Jumat, 03 Desember 2010

Mencoba Mensyukuri Nikmat Dari Allah ~ Mengenal Otak Kita lebih Dekat

Menurut survei, rata-rata manusia hanya menggunakan sekitar 4 % dari kemampuan otaknya. Si jenius Einstein kabarnya baru menggunakan 8 % dari kemampuan otaknya.

Fakta Mengenai Otak
Otak manusia adalah suatu organ yang beratnya sekitar 1,5 kg atau sekitar 2 % dari berat tubuh dan dioperasikan dengan bahan bakar glukosa dan oksigen. Saat bayi dilahirkan, otaknya telah berukuran 1/4 dari ukuran otak dewasa. Otak menyerap sekitar 20 % suplai oksigen yang beredar di dalam tubuh manusia.
Semua manusia sejak lahir telah memiliki 100.000.000.000 (seratus miliar) sel otak aktif dan didukung oleh 900.000.000.000 (sembilan ratus miliar) sel pendukung lainnya. Jadi, total ada 1 triliun sel otak. Manusia diberi otak yang sedemikian luar biasa kemampuannya. Namun, ini barulah potensi. Potensi ini harus dikembangkan. Meskipun memiliki jumlah sel otak yang sangat banyak, bukanlah jaminan seseorang dapat menjadi makhluk yang cerdas.
Kecerdasan seseorang sebenarnya tergantung pada seberapa banyak koneksi yang terjadi di antara setiap sel otak tersebut. Setiap sel otak manusia memiliki kemungkinan koneksi dari 1 hingga 20.000 koneksi. Jadi, dapat dibayangkan betapa besar potensi yang dimiliki oleh manusia.
Koneksi antar sel otak akan terjadi bila kita menggunakan dan melatik otak kita terus-menerus. Semakin sering otak digunakan dan dilatih, maka semakin banyak terjadi koneksi. Koneksi akan terjadi bila kita dapat menciptakan arti pada apa yang kita pelajari.
Tiga Otak dalam Satu Kepala
Teori otak Triune pertama kali dicetuskan oleh Dr. Paul Maclean. Di dalam kepala manusia terdapat tiga macam otak yang berkembang secara bertahap. Yaitu Otak Reptil, Otak Mamalia, dan akhirnya Neo Cortex.
Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung ke tulang belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali, sistem saraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti denyut jantung dan pernafasan. Selain itu, otak reptil juga berfungsi mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman dengan menggunakan pendekatan “lari” atau “lawan”.
Saat otak reptil aktif, orang tidak akan bisa berpikir. Yang berperan dalam keadaan ini adalah insting atau cara berpikir dan bertindak berdasarkan hasil latihan. Otak reptil akan aktif bila seseorang merasa takut, stress, ancaman, marah, kurang tidur, atau kondisi tubuh dan pikirannya lelah.
Dari otak reptil, otak berkembang menjadi otak mamalia. Di dalam otak mamalia terdapat sistem Limbic yang terdiri dari amygdala, hippocampus, thalamus, dan hypothalamus. Otak mamalia berperan dalam mengatur kebutuhan akan keluarga, strata sosial, dan rasa memiliki. Otak ini juga memberi arti ada suatu emosi atau kejadian. Selain itu, otak mamalia berperan dalam mengendalikan sistem kekebalan tubuh, hormon, dan memori jangka panjang.
Peran otak mamalia dalam proses pembelajaran sangat penting karena sistem Limbic berkaitan erat dengan emosi dan memori jangka panjang. Sistem Limbic di dalam otak mamalia berperan sebagai sakelar yang menentukan otak mana yang aktif, otak reptil atau otak neo cortex. Bila seseorang sedang dalam keadaan tegang, stres, takut atau marah, maka informasi yang diterima oleh otak akan diteruskan ke otak reptil. Bial seseorang sedang dalam keadaan bahagia, tenang, dan rileks, maka otak neo cortex akan aktif dan akan digunakan untuk berpikir. Hal ini menjelaskan mengapa orang yang tegang saat mengerjakan ujian biasanya pikirannya akan kosong dan tidak dapat mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya.
Otak bagian atas yang menyerupai topi, yang menutupi otak mamalia dan otak reptil, disebut Otak Berpikir atau thinking cap/neo cortex. Otak neo cortex merupakan 80 % dari otal otak manusia. EMPAT LOBUS
Pada otak neo cortex terdapat empat lobus (cuping) otak yang mempunyai fungsi berbeda.
  • Lobus frontal yang terletak persis di belakang kening berfungsi untuk melakukan penilaian, kreativitas, berpikir, merencanakan, dan memecahkan masalah. Lobus frontal ini akan matang pada usia sekitar 35 tahun. Seberapa sering kita menggunakan bagian otak ini akan sangat besar pengaruhnya pada saat bagian ini mencapai level dewasa.
  • Lobus parietal terletak di bagian atas agak ke arah belakang dari otak kita, dan berfungsi untuk memproses sensasi dan fungsi bahasa.
  • Lobus temporal yang terletak di samping kiri dan kanan berfungsi untuk memproses pendengaran, memori, arti, dan bahasa.
  • Lobus occipital yang terletak di bagian belakang otak berfungsi untuk penglihatan. Itulah sebabnya bila seseorang terjatuh dan kepala bagian belakangnya terantuk, maka orang itu akan melihat “kunang-kunang” beterbangan. Ini terjadi akrena saraf penglihatannya mengalami guncangan.
OTAK KIRI dan OTAK KANAN
Otak manusia terbagi lagi menjadi dua belahan atau hemisfer, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan.
Setiap hemisfer mempunyai fungsi yang berbeda tetapi saling mendukung. Hal ini pertama kali ditemukan oleh pemenang hadiah Nobel, Roger Sperry, PhD. Hemisfer kiri dan hemisfer kanan ini dihubungkan dengan satu jembatan komunikasi yang disebut corpus callosum, yang terdiri dari sekitar 100.000.000 (seratus juta) sel otak.
Otak Kiri
  • Menyukai hal-hal yang berurutan (linear)
  • Belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat detail dulu, baru kemudian ke hal-hal yang bersifat global (induktif)
  • Menyukai sistem membaca yang berdasarkan pada fonetik
  • Menyukai kata-kata, simbol, dan huruf
  • Menyukai sesuatu yang terstruktur dan dapat diprediksi
  • Mengalami lebih banyak fokus internal
  • Ingin mengumpulkan informasi yang faktual
Otak Kanan
  • Lebih suka dengan hal-hal yang bersifat acak
  • Belajar maksimal dari hal-hal yang bersifat global dulu, baru kemudian ke hal-hal yang bersifat detail (deduktif)
  • Lebih menyukai sistem membaca yang bersifat menyeluruh (whole language)
  • Menyukai gambar dan grafik
  • Lebih suka melihat dulu atau mengalami sesuatu
  • Ingin mengumpulkan informasi mengenai hubungan di antara berbagai hal
  • Lebih menyukai lingkungan belajar yang bersifat spontan dan alamiah
  • Mengalami lebih banyak fokus eksternal
Sebenarnya manusia tidak bisa bila hanya menggunakan satu belahan otak saja pada saat berpikir atau mengerjakan sesuatu. Untuk bisa mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, kita harus mengoptimalkan penggunaan kedua belahan otak kita, yaitu otak kiri dan otak kanan secara bersamaan.
Dari Born to Be a Genius, Adi W. Gunawan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...