Menghadapi Orang Sulit: Pembual
Banyak orang yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari tidak memberikan kenyamanan dan keleluasaan kita dalam memberi tanggapan pada suatu hal, bukan, bukan karena kita tidak mengetahui pokok bahasan yang sedang dibicarakan bersama. Hanya saja Anda tidak mempunyai kesempatan untuk itu! Menyebalkan sekali.
Dalam bergaul kadang kita menemukan orang seperti itu, seorang yang menopoli pembicaraan, seperti gerbong kereta api, Anda harus menunggu begitu lama untuk menyela pembicaraan dengan topik lain atau sekedar mengarahkan pembicaraan dengan topik yang berbeda dari hal-hal sebelumnya yang pernah dibicarakan. Anda semakin muak mendengar celoteh yang selalu sama dari beberapa kali Anda berjumpa dengannya. Anda menyimaknya seakan memperhatikan arah pembicaraan, otak Anda mengira-ngira kata-kata selanjutnya yang mungkin Anda telah menghafalnya!
Orang yang suka membual biasanya menggunakan bahasa yang menarik, hal ini digunakan untuk menarik perhatian orang disekelilingnya agar mendengarkan pembicaraannya. Anda tidak perlu memusuhi atau menjauhinya, karena banyak sekali yang dapat Anda pelajari darinya. Tetaplah terus menyimaknya!
Apa ciri-ciri seorang pembual?
1. Berbicara terlalu banyak tetapi sedikit yang dilakukannya. Seorang pembual dapat akrab berbohong bahwa ia dapat melakukan suatu hal dengan baik. Berdasarkan cerita-ceritanya, Anda dapat menebak bahwa ia cukup ahli dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu. Kepercayaan Anda runtuh ketika menemukan perilakunya yang tidak sesuai dengan tindakannya. Tidak ada satupun yang dapat ia lakukan seperti apa yang pernah ia ceritakan kepada Anda!
Orang pembual mempunyai ide-ide kadang sangat brilian, ia mempunyai konsep yang baik dan ide-ide yang tak pernah kita duga, hanya saja idenya tidak pernah dilakukannya. Ibaratkan seperti hobi, seorang pembual sangat suka bila diberi kesempatan untuk berbicara. Ia akan terus berbicara tanpa menyadari akan perkataannya akan menjebaknya kelak.
Tips: Tidak perlu bosan mendengar setiap kata yang ia ucapkan, siapa tahu ada ide-ide yang dapat Anda lakukan dari perkataan-perkataannya.
2. Sangat senang bila diberi kesempatan mengkritik. Kadang seorang pembual mempunyai analisa yang berbeda dengan visi kita, hanya saja seorang pembual selalu ingin tampil sebagai analis yang baik. Ia mempunyai komentar-komentar yang kritis yang membuat Anda tersinggung dengan perkataanya.
Tips: Ketika ia mulai mengkritik, bila Anda marah maka akan jadi pecundang dimatanya, Ingatlah apapun yang sedang Anda lakukan berarti bahwa Anda seorang nahkoda yang sedang mengarahkan arahnya jalan, Andalah yang lebih mengetahui apa yang sedang Anda lakukan dibandingkan kritikus sekalipun. Andalah yang mempunyai kendali dengan kapal Anda, bukan orang lain. Terimalah kritikan tersebut dengan demikian semakin bertambah pengetahuan dan kelemahan yang Anda miliki memacu Anda untuk melakukan yang lebih baik lagi.
Seorang pembual memerlukan perhatian yang lebih banyak dari orang lain, biasanya orang-orang seperti ini sangat sedikit mendapat perhatian dari orang lain, hanya saja dengan cara berbeda, ia membutuhkan perhatian dari orang-orang sekelilingnya dengan cerita-cerita fantastis
3. Selalu merasa bahwa dirinya lebih unggul dibandingkan orang lain. Sulitnya, seorang pembual tidak pernah mempunyai empati, ia selalu meraa unggul lebih unggul dari orang lain. Dalam beberapa hal ia juga meremehkan kemampuan yang dimiliki oleh orang lain. Kemampuannya yang minim untuk menyelami perasaan orang lain membuatnya selalu merasa dirinya dapat melakukan apa pun sehingga sangat sulit menilai hasil kerja orang lain secara objektif.
Tips: Rasa optimis yang tersirat padanya perlu menjadi pembelajaran buat kita untuk mencontoh perilaku-perilaku positif. Pembual mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, ini akan lebih memotivasi Anda untuk melakukan yang terbaik, tetap dan lebih optimis kenapa tidak dibandingkan bagi mereka yang hanya dapat berbicara saja?
4. Ia sangat sulit mendengarkan pendapat orang lain. Ya, orang-orang seperti ini tidak akan tahan sampai 5 menit untuk mendengarkan pendapat atau pembicaraan orang lain tanpa menyelanya, kalau pun iya, dia tidak pernah menyimak apa yang sedang Anda bicarakan karena ia sibuk memikirkan dan menyusun bahan pembicaraan yang nantinya akan diutarakan, hasilnya kesalahpahaman selalu terjadi. Ia akan menyela pembicaraan Anda dengan pendapatnya tanpa mengetahui sebelumnya bahwa Anda telah membicarakannya!
Tips: Mendengarkan merupakan hal yang sulit dilakukan dibandingkan berbicara, setiap orang hampir selalu ingin berbicara dan sangat sedikit ingin mendengarkan. Menyimak setiap pembicaraan orang berarti Anda mempunyai perhatian terhadap orang lain, Anda akan lebih mengetahui segala sesuatu tentang orang lain tidak sebatas mengenalnya semata. Semakin banyak yang Anda ketahui maka Anda akan lebih disukai oleh orang lain.
5. Sulit menghargai orang lain Banyak orang terbuang energinya dalam sehari bahkan berhari-hari lamanya hanya karena memikirkan karena dirinya tidak dihargai. Orang mudah tersinggung, membuatnya stres dan panik lalu memikirkan strategi untuk membalas perilaku tersebut. Hasilnya, energi Anda semakin habis.
Tips: Ketika Anda tidak merasa dihargai, bukanlah saatnya membentuk suatu mekanisme pertahanan diri, melainkan menerima sikap orang-orang seperti itu sebagai masukan positif untuk berbuat dan mengubah perilaku Anda menjadi lebih baik lagi. Tidak perlu pusing memikirkan sikap buruk yang mereka tunjukkan kepada Anda, setidaknya Anda telah menyimpan energi untuk menghadapi situasi sulit lainnya.
Ketika rasa bosan itu datang...
1. Ketika ia mulai melakukan aksinya, lakukan pekerjaan Anda seperti biasanya, tidak perlu meninggalkan pekerjaan yang sedang Anda lakukan hanya untuk sekedar mendengarkan celotehnya. 2. Saat Anda terjebak di dalamnya tetaplah mendengarkan, ajakalah ia berbicara pada hal-hal baru yang lebih positif. 3. Anda perlu memberinya pelajaran! Bila Anda selalu mengikuti arah pembicaraan sebelumnya, seorang pembual sangat suka mengulang cerita yang sama, kadang kalanya ceritanya tidak akan sama lagi dengan cerita sebelumnya karena memang cerita itu sengaja dikarangnya. Tanyakan cerita tersebut kenapa berubah-ubah, alhasil ini akan membuatnya merasa terancam. 4. Katakan padanya bahwa Anda saat ini tidak mood untuk berbicara, dibandingkan Anda mendiaminya dengan wajah cemberut atau menghindarinya dengan kesibukan pekerjaan yang memang Anda ciptakan secara mendadak :) [PD/Ayed]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar