Jumat, 03 Desember 2010

Cara kerja Menghemat BBM dengan Air pada Mobil dan Sepeda Motor

user posted image

Jakarta - Penemuan Djoko Sutrisno, warga Kelurahan Pakuncen Jl HOS Cokroaminoto No 76 Yogyakarta, tentang teknologi untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) dengan air mendapat respons dari banyak pembaca. Temuan Djoko Sutrisno ini sudah diaplikasikan di Yogya.

Teknologi ala Djoko Sutrisno ini bisa digunakan untuk sepeda motor dan mobil. Silakan lihat skema teknologi yang ditemukan Djoko Sutrisno untuk mobil dan motor. Ada perbedan sedikit skema aplikasi untuk motor dan mobil.

Mengenai teknologi temuannya, Djoko menjelaskan, air yang akan menjadi sumber energi itu dicampur dengan zat kimia berupa Kalium Hidroksida (KOH). Gas hidrogen tersebut mampu menambah oktan di bensin atau solar, sehingga menjadi lebih hemat.

"Prinsipnya air murni atau aquades ditambah KOH yang bisa dibeli di toko-toko bahan kimia dengan harga murah itu, motor bisa jalan," kata Djoko saat ditemui detikcom, Senin (26/5/2008) lalu.

Air yang yang sudah dicampur bahan tersebut kemudian dihubungkan dengan elektroda agar unsur oksigen dan hidrogen dalam air tersebut terurai. Setelah itu unsur hidrogennya yang mudah terbakar dijebak dan diambil sebagai sumber tenaga.

"Sangat sederhana sekali, logis dan ilmiah sehingga semua orang bisa memanfaatkannya. Saya tak takut temuan saya ini ditiru orang lain. Tak perlu dipatenkan agar semua orang bisa memanfaatkannya," imbuh dia.

Dengan temuannya ini, menurut Djoko, penggunaan BBM yang digunakan untuk sepeda motor atau mobil bisa hemat secara signifikan. ( bgs / asy )


Sumber : user posted image
Tony Virawan
Elektroliser Sederhana

Untuk membuat elektroliser, bahan-bahan yang diperlukan :
1. Toples kaca, ukuran 12 x 9 cm, atau silakan pilih ukuran toples masing2

user posted image user posted image user posted image

2. Lembar plastik tebal atau akrilik, dibentuk persegi panjang (sesuai tinggi toples), dilekatkan satu sama lain berbentuk +. Boleh bahan apa saja yang penting tidak dari logam dan tahan air.
3. Kawat stainles steel (Paling mudah pakai string gitar yang no. 3) 2 buah
4. Bekas pentil ban dalam 2 buah (Bisa minta ditempat tambal ban), plus 1 tutup pentil
5. Baut (panjang sekitar 2 cm), mur dan ring, satu pasang.
6. Triflow (cabang 3, bisa dibeli di tempat toko ikan/ alat2 aquarium), plus selang kecil
7. Selang vaccum
8. Kabel (isi dua) sekitar 2 meter
9. Sekering
10. Lighter Plug (bila menggunakan Cigarete lighter di kabin)
11. Lem plastik (Hot Glue)
12. Soda Kue (Sodium bikarbonat) sebagai katalis
13. Demineralised Water (Air Accu/suling, bukan Zuur)

Cara membuat :
1. Lekatkan tempat (lembar plastik) lilitan kawat pada tutup toples menggunakan hot glue.

user posted image user posted image user posted image 2. Lubangi tutup toples, 2 untuk pentil dan 2 untuk baut.
3. Pasang pentil, dan eratkan, tambahkan hot glue agar tidak bocor. Lekatkan selang kecil pada salah satu pentil yang akan dipakai untuk vaccum kontrol, sepanjang tempat lilitan.
4. Pasang baut dan ring disisi dalam tutup toples, kaitkan kawat stainless dan lilitkan sepanjang batang plastik sampai ke dasar, kaitkan diujung dasar. Sama dengan baut yang satunya. kedua kawat jangan saling dihubungkan. Eratkan baut dari sisi luar tutup toples. beri hot glue pada sisi dalam baut dan luar.
5. Sambungkan kabel ke tiap terminal baut. Salah satu kabel dipasang sekering. Sebaiknya disambungkan ke terminal yang "on" saat kunci kontak "on"

Persiapan Operasional
1. Isi toples dengan Air, sisakan 2 cm dibawah permukaan tutup toples, beri satu sendok teh soda kue, aduk hingga larut.
2. Tutup toples dengan erat.

user posted image

3. Sambungkan selang vaccum ke salah satu pentil, tambahkan tri flow, beri cabang ke inlet manifol, dan satunya ke inlet di bagian saringan udara (pre karburator) (lihat gambar).Tutup salah satu pentil dengan tutup pentil.

user posted image

4. Sambungkan kabel pada terminal di toples.
5. Hidupkan kunci kontak, bila didalam toples timbul gelembung putih, maka Hidrogen telah terbentuk.
6. Hidupkan mesin, maka akan ada udara luar yang masuk ke dalam toples, warna air menjadi putih karena penuh dengan gas hidrogen. Selang didalam toples akan mengeluarkan gelembung. Atur vaccum didalam toples dengan memutar tutup pentil.
7. Coba bedakan bunyi mesin, dan bau gas buang.


