Senin, 25 Oktober 2010

Hadiah 'Aib' di Penghujung Tahun ..

kisahkuIni adalah pengalaman buruk yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, perempuan maupun laki-laki, baik yang bujang maupun yang sudah berumahtangga ..hati-hatilah dalam menapaki dunia pergaulan.Jangan sampai terjadi penyesalan seumur hidup yang akan membuat Anda tersiksa dan hidup dalam kefakiran iman selamanya ...

Panggil saja aku Irin (bukan nama sebenarnya) seorang ibu muda dengan satu orang anak perempuan yang masih berumur lima tahun. Aku adalah ibu rumah tangga biasa yang awalnya hanya mencari kesibukan dengan berbisnis online. Maklum, suamiku seorang pilot yang setiap saat 'terbang' meninggalkan aku untuk menjalankan tugas rutinnya.

Awalnya, kehidupan kami adem ayem saja. Aku juga bisa menerima dengan ikhlas 'kekurangsempurnaan' keluarga kami yang hanya lengkap pada momen dan hari-hari tertentu.Aku tidak pernah merasa kesepian, meski sering menghitung malam-malam sendiri. Untunglah komunikasi kami selalu lancar, sehingga kesendirian itu bisa terobati dengan mendengar suara suamiku, Mas Tito (sebut saja begitu) via hp. Dengan gaya bahasanya yang sejuk Mas Tito setiap saat menyapaku dengan kalimat-kalimatnya yang nyess di hati. Bahkan, tak jarang kami 'pacaran' dan bermesraan via hp ..seolah-olah tak ada jarak antara kami.

Begitulah semua berjalan dengan apa adanya, hingga suatu ketika ..aku harus terperosok ke dalam sebuah kejadian yang benar-benar membuat aku jadi trauma seumur hidup. Yang membuat aku hingga saat ini terus dikejar rasa salah dan berdosa ..perasaan kotor luar biasa, yang seakan-akan tidak akan pernah termaafkan hingga ujung kehidupanku kelak.Perasaan ini juga membuatku seperti orang kurang waras yang setiap saat tiba-tiba tercenung, menangis, dan ingin berteriak sekuat-kuatnya.

Kejadian memalukan ini kualami setahun lalu, menjelang pergantian tahun baru 2008 ke 2009. Waktu itu, kami melakukan copy darat dengan komunitasku ..sesama pemilik bisnis online yang sudah terwadahi dalam sebuah komunitas. Sama sekali tak terlintas dalam benakku bila ternyata acara gathering yang dilakukan oleh komunitas itu akan membawa petaka luar biasa
yang membekas seumur hidup.

Entahlah, aku sendiri tak tahu ..komunikasi yang intens via internet dengan teman-teman komunitasku, semula aku anggap sudah cukup sebagai sarana untuk memupuk rasa percayaku pada mereka. Sama sekali tidak ada suudzon ..apalagi terlintas untuk mencurigai mereka akan melakukan satu perbuatan yang keji.

Tapi ternyata pendapatku keliru. Waktu itu, aku masih ingat betul ..dua diantara mereka (anggota komunitas), perempuan yang kukenal via dunia maya bernama Erika dan Anita (nama samaran) menjemputku ke rumah untuk menghadiri acara gathering dan temu darat anggota yang telah lama direncanakan. Acara gathering itu diagendakan berlangsung di sebuah hotel di pinggiran ibu kota. Aku sanggup hadir karena sebelumnya aku sudah mendapatkan permit dari suami dan meyakinkan dia bahwa acaranya lebih kepada perkenalan, silaturahmmi dan nyambung relasi.

Karena itu aku have fun aja sewaktu mereka menjemput ..sementara anakku, kutitipkan dulu di rumah neneknya.Sepanjang jalan kami bercerita banyak, bercanda tiada henti. Bahkan, guyonan-guyonan yang dilontarkan kedua sobat baru dunia maya yang kini sedang berada di dunia nyata itu benar-benar menggelitik ..lama-lama bahkan lebih menjurus ke porno. Tanpa sungkan-sungkan mereka bercerita tentang 'pengalaman pribadi' bersama suami-suami mereka tanpa merasa risih sama sekali. Aku yang masih merasa tabu untuk melontarkan kata-kata dan kalimat seperti itu hanya diam mendengarkan. Canda tawa mereka yang seolah menyindirku sbg 'istri yang tidak punya sikap' pada suami pun terus mengalir begitu enteng ..Namun, atas sindiran itupun aku hanya diam.

Hingga tak terasa kami sampai ke hotel yang kami tuju.Waktu itu belum terlalu malam, kira-kira pukul 19.00. Di luar dugaanku ..kegiatan gathering itu ternyata dikemas begitu mewah dan mengasyikkan. Menempati salah satu sudut areal kolam renang di hotel berbintang itu, acara yang ternyata hanya melibatkan sekitar sepuluh orang --jauh dari bayanganku sebelumnya yang berasumsi akan dihadiri puluhan orang anggota komunitas--,suasananya memang benar-benar romantic. Alunan musik syahdu ..temaram lampu, hidangan, makanan dan minuman yang tertata rapi ..dipadu dengan hawa dingin khas kota dingin itu benar-benar membuatku terhanyut dalam suasana perkenalan darat yang menggetarkan kalbu.

