Sabtu, 23 Oktober 2010

Masalah tidak akan pernah menjadi masalah. Biasa aja tuh…

Semua manusia pasti memiliki masalah dan ujian dari apa yang dimintanya pada Sang Maha Hidup penguasa semesta alam. Minta pendidikan sekolah ya jadi pusing akan urusan belajar dan mencari dana. Minta istri, ya jadi punya tanggungjawab mengurusi. Minta jabatan, ya jadi tambah beban pekerjaan. Minta istri, dan akhirnya dapat istri, ya jadi tambah job menghidupi dan melindungi pasangan. Minta anak ya akhirnya tambah urusan membesarkan hingga dewasa. Minta istri lagi… nambah, yah panci sama dandang akhirnya gedebukan. Dan seterusnya.

Semua masalah akan datang silih berganti laksana kita menonton film bioskop dengan berbagai kisah. Ketika mengalami kisah kehidupan yang sedih, akhirnya tertanam dengan perasaan haru biru penuh sesak tangisan dalam hati. Ketika mengalami kisah kehidupan yang gagal diputus cinta sebelum sempat berpacaran…akhirnya tertanam kesedihan penderitaan mendalam. Ketika mengalami kisah gagal bersaing karir di kantor… akhirnya tertanam kegagalan dalam diri dan terus berkelanjutan.

Apapun kisah kehidupan yang disaksikan di layar bioskop kehidupan maupun dialami sendiri, tanpa disadari akan menjadi programming mindset tertanam dalam alam bawah sadar, hati, dan mengalir ke seluruh sel-sel DNA dalam darah serta seluruh organ tubuh. Dan jadilah program yang menarik elemen sejenis, bekerjalah hukum law of attraction. Sepanjang kehidupan akan menemui kisah-kisah sesuai apa yang tertanam dalam program tubuhnya.

Dalam perjalanan menemui ribuan kasus, ada sahabat yang benci sekali dengan ayahnya hingga seumur 40an tahun, ternyata itulah program yang tertanam karena sang ibunya sangat benci sekali dengan ayahnya ketika dia dalam kandungan. Program mindset menular karena koneksi hubungan batin.
Banyak sahabat yang hidupnya selalu mellow, sedih, karena tanpa disadari pernah mengalami kisah kesedihan, dan akhirnya datanglah semua kesedihan yang dialami sepanjang waktu. Hobinya pun jadi seneng nonton sinetron yang penuh deraian air mata.
Juga ada sahabat yang sakit kakinya, stroke, karena tanpa disadari terkoneksi menyaksikan orang lain yang sakit kakinya tersebut. Terkoneksi tanpa disadari karena perasaan benci dan sering mengomentari orang lain tersebut.

Kisah Orang tua yang selalu gagal, penuh pegolakan rumah tangga akhirnya terkoneksi terekam dan menjadi program bagi sang anak dan akhirnya jadilah kemudian mengalami masalah rumah tangga yang sama seperti dialami orangtuanya.

selengkapnya baca di :

http://mahakosmos.com/masalah-tidak-akan-pernah-menjadi-masalah-biasa-aja-tuh.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...