Minggu, 17 Oktober 2010

Humor ~ Doa Seorang Janda

1. Duhai engkau yang maha bijaksana, mengapakah engkau jadikan hamba seorang janda?

2. Tidakkah engkau mendengar jeritan hati hamba tiap kali orang-orang meledek hamba sebagai janda muda yang seksi bodinya?

3. Sudah dua belas purnama hamba tidak disentuh pria, baik yang sopan maupun yang brengsek kelakuannya.

4. Maka salahkah hamba bila mencari pengganti suami pertama yang telah kabur bersama rumput tetangga?

5. Orang-orang mengatakan wajahku cantik jelita, sehingga mereka berlomba mendapatkanku dengan berbagai cara. Ada yang menggodaku dengan uang palsu ratusan juta. Ada yang merayuku dengan mobil sedan beroda dua. Tetapi kebanyakan mereka hanya mengobral kata-kata manis yang dikutip dari film-film India.

6. Seorang duda beranak tiga pernah mendekatiku dan berkata, “Maukah engkau merawat anak-anakku yang tiga-tiganya masih balita?”

7. Kemudian aku berkata, “Sebaiknya engkau mencari baby sitter saja.”

8. Seorang pensiunan pejabat pernah mendatangiku dan berkata, “Maukah engkau menemaniku menikmati hari tua?”

9. Kemudian aku berkata, “Sebaiknya engkau mencari tukang gali kubur saja.”

10. Seorang pemuka agama pernah menyambangiku dan berkata, “Maukah engkau menjadi istriku yang kedua?”

11. Kemudian aku berkata, “Sebaiknya engkau datang ke lokalisasi saja.”

12. Duhai engkau yang maha sempurna, mengapakah engkau tidak segera memberiku suami yang kedua?

13. Lihatlah tangan hamba yang bengkak-bengkak karena terlalu keras bekerja dengan laptop seharga 20 juta.

14. Lihatlah kaki hamba yang lecet-lecet karena terlalu sering menginjak karpet merah di hotel bintang lima.

15. Seandainya engkau menganugerahi hamba suami baru yang kaya raya dan setia, niscaya hamba tidak kepayahan bekerja sehingga bisa menyembahmu kapan saja dan di mana saja.

16. Relakah engkau kehilangan hamba yang selama ini selalu menyembahmu dengan ikhlas tiada terpaksa?

17. Duhai engkau yang tidak pernah lupa, ingatlah selalu pepatah lama: seribu teman itu tak seberapa, tapi satu musuh banyak jumlahnya.

18. Jika engkau tak jua mengabulkan keinginan hamba, maka bersiap-siaplah engkau menjadi musuh bebuyutan hamba.

19. Hamba tidak mengancam atau menakut-takuti paduka. Hamba hanya ingin membuktikan bahwa kesempurnaan dan kebijaksanaanmu bukan omong kosong belaka.

20. Cukuplah kalimat “Not Action Talk Only” hanya tertera di bungkus rokok mild hamba.

21. Duhai engkau yang maha perkasa, kuakhiri doa ini sampai di sini saja. Sebab sebentar lagi hamba akan memostingnya di Kompasiana.

22. Semoga engkau tidak bosan mendengar keluh kesah seorang janda yang cantik jelita nan molek bodinya seperti hamba.

(Surat “Janda” ini diturunkan di Jakarta, 29 September 2010)

——————————

Sumber foto: http://www.portraitsbyjessperna.com/budget_style_bunny.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...