Memecah Air

user posted image
Elektroliser saat di aktifkan menghasilkan hidrogen (gelembung keputihan)
serta gelembung oksigen (bening).


user posted image
Saat mesin running, hidrogen bercampur dengan oksigen yang dihasilkan elektrolisis dan udara yang masuk melalui kontrol vakum.

user posted image

Selang vakum diberi sambungan triflow, yaitu dari satu dari toples, ke lubang inlet setelah karburator (untuk mesin saat idle) dan inlet sebelum masuk karburator (sekitar saringan udara, untuk gas penuh).
Kabel untuk suplai tegangan 12 volt pada VW ini memanfaatkan lighter cigarete. Bila tidak ada bisa disambungkan pada instrument yang hanya ada tegangan saat kunci kontak "on" untuk menghindari produksi gas saat mesin mati, jangan lupa ditambahkan sekering.

Dengan reaksi elektrolisis, air dapat dipecah menjadi Hydrogen dan Oksigen. Gabungan keduanya mempunyai daya bakar 8 kali (Ada yang menyebut 1000 kali lipat) yang lebih tinggi daripada bensin. Kombinasi antara bensin, hidrogen dan oksigen akan menghasilkan emisi gas buang yang ramah lingkungan.

Mesin Beetle 1303 ini telah ditambah Elektroliser untuk mensuplai Hidrogen dan Oksigen ke dalam ruang bakar. Hasilnya bensin lebih irit 30% , suara mesin lebih halus, bau asap knalpot tidak menyengat, tarikan

Sumber : http://alrehabmed.blogspot.com
Tony Virawan
user posted 
image
alaksono
Hemat Bensin, pakai air mineral
Ditulis Oleh Iceman
Tuesday, 27 May 2008
Kenaikan harga BBM bukan masalah bagi Ir. FX Agus Unggul Santoso. Dosen Fakultas Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma, Jogja. itu sudah bisa menciptakan penghemat bensin yang mampu menekan pemakaian BBM sampai 30,67 %. Seakan lebih irit dari harga sebelum naik. Kan kalau dulu Premium perliternya Rp. 4.500, sekarang jadi Rp. 6.000 atau naik 33,33%.

Alat penghemat ini menggunakan media air hujan dan air mineral sebagai bahan utama. Namanya, Hydrogen Booster for Internal Combutions Engine (HB-ICE). Atau bisa diartikan alat peningkat daya dan efisiensi bahan bakar sepeda motor menggunakn Hydrogen Booster.

"Ini penghemar bensin sederhana dan murah. Bisa diterapkan di semua jenis motor, katanya. Untuk pembuatan alat ini tidak sulit dan tidak mahal. Hanya butuh tabung atau gelas plastik bertutup air hujan atau air mineral, soda kue, 2 elektroda dari bahan pipa stainless steel, slang serta sambungan. Juga kabel serta terminal positif dan negatif.

Dilihat dari segi pembuatan, tidaklah terlalu rumit. Bahan juga bisa diperoleh dengan mudah dan ada di sekitar kita. Untuk pembuatan tidak memakan biaya mahal. Dipastikan tidak akan menghabiskan Rp. 25.000.

Cara Kerja
Tabung atau gelas plastik bisa diisi air mineral atau air hujan sebanyak 250 cc. Kemudian masukkan soda kue atau pengembang roti yang nantinya akan berfungsi sebagai katalis. Terminal positif dihubungkan dengan kabel kontak yang juga tersambung ke positif aki. Dan kabel negatif disambung ke negatif aki.

Sedang selang yang terletak di ujung tabung disambungkan menuju moncong karburator. Sehingga bila kontak dinyalakan dan mesin menyala, akan terjadi proses elektrolisa. Dan akan terjadi proses pemisahan ion air (H2O). Air akan direduksi dan menghasilkan gas hydrogen (H2) yang akan keluar melalui slang di ujung tabung lalu dipompakan ke karburator.

Atau dengan reaksi 2H20(1) + 2e ->2OH(aq) + H2(g). Maka gas hydrogen yang masuk filter udara akan tercampur bensin yang keluar dari karbu. Adanya gas hydrogen akan meningkatkan pembakaran di ruang bakar atau dapat menaikkan torsi mesin, jelas pria yang penyuka off road ini.

Dari hasil uji coba laboratorium ataupun tes ride yang dilakukan sementara didapat daya mesin meningkat 3,6% dan torsi meningkat 2,5%. Pemakaian bahan bakar pada kecepatan 44 km/jam lebih irit 6,44%. Pada kecepatan 55 km/jam bahan bakar lebih irit 14,25% dan pada kecepatan 66 km/jam mencapai 14,9%.

Dan hasil uji coba yg dilakukan pak Agus, semalam dari kampus ke Candi Prambanan tembus di angka 11,46%. Jadi sementara wakt, alat ini bikin irit sebesar itu,

Alat yang pakai nama HB-ICE 1 ini, tidak terlalu besar. Hanya sebesar gelas biasa. Sehingga untuk pemasangan bisa digantungkan atau dimasukkan ke bagasi motor. "Tunggu saja HB-ICE 2 yang sedang kami kerjakan, akan kami targetkan pengiritan bahan bakar mencapai 60%, " tutup Agus.



sumber : MotorPlus No. 483/IX
waks
jadi ada yg pengen nyoba ngga nich...
h3ndr1kk
Kalo gw tempat naro botolnya udah penuh, apa botol hidrogen boostrnya kudu digendhong???
Tony Virawan
Mengenal Electrolyzer
Electrolyzer adalah jantung dari sistem tersebut yang menghasilkan HHO dan mendinginkan mesin

user posted image

Tony Virawan
Cara bikin botolnya

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

user posted image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...