Rabu, 12 Januari 2011

25-Tanda-Tanda Kiamat Yang Sudah Terjadi







  1. Terjadinya bermacam fitnah
  2. Menyebarnya arak dan minuman keras
  3. Menyebarnya perzinaan
  4. Banyak terjadi perampokan
  5. Musik, Lagu, dan Nyanyian di anggap halal
  6. Banyak terjadi kemusyrikan
  7. Budak wanita melahirkan tuannya
  8. Orang tua banyak bersikap seperti Anak muda
  9. Tersebarnya penyakit kikir dan bathil
  10. Perdagangan dan Pasar semakin berdekatan
  11. Mengucapkan salam hanya kepada orang yang dikenalnya
  12. Lenyapnya orang-orang shaleh
  13. Banyaknya kematian mendadak
  14. Wanita berpakaian tapi telanjang
  15. Banyak hujan tapi tumbuhan sedikit
  16. Disia-siakannya amanat
  17. Banyaknya huru hara dan pembunuhan
  18. Banyaknya terjadi kerusuhan
  19. Banyaknya kebohongan dan sumpah palsu
  20. Banyaknya kaum wanita dan sedikitnya kaum pria, hingga perbandingannya 50:1
  21. Munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi, bahkan jumlahnya mencapai 30 orang
  22. Banyaknya perbuatan keji, buruknya hubungan terhadap tetangga, dan pemutusan silaturahmi
  23. Dihilangkannya ilmu, dan kebodohan merajalela
  24. Orang yang hina diberi kedudukan yang terhormat
  25. Sering terjadi tanah longsor, gempa bumi, dan perubahan muka bumi
Penjelasan Musik, Lagu, dan Nyanyian di anggap halal (Maaf SARA):
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'd , bahwasana Rasulullah saw. bersabda:
"Di akhir zaman nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan dirubah rupanya." Beliau ditanya, "Kapankah hal itu terjadi wahai Rasulullah!" Beliau menjawab, "Ketika alat-alat musik dan para penyanyi telah merajalela"

Telah tetap dalam Shahih al-Bukhari, beliau berkata, Hisyam bin 'Ammar berkata, Shadaqah bin Khalid meriwayatkan kepada kami (kemudian beliau membawakan sanad yang sampai kepada Abu Malik al-Asy'ari, bahwasanya beliau mendengar Nabi saw. bersabda:
"Akan datang pada umatku beberapa kaum yang mengahalalkan zina, sutra, khamr (minuman keras), dan alat musik, dan sungguh akan menetap beberapa kaum di sisi gunung, di mana (para pengembala) akan datang kepada mereka dengan membawa gembalaannya, datang kepada mereka -yakni si fakir- untuk sebuah keperluan, lalu mereka berkata, 'Kembalilah kepada kami esok hari.' Kemudian Allah menghancurkan mereka pada malam hari, menghancurkan gunung dan merubah sebagian mereka menjadi kera dan babi sampai hari Kiamat."
Penjelasan Banyaknya kaum wanita dan sedikitnya kaum pria, hingga perbandingannya 50:1 (Maaf SARA):
Diriwayatkan dari Anas, beliau berkata, "Sungguh aku akan membertiakan kepada kalian sebuah hadits yang tidak akan diriwayatkan oleh seorang pun sesudahku, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: 'Di antara tanda-tanda Kiamat adalah sedikitnya ilmu, merajalelanya kebodohan, merajalelanya zina, banyaknya kaum wanita, dan sedikitnya kaum pria, hingga untuk lima puluh orang wanita hanya ada satu orang laki-laki yang mengurusnya'"

Di Shahiihan dalam :
Shahiih al-Bukhari, kitab al-'Ilmu bab Raful 'Ilmi wa Zhuhuurul Jahli (I/178, datam al-Fat-hul), Shahiih Muslim kitab al-Ilmi bab Raful wa Qabdhahu wa Zhuhuurul Jahli wal Fitan fi Aakhiriz Zamaan (XVI/221, dalam Syarah an-Nawawi), dan Jaami' at-Tirmidzi, bab Maa Jaa-a fii Asyraatis Saa'ah (VI/448) (no. 2301).

