengejarku dan Dewantara.

Aku menatap Dewantara dalam ketakutan. Dia hanya tersenyum. Sebuah senyuman pahit. Dia menarik tanganku dan mengajakku berlari. Kami terus berlari dan dikejar oleh orang sekampung. Rasa lelahku hilang seketika dan bergantikan ketakutan. Lankah kaki kami berhenti. Tak ada lagi tanah yang bisa kami pijak. Dihadapan kami berdua menganga sebuah jurang yang dalam. Aku memalingkan kepalaku ke belakang. Ayahku dan kawanannya semakin mendekat. Aku kembali menatap Dewantara diantara nafasku yang memburu.

Dewantara memelukku. Pelukan yang membuatku damai. Aku menatap kilauan badik yang terpantul sinar bulan digenggaman ayahku yang berjarak beberapa puluh meter dari tempatku dan Dewantara berdiri.

“Kita sudah mengikrarkan janji setia sehidup semati. Hari ini ikrar itu akan terkabulkan,” ucap Dewantara pelan dan lembut di daun telingaku.

Kami saling bertatapan. Sorot matanya tak pernah berubah semenjak aku mengenalnya pertama kali. Tatapan yang selalu dan selalu saja menggetarkan hatiku.

“Tidak ada yang mampu memisahkan kita selain maut karena cinta kuat seperti maut,” balasku.

“Menyerahlah kalian!”

Detik berikutnya aku dan Dewantara berlari sekuat tenaga sambil berpegangan tangan. Jurang tajam menjadi saksi bisu kekuatan cintaku kepada Dewantara. Waktu seakan berhenti ketika melintasi ruang kosong yang menjatuhkan berat badanku. Waktu benar-benar berhenti ketika tubuhku terhempas dibebatuan raksasa. Tak ada kesempatan lagi untukku mengucapkan kata cinta. Tak ada penyesalan yang ada sebuah kisah tragis.

Motivasi ~ Pengorbanan Seorang Ibu

Bisa saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayiyang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.

Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, “Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.” Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, “Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?” Namun dalam hati ibu merasa kasihan padanya.

Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorangyang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,” kata sang ayah.

Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan dari sekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapayang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.” Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”

Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah… bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. “Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekalibisa memanjangkan rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”

Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.



Kamis, 14 Oktober 2010

Keluarga ~ Ibuku Seorang Pembohong


oleh Taufik Hidayat pada 15 Oktober 2010 jam 9:43

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :”Minumlah nak, aku tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya punya duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! ” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.



Humor ~ WANITA MEMANG SUSAH DIBUAT “BAHAGIA” !!


oleh Taufik Hidayat pada 15 Oktober 2010 jam 9:19

WANITA MEMANG SUSAH DIBUAT “BAHAGIA” !!

Jika dikatakan cantik dikira menggoda ,

jika dibilang jelek di sangka menghina.

Bila dibilang lemah dia protes,

bila dibilang perkasa dia nangis .

Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng, nolak.

(sambil ngomel masa disamakan dengan cowok)

Maunya emansipasi, tapi disuruh berdiri di bis malah cemberut.

(sambil ngomel,Egois amat sih cowok ini tidak punya perasaan)

Jika di tanyakan siapa yang paling dibanggakan, kebanyakan bilang Ibunya ,tapi kenapa ya ….

. lebih bangga jadi wanita karir, padahal ibunya adalah ibu rumah tangga.

Bila kesalahannya diingatkankan, mukanya merah.. bila di ajari mukanya merah, bila di sanjung mukanya merah jika marah mukanya merah,kok sama semua ? bingung !!

Di tanya ya atau tidak, jawabnya diam; ditanya tidak atau ya, jawabnya diam; ditanya ya atau ya, jawabnya :diam, ditanya tidak atau tidak, jawabnya ; diam,

ketika didiamkan malah marah (repot kita disuruh jadi dukun yang bisa nebak jawabannya).

Di bilang ceriwis marah, dibilang berisik ngambek, dibilang banyak mulut tersinggung, tapi kalau dibilang S u p e l wadow seneng banget..padahal sama saja maksudnya.

