Senin, 18 Oktober 2010

Keluarga ~ Ayah Ibu Berdamailah

lonelydoll1Sebelumnya aku, panggil saja Annie (bukan nama sebenarnya) minta maaf karena forum ini mungkin tidak sesuai dengan umurku yang masih belasan tahun. Tepatnya 12 tahun alias kelas tujuh (SMP).. tapi aku ingin sekali menulis di sini agar ayah ibuku membaca ini dan mendengar kata hatiku dan adik-adikku yang ada dua orang, masing-masing umur tujuh tahun dan sembilan tahun. Lagipula aku sering melihat orang tuaku, terutama ayah sering membuka jongjava.com, makanya aku beranikan diri untuk menuliskan ini ..karena bicara langsung dengan mereka, apalagi saat ini sepertinya tidak mungkin.

Tiap hari mereka selalu terlibat dalam pertengkaran. Meski pertengkaran itu tidak dahsyat dan lebih banyak terjadi pada saat malam hari ketika aku dan adik-adik sedang tidur, namun aku tahu, apa yang sebenarnya telah terjadi. Aku tahu, mereka tengah menjalani masalah yang sangat serius .. sepertinya tentang ayah yang mulai 'main api', demikian yang pernah aku dengar samar-samar dari ibu.

Meski keduanya berusaha bersikap baik dan mesra di depan kami, tapi aku tahu apa sebenarnya yang tengah terjadi. Mereka hanya berpura-pura ..Untunglah kedua adikku tidak ikut menyadari apa yang terjadi ..kasihan kalau sampai mereka tahu. Cukuplah aku saja yang tahu.

Aku memang sangat merasakan itu. Sebelum kejadian ini, ayahku adalah seseorang ayah yang hangat, penyayang, perhatian ..bahkan untuk hal-hal yang terkecil. Dia dulu masih suka mengantarkan aku les musik, les pelajaran, mengajari aku berenang. Dan yang tak pernah terlupakan untuk urusan membeli kaos kaki pun, tak jarang ayah pula yang mengantar dan memilihkannya. Pokoknya dia adalah sosok yang sangat aku puja dan banggakan yang punya segudang waktu untuk anak-anak dan ibu meski sesibuk apapun itu.

Meski saat ini hal-hal seperti itu sulit akau dapatkan, akupun tetap membanggakan beliau dan selalu berdo'a agar semuanya tidak berakhir pahit. Aku tidak akan pernah siap menghadapi hal yang paling buruk, sampai kapanpun itu. Aku tidak siap hidup dengan kehidupan ayah dan ibu yang saling terpisah. Aku tak mau dan tak akan pernah sanggup membayangkan itu. Tuhan ..Ya Allahku ...jangan sampai itu terjadi meski sekarang kulihat mereka sulit untuk menyatukan hati lagi.

Oh ya, aku belum menceritakan kalau ayahku adalah seorang arsitek ..sibuk sekali dia,apalagi dalam setahun terakhir. Rupanya banyak kliennya. Ya Alhamdulillah ..dengan begitu pun kehidupan ekonomi kami pun menjadi semakin baik dan meningkat. Itu semua juga untuk memberi kehidupan yang lebih baik bagi kami sekeluarga. Kalaupun peningkatan ekonomi keluarga kami akhirnya membawa keharmonisan dan kehangatan keluarga kami jadi binasa, aku jadi berfikir apalah artinya.


Salah satu perubahan yang paling menonjol dari ayahku yang sekarang adalah, beliau lebih suka menghabiskan waktu di ruang kerjanya. Bila sudah menghadap laptop di ruang kerjanya, bisa sampai berjam-jam. Bahkan sekarang ayahku mulai menerapkan aturan: Selain ayah, aku, adik-adik dan ibu memang dilarang masuk ruangan itu, kecuali untuk keperluan yang sangat penting.Untuk ibu memang ada sedikit kelonggaran, pada saat-saat tertentu ibu boleh menemani ayah, terutama pada saat lembur, menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah kemelut akhir-akhir ini, rasa keingintahuanku yang besar pernah membuat aku nekad melanggar larangan ayah agar tidak memasuki ruang kerjanya. Waktu itu, ketika sedang sibuk di depan laptopnya, ayah kedatangan dua orang tamu. Tak ingin tahu apa yang terjadi, yang jelas sebentar kemudian ayah beranjak pergi bersama kedua temannya itu dengan meninggalkan laptop dalam keadaan menyala.

Entahlah, aku nekad begitu saja membuka laptop ayah ...dan browsing. Mungkin karena tidak menyangka ibu apalagi anak2nya akan membuka benda privasinya, ayah 'meremember' password untuk login ke salah satu situs jejaring sosial facebook (Duh, maafkan aku ayah).Seperti layaknya detektif ..aku juga telah lancang membuka inbox atau pesan masuk di akun FB ayah.

Ternyata benar .. persis seperti dugaanku .. ayah ternyata memang benar-benar tengah kasmaran dengan seorang perempuan, sebut saja Angel. Dari foto profil dan album foto Angel, aku bisa melihat seorang perempuan dengan status lajang yang masih muda, cantik, dan sepertinya sangat aktif dan mandiri. Rupanya dia juga seorang arsitek, sama seperti ayah ..Inilah yang mungkin membuat ayah begitu terobsesi. Ini bisa kubaca dari komen dan isi pesan yang begitu mesra, romantis, dan penuh harapan.

Tapi bagaimanapun 'sempurna' dan lebihnya perempuan itu, ayah tak boleh bersikap tidak adil seperti ini. Ayah tidak boleh mengingkari ikrar perkawinan dengan ibu .. ayah juga tidak boleh menghapus begitu saja catatan indah keluarga yang pernah kami jalani.

Takut ketahuan, aku segera mengembalikan posisi browsing seperti sedia kala ..dengan hati hancur, luluh, pedih tak terperi ..Berbagai perasaan berkecamuk di hati. Bayang-bayang kehancuran sebuah kebersamaan menggelayut di pelupuk mataku ..berlari aku ke kamar dan menangis sejadi-jadinya di balik bantal. Haruskah kuberitahukan semua ini pada ibu ?? Apakah perlu?? Apakah itu akan membantu .. apa tidak mungkin malah akan semakin meruncingkan pertikaian antar mereka .. Toh tanpa kuberitahu sekalipun, ibu sepertinya sudah tahu ..Aku sekarang hanya bingung ..tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku seprtinya tak akan bertahan, tak akan kuat menghadapi kenyataan bila kedua orang tua yang kusayangi harus berpisah ..Tuhan tolonglah aku .. ayah ibu ..dengarkanlah jeritan hati kami ..Meski itu sulit untuk kalian ..tapi ingatlah kami ..Kami inginkan keluarga yang utuh ..berdamailah, bersatulah lagi demi kami ..kumohon ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...