Sabtu, 20 November 2010

Apakah Aku Sombong ?

Mungkin atau dapat dipastikan, dalam kehidupan kita sehari-hari, banyaklah ditemukan orang-orang sombong. Terlepas dari siapa
dia or mereka ? lebih ahsan, kita instropeksi diri kita sendiri…
Sombong kah kita..???
Yuk, lihat keterangan berikut ini :
A. CIRI-CIRI / KRITERIA SOMBONG
Ciri orang yang sombong bagaimana ? Orang yang sombong itu
bukan orang yang kaya, yang berpangkat, yang rupawan.
Ciri orang yang sombong itu ada dua :
1. Mendustakan Kebenaran
2. Menggangap rendah orang lain
Jadi orang sombong bisa mengena kepada orang kaya dan orang miskin, bisa kena kepada orang berpangkat dan tidak berpangkat. Orang sombong tidak suka kepada nasehat, tidak suka kepada kebenaran, tidak suka mendengar ilmu tentang agama. Semakin
tinggi ketakaburan-nya maka dia semakin mendustakan kebenaran
dan semakin melawan kebenaran itu sendiri.
Memang tingkatan kesombongan beragam, ada yang dia beribadah
tapi dia tidak mau dengar nasehat, yang namanya agama itu
dianggap remeh, dianggap tidak ada. Mendengar kata Allah saja
tidak suka, paling top “yang diatas”, padahal yang diatas itu kan banyak, genteng misalnya.
Dia tidak suka datang ke majelis taklim, dirumahnya tidak mau membaca buku-buku agama, tidak suka mendengar acara-acara yang menambah ilmu agamanya. Karena ilmu agama tidak dianggap suatu yang dibutuhkan. Dia lebih merasa dirinyalah yang benar. Jadi klo berdebat nafsunya saja yang berbicara. Bergaulnya juga tidak mau dekat dengan orang-orang yang dekat agama, dia tidak suka.
Dia memang tidak terlihat arogan, tidak semuanya orang takabur itu kelihatan arogan. tapi sikap meremehkan agama, ini merupakan bagian dari sikap takabur. Termasuk meremehkan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad tidak termasuk idolanya, Nabi kan hidupnya di jaman dulu, dst. Seakan-akan Nabi tidak menjadi teladan saat ini. Orang yang sombong tidak mau merujuk kepada contoh Nabi kita, padahal Rosul adalah Uswatun Hasanah.
Termasuk diantara kesombongan adalah tidak mau dikoreksi, tidak mau dikritik, kalau bicara mau menang sendiri. Dia Sholat, dia shaum, dia zakat, dia Haji dan umroh, itu sudah baik. Tapi kalau sombong nya ada, dia tidak mau kalah, kalau bicara cenderung mau menang sendiri. Tidak bisa dinasehati, tidak bisa diberi saran. Kalau diberi kritik, belum apa-apa langsung membalas balik, selain menolak juga menyerang yang mengkritiknya. Kalau diberi saran dia meremehkan saran orang lain. Kalau ngobrol hobi nya memotong perkataan orang lain. Selalu dia ingin menunjukkan bahwa dia yang paling benar, dia yang paling tahu, dia yang paling penting. Ini namanya takabur
Ciri lain orang sombong adalah melihat orang lain lebih rendah dari dirinya. Dilihat misalnya dari cara menyuruh orang lain, seakan-akan orang lain lebih rendah dari dia. Dia tidak berani menyuruh begini ke orang yang lebih tinggi seperti murid kepada gurunya.
Biasanya orang yang sombong dia akan menunjukkan dengan prilakunya, dirinya lebih tinggi dan orang lain lebih rendah. Dari cara menyuruh, cara duduk, cara bersikap, akan terlihat ekpresi kepribadiannya.
B.BAHAYA SOMBONG
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, telah menjelaskan tentang bahayanya sifat kesombongan dan keangkuhan, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah Bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu , dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikit kesombongan, kemudian seseorang berkata: (ya Rasulullah) sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus, Beliau bersabda: Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangi keindahan, (dan yang dimaksud dengan) kesombongan
itu adalah menolak kebenaran dan melecehkan orang lain
(HR. Muslim)
Imam An-Nawawi rahimahullah berkomentar tentang hadits ini,
Hadits ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan
diri kepada manusia, merendahkan mereka dan menolak kebenaran. (Syarah Shahih Muslim 2/269).
Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata, Orang yang sombong adalah orang yang memandang dirinya sempurna segala-galanya, dia memandang orang lain rendah, meremehkannya dan menganggap orang lain itu tidak pantas mengerjakan suatu urusan,
dia juga sombong menerima kebenaran dari orang lain.
(Jami’ul Ulum Wal Hikam 2/275)
Raghib Al-Asfahani rahimahullah berkata, Sombong adalah keadaan/kondisi seseorang yang merasa bangga dengan dirinya
sendiri, memandang dirinya lebih utama dari orang lain,
kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan cara menolak kebenaran (dari-Nya) dan angkuh untuk
tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan maupun dalam mentauhidkan-Nya.” (Umdatul Qari` 22/140).
