Rabu, 27 Oktober 2010

Karma itu Akibat Ulahku Juga

broken1Tuhan ..benarkah karma itu ada? Aku memang pernah melakukan satu dosa besar di masa lalu ..Tapi mengapa Kau timpakan karma itu padaku pada saat kutelah sadar dan mencoba untuk mendekat-Mu ..Inikah adilmu??Apakah memang takdirku sesungguhnya adalah menjadi orang yang selalu kalah ...

Sebenarnya aku tak ingin menggugat takdir ..aku juga sudah bisa menerima semua peristiwa yang kualami kini sebagai karma yang harus dgn ikhlas kuterima. Namun ..aku hanya manusia biasa yang punya sakit hati, punya nafsu, punya rasa, punya cinta ..punya harapan-harapan dan keinginan-keinginan ..

Dan ketika keinginan-keinginan itu satu persatu lepas dari tangan ..aku merasa begitu rapuh, begitu miskin, begitu lemah, begitu terhinakan, begitu terbelenggu, begitu sedih ..bahkan terpikir untuk mengakhiri hidupku ..

Sebut saja aku Dani. Sebenarnya aku bukan cowok yang jelek. Bahkan banyak yang bilang aku ini ganteng,rajin dan pintar. Di tempat kerjaku, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, bahkan banyak cewek yang terang-terangan menunjukkan perasaan sukanya padaku.

Namun anehnya, tak ada satupun yang mampu menaklukkan hatiku ..kecuali Ranti (bukan nama sebenarnya), teman
sekantor yang bertugas di bagian akunting.Sayangnya cewek itu sudah punya tunangan yang juga teman sekantorku ..Itulah yang membuat aku begitu sakit hati dan tertekan.

Sudah kucoba berulangkali untuk menerima kenyataan itu. Tapi tiap kali pula batinku menolak untuk merelakan Ranti menjadi milik orang lain. Apalagi toh mereka belum terikat perkawinan. Seperti pepatah, sebelum ada 'janur melengkung' maka sah-sah saja aku berusaha mencuri hati dan perhatian Ranti dari tunangannya itu.

Gilanya,aku mulai dirasuki perasaan cemburu dan iri dengki yang berlebihan. Bahkan perasaan cintaku mulai membuatku jadi orang yang tak waras. Aku selalu diliputi kegelisahan, keresahan berkepanjangan. Keinginan untuk memiliki Ranti begitu besar, begitu membutakan mataku.Aku seperti tak melihat wanita lain di dunia ini, selain Ranti. Pesonanya benar-benar telah menguasai hati dan perasaanku.Bahkan aku seolah-olah, tak bisa bertahan, tak bisa hidup lagi tanpa kehadirannya di sisiku.Tapi Ranti ternyata wanita yang luarbiasa setia ..dia tak tergoyahkan meski telah kubombardir dengan ribuan godaan. Dan justru itulah yang membuatku semakin tergila-gila padanya.

Hingga akhirnya, aku benar-benar nekat ..aku melakukan hal yang curang dengan berusaha 'menyingkirkan' kehadiran tunangan Ranti dengan cara yang tidak simpatik, melalui jasa 'orang pintar' yang tak lain adalah pakde-ku sendiri.

Bukan menyingkirkan dalam artian kematian yang kuharapkan. Aku hanya ingin mereka merasa 'tak betah' dan tak lagi merasa cocok satu sama lain.Sehingga ada peluang bagiku untuk mendekati dan mendapatkan hati Ranti ..dan aku sudah menyiapkan 'pengasihan' untuk melaksanakan niatku itu.

Benar juga. Tak perlu menunggu waktu lama ..aku melihat hubungan Ranti dan tunangannya mulai memburuk. Itu bisa kucermati dari sikap mereka yang terlihat dingin satu sama lain ..bahkan mereka tak lagi pulang bersama-sama dari tempat kerja. Aku sengaja menjauh dan tidak ingin kelihatan terlibat dalam urusan mereka. Namun sungguh ...saat itu aku merasa sangat puas dan merasa telah melihat 'kemenangan' di depan mata.Astagfirullah ...