Penjelasannya (Oleh Yusuf bin 'Abdillah bin Yusuf al-Wabil):

Ada yang berpendapat bahwa hal itu disebabkan banyaknya fitnah (peperangan), sehingga banyak kaum pria yang terbunuh, karena mereka adalah orang-orang yang selalu melakukan peperangan dan bukan kaum wanita.'

Ada juga yang berpendapat bahwa hal itu disebabkan banyaknya penaklukan, yang berakibat banyak pula tawanan wanita, sehingga seorang laki-laki banyak mendapatkan para wanita tawanan yang bisa disetubuhi olehnya.

Al-Hafizh Ibnu Hajar'' berkata, "Pendapat tersebut perlu dipertimbangkan, karena beliau jelas-jelas menyatakan jumlah (laki-laki) yang sedikit dalam hadits Abu Musa... beliau bersabda:
"Karena sedikitnya kaum pria dan banyaknya kaum wanita."(Shahiih Muslim)

Yang jelas hal itu benar-benar sebagai tanda bukan karena sebab lainnya. Bahkan Allah mentakdirkan pada akhir zaman sedikitnya anak laki-laki yang dilahirkan, dan banyaknya anak wanita yang dilahirkan. Keadaan banyaknya wanita sebagai tanda Kiamat sesuai dengan menyebarnya kebodohan dan diangkatnya ilmu.

Kami katakan: Tidak ada alasan yang menghalangi bahwa hal itu sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ibnu Hajar, juga sebab-sebab lain yang menyebabkan sedikitnya kaum pria dan banyaknya kaum wanita, seperti terjadinya berbagai fitnah yang menimbulkan peperangan. Dijelaskan dalam riwayat Imam Muslim hadits yang menunjukkan bahwa banyaknya kaum wanita dan sedikitnya kaum pria disebabkan perginya kaum pria berperang dan kaum wanita yang tinggal (di rumah), dan biasanya yang banyak membinasakan kaum pria adalah banyaknya peperangan. Lafazh Muslim adalah sabda beliau :

"... dan pergilah kaum pria dan tetap tinggallah kaum wanita, sehingga lima puluh orang wanita berada di bawah (tanggung jawab) satu orang pria."(Shahiih Muslim)

Yang dimaksud lima puluh di sini bukanlah jumlah secara hakiki, sebab dijelaskan di dalam hadits Abu Musa :

"Dan akan disaksikan satu orang laki-laki diikuti oleh 40 wanita, mereka bersenang-senang dengannya."(Shahiih Muslim)

Bilangan tersebut sebagai majaz yang berarti banyak, walallaahu a'lam.

Penjelasan Munculnya orang-orang yang mengaku sebagai nabi, bahkan jumlahnya mencapai 30 orang (Maaf SARA):
Penjelasannya (Oleh Yusuf bin 'Abdillah bin Yusuf al-Wabil):

Di antara tanda-tanda Kiamat yang telah nampak adalah munculnya para pendusta yang mengaku sebagai Nabi. Jumlah mereka mendekati tiga puluh pendusta. Sebagian dari mereka telah muncul pada zaman Nabi , juga pada zaman Sahabat dan orang yang semisal mereka senantiasa muncul.

Batasan di dalam hadits-hadits tersebut tidaklah bermakna bagi setiap orang yang mengaku sebagai Nabi secara mutlak, sebab mereka yang seperti itu banyak dan tidak terhingga, tetapi yang dimaksud dalam hadits adalah orang yang (mengaku sebagai Nabi) lagi memiliki kekuatan, banyak pengikutnya dan terkenal di kalangan manusia."( Fat-hul Baari (VI/617)

Di jelaskan dalam ash-Shahiihain dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., beliau bersabda: " Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga dibangkitkan 'dajjal-dajjal' (para pendusta) yang jumlahnya mendekati tiga puluh, semuanya mengaku bahwa mereka adalah utusan Allah."( Shahiih al-Bukhari, kitab al-Manaaqib bab Alaamatun Nubuwwah (VI/616, al-Fat-h), dan Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraatus Saa'ah (XVIII/45-46, Syarh an-Nawawi).