Dibilang gemuk engga senang padahal maksud kita sehat gitu lho dibilang kurus malah senang padahal maksud kita “kenapa elho jadi begini !!!” Itulah WANITA makin kita bingung ....makin senang DIA !!

Keluarga ~ Sebelum Kamu Menceraikanku, Gendonglah Aku


oleh Taufik Hidayat pada 15 Oktober 2010 jam 7:48

Pada hari pernikahanku,aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yang cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami.

Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yang sangat bahagia.

Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu.

Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yang bersamaan.

Anak kami sedang belajar di luar negeri. kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yang tidak kusangka-sangka.

Dewi hadir dalam kehidupanku.

Waktu itu adalah hari yang cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dewi yang sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. Ini adalah apartment yang kubelikan untuknya.

Dewi berkata , “Kamu adalah jenis pria terbaik yang menarik para gadis.”

Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah,istriku pernah berkata, “Pria sepertimu,begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis.”

Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya. Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, “Kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?. Aku ada sedikit urusan dikantor”

Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin. Bagaimanapun,aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya,ia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV.

Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer,membayangkan tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, “Seandainya kita bercerai, apa yang akan kau lakukan? “

Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yang sangat jauh darinya. Aku tidak bisa mbayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.

Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia. Ia kelihatan sedikit kecurigaan. Ia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Dew berkata padaku,” He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama.”

Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi.

Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, ku pegang tangannya,”Ada sesuatu yang harus kukatakan”

Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir.

“Aku ingin bercerai”, ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang.

Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut,”kenapa?”

“Aku serius.”

Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku,”Kamu bukan laki-laki!”.

Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yang telah terjadi dengan perkimpoian kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yang memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew.

Dengan perasaan yang amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian..

Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yang telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yang asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yang telah kuucapkan.

Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi.

Pada larut malam,aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali.

Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya. Ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya,dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya.

Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.

Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya,” He Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita?”

Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku.

Aku mengangguk dan mengiyakan. “Kamu membopongku dilenganmu”, katanya, “Jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu.”

Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yang telah berlalu dan berharap perkimpoiannya diakhiri dengan suasana romantis.

Aku memberitahukan Dew soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. “Bagaimanapun trik yang ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini,” ia mencemooh.

Kata-katanya membuatku merasa tidak enak.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. Kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,”Wah, papa membopong mama, mesra sekali”

Kata-katanya membuatku merasa sakit.. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut,” Mari kita mulai hari ini,jangan memberitahukan pada anak kita.”

Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang.Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku,kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi dibajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi, beberapa kerut tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, “Kebun diluar sedang dibongkar, hati-hati kalau kamu lewat sana.”

Hari keempat,ketika aku membangunkannya,aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku.

Bayangan Dew menjadi samar.

Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yang telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak,dll. Aku mengangguk.

Perasaan kedekatan terasa semakin erat.

Aku tidak memberitahu Dew tentang ini.

Aku merasa begitu ringan membopongnya.Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya,”Kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang”

Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yang cocok.

Lalu ia melihat,”Semua pakaianku kebesaran”.

Aku tersenyum.Tapi tiba-tiba aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati.

Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit

Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut.

“Pa,sudah waktunya membopong mama keluar”

Baginya,melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yang penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. Aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.

Pada hari terakhir,ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, “Sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua”.

Aku memeluknya dengan kuat dan berkata “Antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra”.

Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga.

Dew membuka pintu. Aku berkata padanya,” Maaf Dew, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius”.

Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku.

“Kamu tidak demam”.

Kutepiskan tanganya dari dahiku “Maaf, Dew,Aku cuma bisa bilang maaf padamu,Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan,bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi.Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu”

Dew tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak.

Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku.

Penjual bertanya apa yang mesti ia tulis dalam kartu ucapan?

Aku tersenyum, dan menulis ” Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua…”



Rabu, 13 Oktober 2010

Cinta ~ Jeritan Hati Kaum Laki laki


oleh Taufik Hidayat pada 14 Oktober 2010 jam 10:15

Selama ini yang sering diungkap selalu tentang Girls Rulez, kini saatnya kami para Pria mengungkapkan isi hati kami.