Hingga akhirnya peristiwa itu benar-benar terjadi. Ranti memutuskan tali pertunangannya dengan kekasihnya.. Tanpa pikir panjang dan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, akupun mulai berusaha memasuki dan mengisi 'kekosongan' hati Ranti yang sedang berduka. Kondisi Ranti yang sedang tidak stabil semakin mempermudah rencanaku untuk mempengaruhi jiwanya.Akupun mulai melancarkan 'serangan'..mencoba menjadi pahlawan kesiangan yang siap mengobati luka hatinya ..dan lengkaplah sudah ketika gayung tersambut. Tanpa ingin melepaskan esempatan yang sudah terpegang tangan, akupun memperkuatnya dengan ikatan mantra dan beberapa benda yang menjadi prasyarat sebuah ritual pengasihan.Aku tak pernah berfikir tentang dosa. Yang ada dalam benakku hanyalah Ranti harus dan mutlak menjadi milikku.

Tujuan itupun terwujud. Bahkan aku tak harus berlama-lama menunggu kesediaan Ranti untuk menjadi pendamping hidupku.. sebagai istriku. Duh bahagianya aku saat itu ..Padahal di sisi lain, ada yang sangat terluka bahkan frustasi dengan kebahagiaanku. Siapa lagi kalau bukan mantan tunangan Ranti ..aku tak tahu persisnya yang terjadi. Tapi terakhir kudengar dia telah dipecat dari perusahaan karena dianggap sering absen da kinerjanya makin amburadul.

Tapi apa peduliku ..yang penting, aku telah mendapatkan Ranti. Dan itu menjadi momen yang paling penting di hidupku.Jadilah Ranti istriku. Bangga dan bahagia rasanya, akhirnya aku bisa mendapatkan orang yang sangat aku cintai. Kami pun bahagia ..hidup normal ..punya seorang anak laki-laki yang kini telah berusia enam tahun.

Semua bilang kami pasangan yang harmonis dan serasi ..Aku sangat menyayangi dan menjadikan Ranti dan anak semata wayangku sebagaimana permata yang harus selalu kujaga. Bahkan saking ingin 'meratukan' Ranti, aku mengizinkan apa saja yang dia mau ..termasuk mengizinkan keinginannya untuk berhenti bekerja. Biarlah aku yang menjadi nakhoda penuh ..bertanggungjawab mencukupi segala kebutuhan rumah tangga.. aku dengan ikhlas dan senang hati, ibarat kepala jadi kaki-kaki jadi kepala akan aku lakukan demi membahagiakannya.Lambat laun kehadiran Ranti dalam hidupku juga
mempengaruhi sikap, bahkan keimananku

..Aku yang dulu sengaja 'menjauhkan diri'dari Tuhan lantaran sering merasa terkecewakan dan jadi pecundang ..mulai belajar, membekali diri lagi dengan siraman dan pengetahuan spiritual yang mendekatkan diri dengan-Nya ..Kebetulan ada seorang teman yang konsist sekali membagikan ilmu spiritualnya.

Begitulah waktu berlalu ..begitu normalnya kehidupan rumahtanggaku sehingga aku lupa akan kewajibanku untuk 'membaharui' mantra dan prasyarat pengasihan yang seharusnya kulakukan tiap tiga tahun sekali. Sama sekali tak kuduga bila itu akan membuka gerbang dan episode baru dalam sejarah hidupku ..Entah karena kelalaianku yang tak memperbarui mantra atau memang sudah tiba pada suratan takdirku ..tiba-tiba saja hari itu, Ranti berperangai aneh ..Sepulang aku kerja, dia tidak menyambutku manis seperti biasanya. Malah dia memborbadirku dengan pertanyaan-pertanyaan yang aku tak kan sanggup menjawabnya.

"Yah, apa yang sudah kamu lakukan selama ini padaku? Ayah mengguna-gunai aku agar menjadi istri ayahkan? Ayah sengaja menghancurkan hubunganku dengan tunangankukan? Tak kusangka ..ayah ternyata orang yang kejam .." katanya bertubi-tubi membuat mukaku terasa panas, menahan malu ...terbongkar sudah semuanya ..


Tanpa aku balik bertanya darimana dia mengetahui semua itu ..Ranti sudah menjelaskan sendiri bahwa dia baru saja kedatangan tamu, teman lamanya,perempuan yg ternyata memiliki 'daya linuwih' alias kemampuan khusus untuk melihat 'sesuatu' dari aura seseorang. Dari temannya itulah akhirnya Ranti tahu tentang rahasia terbesar yang telah kupendam bertahun-tahun.