Dan diriwayatkan dari Tsauban, dia berkata, "Rasulullah saw. bersabda : 'Tidak akan terjadi hari Kiamat hingga beberapa kelompok dari umatku mengikuti kaum musyrikin dan hingga mereka menyembah berhala, dan sesungguhnya akan ada pada umatku tiga puluh orang pendusta, semuanya mengaku bahwa ia adalah seorang Nabi, padahal aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku.'"(Sunan Abi Dawud (XI/324, eAunul Ma'buud), dan at-Tirmidzi (VI/466, Tuhfatul Ahwadzi), dan betiau berkata, "Ini adatah hadits shahih.")

Hadits-hadits tentang kemunculan 'dajjal-dajjal' (para pendusta) seperti ini banyak jumlahnya. Di dalam sebagian riwayatnya dijelaskan dengan redaksi yang pasti bahwa mereka berjumlah tiga puluh orang, sebagaimana diungkap dalam hadits Tsauban. Dan di dalam riwayat lainnya bahwa jumlah mereka mendekati tiga puluh orang, sebagaimana dijelaskan di dalam ash-Shahiihain. Kemungkinan riwayat Tsauban diungkapkan dengan cara pembulatan, yaitu sebanyak 30 orang.

Di antara pendusta yang telah muncul dari ketiga puluh pendusta itu adalah Musailamah al-Kadzdzab, dia mengaku sebagai Nabi di akhir-akhir zaman Nabi. Rasul pernah mengirim surat kepadanya dan menamakannya `Musailamah al-Kadzdzab' (si pendusta). Pengikutnya banyak dan kejahatannya semakin menjadi terhadap kaum muslimin, sehingga para Sahabat memeranginya di zaman Abu Bakar ash-Shiddiq pada perang Yamamah yang masyhur.

Demikian pula muncul al-Aswad al-‘Anasi di Yaman. Dia mengaku sebagai Nabi, lalu para Sahabat membunuhnya sebelum Nabi wafat.
Muncul pula Sajah yang mengaku sebagai Nabi dan dinikahi oleh Musailamah. Tatkala Musailamah mati dibunuh, dia(Sajah) kembali memeluk Islam.

Demikian pula Thulaihah bin Khuwailid yang mengaku sebagai Nabi, kemudian bertaubat dan kembali memeluk Islam lalu baiklah keislamannya.

Kemudian muncul al-Mukhtar bin Abi `Ubaid ats-Tsaqafi, ia menampakkan kecintaan kepada Ahlul Bait dan menuntut balas atas pembunuhan Husain. Pengikutnya bertambah banyak sehingga dia bisa menguasai Kufah di awal kekhilafahan Ibnuz Zubair. Kemudian syaitan menyesatkannya sehingga dia mengaku sebagai Nabi dan Jibril turun kepadanya (menyampaikan wahyu).'(Fat-hul Baari (VI/617))

Di antara hal yang memperkuat bahwa dia termasuk para pendusta adalah riwayat Abu Dawud setelah beliau menyebutkan hadits Abu Hurairah yang terdapat dalam ash-Shahiihain tentang para pendusta (Dajjal): "Diriwayatkan dari Ibrahim an-Nakha'i sesungguhnya beliau berkata kepada `Ubaidah as-Salmani, "Apakah engkau melihat bahwa dia termasuk di dalam golongan mereka, -maksudnya al-Mukhtar-?" Dia menjawab, Ubaidah berkata, "Adapun dia termasuk para pemimpinnya."(Sunan Abi Dawud)

Di antara mereka adalah al-Harits al-Kadzdzab. Muncul pada masa khilafah 'Abdul Malik bin Marwan, lalu dia dibunuh.