Akupun mulai menikmati suasana itu dan tenggelam dalam pesta yang makin malam terasa makin menghangat. Oh ya, sekedar tahu, yang terlibat dalam pesta malam itu adalah empat orang pasangan suami istri dan seorang laki-laki bernama Andy (bukan nama sebenarnya) yang selama ini kukenal via dunia maya sebagai seorang pengusaha sukses ibu kota yang juga beristrikan seorang perempuan yang juga memegang jabatan penting perusahaan.Dialah yang malam itu terus menguntit dan menemaniku sepanjang acara.Bahkan dengan dia pula ..untuk pertama kalinya aku berdansa ..mendekatkan tubuhku dengan laki-laki lain selain suamiku. Anehnya, aku sangat menikmatinya, bahkan ada sesuatu yang terasa nyaman ..mengalir hangat di seluruh aliran darahku.

Entahlah, tanpa terasa bahkan kami sudah saling berpelukan menepis hawa dingin yang semakin menggigit ..begitu romantis, begitu melenakan, memabukkan, membuat segalanya melayang jauh hingga awang-awang. Bahkan harus aku akui bila jantungku berdegup kencang tak karuan ketika dia membisikkan sesuatu ..kata-kata manis di telingaku dengan pujian yang menghentakkan kalbu.Dia 'melayaniku' begitu sempurna ..mengambilkan segelas minuman kepadaku ..hingga aku benar-benar terlupa ..

Dan ..itulah .. rasanya aku benar-benar tak ingin mengingat masa itu lagi. Ya Tuhan, apa yang telah kulakukan?? ..aku baru menyadarinya ketika terbangun dari tidur dan mendapati diri dalam keadaan polos ..berlindung satu selimut di sebuah kamar hotel dengan ..Andy! Aku terkejut dan hampir saja berteriak ..bila tidak mengingat bahwa teriakan itu justru akan mengundang banyak orang ke kamar itu ..sehingga terbukalah aibku. Yang aku lakukan saat itu hanya membenahi, mengambil pakaianku yang berserak ..sambil menangis sesenggukan. Tak tahu harus bagaimana lagi, reflek aku lemparkan gelas kristal yang semalam mengantar mabukku ke arah Andy yang masih tidur. Laki-laki bejat itupun terbangun dan berupaya menenangkan aku dengan mendekapku erat2. Tapi itu justru membuatku semakin beringas. Sumpah serapah cercaan makian aku lontarkan ..namun nampaknya itu tidak membuatnya 'keder'.

Justru dengan begitu santainya dia malah menantangku untuk mengadukan perbuatannya itu ke polisi."Ingat ..kita melakukannya berdasarkan suka sama suka .." katanya sambil berusaha kembali meraihku dengan senyum nakalnya.Aku semakin kalut ..karena itu dengan sekenanya aku menyambar tas dan sepatu dan segera cabut dari neraka itu. Dia membiarkan saja aku pergi tanpa berusaha mencegah.Saat itu waktu menunjukkan sekitar 002.00 dini hari.

Tapi aku tak peduli,malam itu juga aku pulang dengan taksi ..sesampai di rumah, akupun langsung ke kamar mandi mencuci 'kotor' yang terlanjur melekat di badan, aku menangis sejadi-jadinya diiringi suara kran air yang aku buka penuh ...Rasanya aku masih tidak percaya dengan apa yang kualami saat itu. Di saat masih kalut hati ini,tiba-tiba hape berbunyi ..Ya Allah dari Mas Tito ..dengan badan gemetar hebat dan suara bergetar kuangkat hape ..yang ternyata mengabarkan esoknya dia akan pulang ke rumah. Aku semakin kalut ..rasanya aku belum siap menghadapi suamiku sendiri ..aku tak tahu apa yang harus kulakukan ..apakah harus kuceritakan semua itu ..ataukah kupendam sendiri sebagai satu cerita aib yang harus kusimpan rapat-rapat.

Setahun berlalu ..rahasia itu tetap kupendam rapat hingga kini. Berbagai upaya untuk 'membersihkan' diri di luar pengetahuan Mas Tito sudah kulakukan, memohon ampun, taubat nasuha, puasa, shalat malam ..semua amalan telah aku jalankan sepanjang tahun ini untuk memperoleh ampun dan ridho-Nya. Namun masih saja hati ini tak tenang .. dan kini aku sudah meyakinkan diri ..akan memberikan 'hadiah' kejujuran itu kepada Mas Tito di penghujung tahun 2009 ini ... Berbulan aku sudah menata hati ..mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko apapun yang akan terjadi ..Dan kurasa aku siap ..meski sepahit ataupun sepedih apapun itu ..Maafkan aku Mas Tito ..

1 komentar:

  1. Sebuah cerita yg menarik sekali,sebuah pljaran utk kita lbih berhati-hati---dan waspada akan segala goda dunia---bisa terjadi pd siapa saja kpn saja----krn kita adalah manusia---yg mudah terperangkap akan segala hal2 yg tdk memungkinkan----

    BalasHapus

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...