Aku tak bisa mengelak, selain hanya diam ..lalu mengakui semuanya. Tapi kulakukan itu semua karena aku sangat
mencintainya ..tak ingin kehilangannya ..aku tak bisa hidup tanpa dirinya ..bahkan aku rela melakukan apa saja asalkan dia tidak meninggalkanku ..Hanya itulah yang bisa kuungkapkan padanya. Nyatanya toh sia-sia ..Ranti tetap saja marah, bahkan sangat marah ...tidak pernah sekalipun aku melihat dia semarah itu ..dan ironisnya ..dia langsung bergegas ke kamar, mengepak barang-barang. Kulihat samudra kekecewaan yang teramat dalam di matanya ..

Aku benar-benar panik dan takut ..Tidak !! Aku tak boleh membiarkan Ranti pergi, tidak sekarang atau selamanya ..Apalagi kami sudah dikaruniai seorang anak..yang pada saat kejadian itu masih belum pulang dari sekolah lantaran ada kegiatan
ekstrakurikuler. Itupun tak menyurutkan langkahnya untuk tetap pergi ..Aku begitu kalut ..lantas serta merta kupeluk dia dan
memohonnya agar tidak meninggalkanku ..sama sekali tak kuduga bila tiba-tiba tubuh Ranti tak bisa menahan keseimbangan dan terjatuh ..kepalanya berdarah membentur tepian ranjang ..

Aku bertambah panik, sementara Ranti semakin histeris saja setelah mengetahui kepalanya terluka. Hal ini justru semakin menguatkannya untuk meninggalkan aku ..dan satu hal yang tak pernah kuduga sebelumnya ..Ternyata, setelah bangun ..sambil memegangi kepalanya yang berdarah,

Ranti langsung bergegas keluar rumah ..menyetop taksi ..dan ..melaporkanku ke kantor polisi dengan delik aduan kekerasan dalam rumah tangga ..Duhhhh Kujalani, kuterima semua proses hukum tanpa terbelit-belit untuk membuktikan niatku yang tulus ..akupun sempat mendekam di dinginnya hotel prodeo, meski hanya beberapa malam ..Semua kuterima dengan ikhlas demi Ranti ..

Lepas dari masalah pidana, masalah lain yang lebih berat menghadang ..Ratih menggugat cerai.Duh ..sedemikian benci dan jijikkah dia padaku ..Benarkah tak ada sisa2 cinta sama sekali??Mungkin aku bersalah ..berdosa telah 'memaksakan cinta' ..tapi tak adakah celah kebaikan sedikitpun yang dia lihat dariku ..tentang kerelaanku tuk selalu bahagiakannya dan anak semata wayang kami ..tidakkah itu bisa menahan langkahnya ??

Ternyata tidak ..sama sekali tidak mampu membuatnya tersentuh ..Ranti tetap ngotot minta cerai ..bahkan kulihat ada bilur-bilur kemarahan yang sangat pijar di matanya. Duh ..bagaimana bisa aku tak meluluskan keinginan2nya bahkan yang paling menyakitkan sekalipun.. Apalagi jelas-jelas aku dalam posisi bersalah ..

Dan bercerailah kami ..dengan anak semata wayang kami yang hak perwaliannya jatuh pada Ranti. Sakit, sedih, kecewa ..tapi aku tak berdaya, aku pasrah karena teringat dengan kesalahan terbesar yang pernah kulakukan itu. Aku bahkan tak peduli lagi dengan kehidupanku yang laun menjadi kacau ..terjebak dalam penyesalan berkepanjangan ..namun di sisi lain aku merasa bersyukur pernah mengecap kehidupan manis itu dengan orang yang paling kucintai di atas jagad ini ..sakit di hati ini mulai menyerang organ tubuhku yang lain ..membuat diriku menjadi rapuh ..Hari-hari hanya kuisi dengan do'a dan do'a memohon ampun dan tobat sambil berharap suatu hari Ranti dan anak kami akan datang kembali padaku ..sebelum vonis tumor otak itu merenggut nyawaku ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...