Ini adalah cerita dari sisi kami, Kaum Cowok!! Kaum adam!! Aturan kami!!

Untuk para cewek2…

1. Tidak Semua cowok seperti Dedy Cobuzer.

Jadi jangan harap kami bisa membaca isi pikiranmu disaat kamu manyun tanpa suara. Apa susahnya sih bilang : “Aku Laper, Aku minta dibeliin pakaian, Tolong Rayu Aku…!!”

2. Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 6 hari bekerja, jadi jangan harap kami mau menemani seharian jalan2 ke mall.

3. Berbelanja BUKAN olahraga. Dan kami gak akan berpikir ke arah situ.

Bagi kami belanja ya belanja, kalau sudah pas ya beli saja, perbedaan harga toko A dan B cuma 1,000 perak jadi nggak usah keliling kota untuk cari yang paling murah, buang2 bensin aja.

4. Menangis merupakan suatu pemerasan.

Lebih baik kami mendengar suara petir, guntur , bom meledak daripada suara tangisanmu yang membuat kami tidak bisa berbuat apa2.

5. Tanya apa yang kamu mau. Cobalah untuk sepaham tentang hal ini.

Sindiran halus tidak akan dimengerti. Sindiran kasar tak akan dimengerti Terang2an menyindir juga kita gak ngerti! Ngomong langsung kenapa!?

6. Ya dan Tidak adalah jawaban yang paling dapat diterima hampir semua pertanyaan. It’s Simple.!!

7. Cerita ke kami kalo mau masalah kamu diselesaikan.

Karena itu yang kami lakukan.. Pengen dapet simpati doang sih, cerita aja ke temen2 cewekmu.

8.. Sakit kepala selama 17 bulan adalah penyakit. Pergi ke dokter sana !

9. Semua yang kami katakan 6 bulan lalu gak bisa dipertimbangkan dalam suatu argumen. Sebenernya, semua komentar jadi gak berlaku dan batal setelah 7 hari. Janji kami untuk menyebrangi lautan dan mendaki gunung itu hanyalah klise, jangan dianggap serius.

10. Kalo kamu gak mau pake baju kayak model2 pakaian dalam, jangan harap kita seperti artis sinetron dong.

11. Kalo kamu pikir kamu gendut, mungkin aja. Jangan tanya kami dong. Cermin lebih jujur daripada Lelaki.

12. Kamu boleh meminta kami untuk melakukan sesuatu atau menyuruh kami menyelesaikannya dengan cara kamu. Tapi jangan dua2nya dong. Kalo kamu pikir bisa melakukannya lebih baik, kerjain aja sendiri.

13. Kalau bisa, ngomongin apa yang harus kamu omongin pas iklan aja.

Ingat, jangan sekali2 ngomong apalagi pas saat tendangan finalty.

14. Kami bukan anak kecil lagi, jadi tak perlu mengingatkan jangan lupa makan, selamat tidur, dll. Menurut kami itu hanyalah pemborosan pulsa saja.

15. Kalo gatel kan bisa digaruk sendiri. Kami juga kok.

16. Kalo kami nanya ada apa dan kamu jawab gak ada apa2, kami akan berpikir memang gak ada apa2. Ingat, seperti no.1 kami bukanlah pembaca pikiran. Ngomong baby…ngomong. …!!

17. Kalo kita berdua harus pergi ke suatu tempat, pakaian apapun yang kamu pakai, pantes aja kok. Bener. Jadi tidak ada alasan gak mau pergi ke pesta karena tidak ada baju.

18. Jangan tanya apa yang kami pikir tentang sesuatu kecuali kamu memang mau diskusi tentang bola, game, billyard, memancing atau mungkin juga ttg teknik mereparasi mobil.

19. Kami malas berdebat secara hati dan perasaan, ingat!! kami hanya pakai logika.

20. Terima kasih sudah mau baca ini. Iya, aku akan tidur di sofa nanti



Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...