Lalu pada masa khilafah `Abbasiyyah keluar sekelompok orang (yang mengaku Nabi).(Fat-hul Baari (VI/617))

Di masa kini muncul Mirza Ahmad al-Qadiyani di India. Dia mengaku sebagai Nabi dan mengaku sebagai al-Mahdi yang ditunggu-tunggu. Dia jugs berkeyakinan bahwa Nabi `Isa tidak hidup di langit... dan keyakinan-keyakinan bathil lainnya. Sehingga dia memiliki para pengikut dan pembela. Banyak ulama yang menentangnya, membantahnya, serta menjelaskan bahwa dia adalah salah satu dari para pendusta (Dajjal) yang diperingatkan Rasulullah saw.

Para pendusta seperti itu akan terus bermunculan satu persatu, hingga akhirnya akan keluar Dajjal yang buta sebelah (yang sesungguhnya).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Samurah bin Jundub bahwasanya Rasulullah saw. bersabda tatkala terjadi gerhana matahari:

"Sesungguhnya -demi Allah- tidak akan terjadi hari Kiamat hingga keluar tiga puluh pendusta, terakhir dari mereka adalah si buta sebelah (picek) sang pendusta (Dajjal).""(Musnad Ahmad (V/16, dengan catatan pinggir Muntakhab Kanzul 'Ummal))

Dan di antara para pendusta (Dajjal) ini adalah empat wanita. Al-Imam
Ahmad meriwayatkan dari Hudzaifah , bahwasanya Nabi saw. bersabda:

"Pada umatku ada dua puluh tujuh para pendusta, di antara mereka empat orang wanita, dan sesungguhnya aku adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku."(Musnad Ahmad (V/396) Hadits Ini Shahih, Lihat Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir (IV/97, no. 4134).


Penjelasan Mengucapkan salam hanya kepada orang yang dikenalnya (Maaf SARA): Dijelaskan di dalam sebuah hadits dari Ibnu Mas'ud, beliau berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat adalah seseorang mengucapkan salam kepada yang lainnya, dia mengucapkan salam kepadanya hanya dengan sebab kenal." (HR. Ahmad)

Dalam riwayat beliau pula :
"Sesungguhnya menjelang hari Kiamat akan ada pengucapan salam ke pada orang-orang tertentu"


Penjelasan Wanita berpakaian tapi telanjang (Maaf SARA):Dalilnya :

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah saw. bersabda : 'Ada dua kelompok manusia penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat: kaum laki-laki membawa cambuk seperti buntut sapi mereka memukul manusia dengannya, dan kaum wanita yang berpakaian tapi telanjang, selalu melakukan kemaksiatan dan mengajarkan kemaksiatannya kepada orang lain, kepala-kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk ke dalam Surga dan tidak akan mendapatkan wanginya, padahal wangi Surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian.

Dalil yang lainnya, akan saya sebutkan jika ada yang minta..

Sedangkan maksudnya berpakaian tapi telanjang adalah sebagai berikut:
Nabi saw. menamakan wanita-wanita seperti ini dengan wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, karena mereka berpakaian akan tetapi mereka telanjang, karena pakaian mereka sama sekali tidak memenuhi fungsinya sebagai penutup lantaran sangat tipis atau karena menggambarkan (bentuk tubuh) seperti pakaian-pakaian kebanyakan wanita zaman sekarang.

Ada juga yang mengatakan, adalah wanita tersebut menutupi badannya akan tetapi mengikat kerudungnya, mengetatkan pakainnya, sehingga lekuk-lekuk bagian tubuhnya nampak, dada juga pantatnya tercetak, atau sebagian badannya terbuka, kemudian dia disiksa karena hal itu di akhirat.


Penjelasan Budak Wanita Melahirkan Tuannya (Maaf SARA):Dalilnya :

Dijelaskan dalam hadits Jibril yang panjang, sabda Nabi saw. : "Aku akan memberitahukan kepadamu tanda-tandanya; jika seorang (sahaya) wanita melahirkan tuannya." (Muttafaq 'alaih)

Sementara dalam riwayat Muslim :
"Jika seorang sahaya wanita melahirkan tuannya."

Penjelasannya :

Para ulama berbeda pendapat tentang makna tanda Kiamat ini dengan berbagai pendapat.Hafizh Ibnu Hajar menuturkan empat pendapat di antaranya:

Pertama:
Al-Khaththabi berkata, "Maknanya adalah meluasnya kekuasaan Islam dan para pemeluknya dapat menguasai negeri-negeri syirik, dan banyaknya tawanan. Jika seorang laki-laki telah memiliki seorang budak wanita dan mendapatkan seorang anak darinya, maka anak itu bagaikan tuan bagi ibunya sendiri, karena is adalah anak tuannya.
An-Nawawi mengungkapkan bahwa ini adalah pendapat mayoritas ulama.

Ibnu Hajar, berkata, "Akan tetapi jika dikatakan bahwa itulah maknanya, maka perlu dipertimbangkan kembali, karena pengambilan para
budak wanita telah ada sejak hadits tersebut diungkapkan. Bahkan, penaklukan negeri-negeri syirik dan penawanan telah banyak terjadi di awal Islam. Redaksi hadits memberikan isyarat akan terjadinya sesuatu menjelang Kiamat yang sebelumnya belum pernah terjadi."

Kedua:
Para tuan menjual ibu anak-anak mereka. Hal itu banyak terjadi, sehingga kepemilikan wanita tersebut berputar yang pada akhirnya dibeli oleh anak-anaknya sendiri, sementara dia tidak menyadarinya.

Ketiga:
Seorang budak wanita melahirkan anak merdeld bukan dari tuannya dengan jima' syubhat, atau melahirkan seorang budak belian dengan nikah, atau basil zina. Kemudian budak belian dalam dua gambaran tersebut dijual dengan akad yang sah, is berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya hingga dibeli oleh putera dan puterinya sendiri. Pendapat ini hampir sama dengan pendapat sebelumnya.

Keempat:
Banyaknya perbuatan durhaka dari anak-anak. Sehingga, seorang anak memperlakukan ibunya seperti seorang tuan memperlakukan budak beliannya, dengan mencela, memukul dan memperkerjakannya. Maka dia disebut sebagai tuannya dengan makna yang tidak sebenarnya, atau yang dimaksud dengan kata rabb di sini adalah orang yang mengatur secara hakiki.

Kemudian Ibnu Hajar, berkata, "Ini adalah pendapat yang lebih kuat menurutku, karena maknanya yang umum dan karena keadaan menunjukkan sesuatu yang dianggap langka di sisi lain menunjukkan rusaknya keadaandan mengandung isyarat sesungguhnya hari Kiamat sudah dekat ketika segala urusan terjadi dengan terbalik, di mana seorang pengatur menjadi yang diatur, orang yang di bawah menjadi di atas, dan hal ini sesuai dengan sabda beliau tentang tanda yang lainnya bahwa seseorang yang berjalan tanpa alas kaki menjadi raja-raja di bumi.”

Kelima:
Pendapat kelima ini adalah pendapat al-Hafizh Ibnu Katsir beliau berkata, "Sesungguhnya budak-budak wanita akan didapatkan di akhir zaman. Merekalah yang diisyaratkan dengan ungkapan hisymah (kerabat), di mana saat itu, budak wanita lebih diminati oleh majikannya daripada isteriisterinya yang bukan budak. Karena itulah ungkapan tersebut disertakan dengan ungkapan:
"Dan engkau menyaksikan orang yang tidak memakai sandal, telanjang, juga miskin berlomba-lomba membuat bangunan tinggi."

1 komentar:

  1. Ketika Rasulullah Saw. menantang berbagai keyakinan bathil dan pemikiran rusak kaum musyrikin Mekkah dengan Islam, Beliau dan para Sahabat ra. menghadapi kesukaran dari tangan-tangan kuffar. Tapi Beliau menjalani berbagai kesulitan itu dengan keteguhan dan meneruskan pekerjaannya.

    BalasHapus

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...