Nash-nash Ilahiyyah banyak sekali mencela orang yang sombong
dan angkuh, baik yang terdapat dalam Al-Qur`an maupun dalam As-Sunnah.
1. Orang Yang Sombong Telah Mengabaikan Perintah
Allah subhanahu wata’ala.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri (angkuh).
(QS. 31:18)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, menjelaskan makna firman Allah subhanahu wata’ala: (Dan janganlah kamu memalingkan mukamu
dari manusia) dia berkata:
Janganlah kamu sombong dan merendahkan manusia, hingga
kamu memalingkan wajahmu ketika mereka berbicara kepadamu.
(Tafsir At-Thobari 21/74)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan Firman Allah subhanahu
wata’ala, ”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh”,
maksudnya janganlah kamu menjadi orang yang sombong,
keras kepala, berbuat semena-mena, janganlah kamu lakukan
semua itu yang menyebabkan Allah murka kepadamu.
(Tafsir Ibnu Katsir 3/417).
2. Orang Yang Sombong Menjadi Penghuni Neraka.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
Katakanlah kepada mereka: Masuklah kalian ke pintu-pintu neraka jahannam dan kekal di dalamnya, maka itulah sejelek-jelek tempat kembali. (QS. Az-Zumar: 72)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Tidak akan masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya terdapat sedikit kesombongan. (HR. Muslim)
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Maukah Aku beritakan kepada kalian tentang penghuni surga? Para shahabat menjawab: tentu (wahai Rasulullah), lalu beliau berkata: (Penghuni surga adalah) orang-orang yang lemah lagi direndahkan oleh orang lain, kalau dia bersumpah (berdo’a) kepada Allah niscaya Allah kabulkan do’anya, Maukah Aku beritakan kepada kalian tentang penghuni neraka? Para shahabat menjawab: tentu (wahai Rasulullah), lalu beliau berkata: (Penghuni neraka adalah) orang-orang yang keras kepala, berbuat semena-mena (kasar), lagi sombong. (HR. Bukhori & Muslim)
3. Orang Yang Sombong Pintu Hatinya Terkunci & Tertutup.
Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya:
Demikianah Allah mengunci mati pintu hati orang yang sombong dan sewenang-wenang (QS. Ghafir 35)
Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata, Sebagaimana Allah mengunci mati hati orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah maka demikian juga halnya Allah juga mengunci mati hati orang yang sombong lagi berbuat semena-mena, yang demikian itu karena hati merupakan sumber pangkal kesombongan, sedangkan anggota tubuh hanya tunduk dan patuh mengikuti hati. (Fathul Qodir 4/492).
4. Kesombongan Membawa Kepada Kehinaan Di Dunia & Di Akhirat
Orang yang sombong akan mendapatkan kehinaan di dunia ini berupa kejahilan, sebagai balasan dari perbuatannya, perhatikanlah firman Allah subhanahu wata’ala, artinya:
Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di dunia ini tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaanku. (QS. Al-’Araf: 146)
(Maksudnya) yaitu Aku (Allah) halangi mereka memahami hujah-hujjah dan dalil-dalil yang menunjukkan tentang keagungan-Ku, syari’at-Ku, hukum-hukum-Ku pada hati orang-orang yang sombong untuk ta’at kepada kepada-Ku dan sombong kepada manusia tanpa alasan yang benar, sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang benar, maka Allah hinakan mereka dengan kebodohan (kejahilan). (Tafsir Ibnu Katsir 2/228)
Kebodohan adalah sumber segala malapetaka, sehingga Allah sangat mencela orang-orang yang jahil dan orang-orang yang betah dengan kejahilannya, Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
Sesungguhnya makhluk yang paling jelek (paling hina) di sisi Allah ialah orang-orang yang tuli dan bisu yang tidak mengerti apapun (jahil).” (QS. Al-Anfal:22)
Maksudnya Allah subhanahu wata’ala menghinakan orang-orang yang tidak mau mendengar-kan kebenaran dan tidak mau menutur-kan yang haq, sehingga orang tersebut tidak memahami ayat-ayat-Nya yang pada akhirnya menyebabkan dia menjadi seorang yang jahil dan tidak mengerti apa-apa, dan kejahilan itulah bentuk kehinaan bagi orang-orang yang sombong.
Dan orang yang sombong di akhirat dihinakan oleh Allah subhanahu wata’ala dengan memperkecil postur tubuh mereka sekecil semut dan hinaan datang kepada dari segala penjuru tempat, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits berikut:
Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat seperti dalam bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempat datang hinaan kepada mereka, mereka digiring ke penjara neraka jahannam yang di sebut Bulas, di bagian atasnya api yang menyala-nyala dan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka. (HR. Tirmizi & Ahmad, dihasankan oleh Syekh Al-Albani dalam Al-Misykat)
Semoga dengan merenungi nash-nash Ilahiyyah diatas, karunia Allah subhanahu wata’ala beserta kita dan bisa menjauhkan kita dari sifat angkuh dan sombong.
So….adakah ciri-ciri itu di diri kamu..?????? semoga saja tidak….amiin…
wallahu’alam bi shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...