Bila kita menyaksikan sendiri mungkin bulu roma kita bisa berdiri, bagaimana tidak mayat seseorang yang sudah divonis oleh tim medis yang menangani jenasah ternyata masih bersuara nafasnya dan jantungnyapun masih berdetak ketika keluarga jenasah memeriksa jenasah yang diantarkan oleh mobil Ambulance dari kamar mayat Rumah Sakit.
Chinese Medical Hospital di Kota Neijiang, Provinsi Sichuan, Tiongkok, menuai protes. Gara-garanya, salah seorang stafnya terlalu cepat memvonis mati salah seorang korban kecelakaan motor dan mengirimkannya ke rumah duka. Padahal, saat itu, korban yang bernama Zhang Houming masih hidup. Peristiwa ini terjadi sekitar dua minggu yang silam/ Pertengahan Januari
Keluarga Zhang menuntut kompensasi sebesar CNY 1,5 juta (sekitar Rp 2 miliar) dari pihak rumah sakit. Mereka murka karena keteledoran rumah sakit akhirnya benar-benar merenggut nyawa pria 46 tahun itu. “Saat kami melihatnya di lemari pendingin, dia masih bernapas. Denyut jantungnya pun masih samar terdengar,” ujar salah seorang kerabat Zhang.
Mendapati korban masih hidup, menurut Agence France-Presse, saat itu juga pihak keluarga langsung memanggil dokter. Ambulans juga langsung didatangkan ke rumah duka untuk membawa Zhang kembali ke rumah sakit. Namun, nyawanya sudah tidak tertolong. “Sekitar satu jam kemudian, dia kembali dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit,” kata kerabat anonim tersebut. Kali ini, Zhang benar-benar mati.
Kejadian pekan lalu itu jelas mengundang amarah kerabat dekat dan keluarga Zhang. Lebih-lebih, karena staf medis yang dikirim Chinese Medical Hospital ke lokasi kecelakaan yang melibatkan Zhang tidak melalukan kroscek terlebih dahulu. “Detak jantung dan napas korban sudah berhenti,” tulis staf yang dirahasiakan identitasnya itu dalam laporan medisnya.
Wah fatal nih kalau begini, belum mati di bilang mati, atau memang sudah mati trus hidup lagi, jadi serem deh kalau nemuin kejadian seperti ini.
Diambil dari sumber: Jawapos dan China Daily
Sayang, tanpa melakukan pemeriksaan ulang di rumah sakit, dia langsung memerintahkan Zhang dikirim ke rumah duka. “Sangat mungkin, jantung Zhang mengalami syok saat diperiksa dokter. Tapi, jantungnya kembali bekerja normal saat Zhang dibawa ke rumah duka,” tulis Global Times mengutip salah seorang pejabat Kota Neijiang kemarin.
Chinese Medical Hospital di Kota Neijiang, Provinsi Sichuan, Tiongkok, menuai protes. Gara-garanya, salah seorang stafnya terlalu cepat memvonis mati salah seorang korban kecelakaan motor dan mengirimkannya ke rumah duka. Padahal, saat itu, korban yang bernama Zhang Houming masih hidup. Peristiwa ini terjadi sekitar dua minggu yang silam/ Pertengahan Januari
Keluarga Zhang menuntut kompensasi sebesar CNY 1,5 juta (sekitar Rp 2 miliar) dari pihak rumah sakit. Mereka murka karena keteledoran rumah sakit akhirnya benar-benar merenggut nyawa pria 46 tahun itu. “Saat kami melihatnya di lemari pendingin, dia masih bernapas. Denyut jantungnya pun masih samar terdengar,” ujar salah seorang kerabat Zhang.
Mendapati korban masih hidup, menurut Agence France-Presse, saat itu juga pihak keluarga langsung memanggil dokter. Ambulans juga langsung didatangkan ke rumah duka untuk membawa Zhang kembali ke rumah sakit. Namun, nyawanya sudah tidak tertolong. “Sekitar satu jam kemudian, dia kembali dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit,” kata kerabat anonim tersebut. Kali ini, Zhang benar-benar mati.
Kejadian pekan lalu itu jelas mengundang amarah kerabat dekat dan keluarga Zhang. Lebih-lebih, karena staf medis yang dikirim Chinese Medical Hospital ke lokasi kecelakaan yang melibatkan Zhang tidak melalukan kroscek terlebih dahulu. “Detak jantung dan napas korban sudah berhenti,” tulis staf yang dirahasiakan identitasnya itu dalam laporan medisnya.
Wah fatal nih kalau begini, belum mati di bilang mati, atau memang sudah mati trus hidup lagi, jadi serem deh kalau nemuin kejadian seperti ini.
Diambil dari sumber: Jawapos dan China Daily
Sayang, tanpa melakukan pemeriksaan ulang di rumah sakit, dia langsung memerintahkan Zhang dikirim ke rumah duka. “Sangat mungkin, jantung Zhang mengalami syok saat diperiksa dokter. Tapi, jantungnya kembali bekerja normal saat Zhang dibawa ke rumah duka,” tulis Global Times mengutip salah seorang pejabat Kota Neijiang kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar