Senin, 11 Oktober 2010

Keluarga ~ Hati Hati Memilih Isteri Jangan Sampai Salah

Keluarga ~ Hati Hati Memilih Isteri Jangan Sampai Salah

oleh Taufik Hidayat pada 11 Oktober 2010 jam 18:51

istri yang hebat di zaman ini adalah yang sanggup hidup miskin. Dan istri yang bijak di zaman ini adalah yang sanggup hidup kaya. Semua kan bisa bilang ‘saya siap hidup susah’ tapi dia nggak akan sanggup kalau nggak hebat. Semua juga siap hidup enak tapi dia akan bangkrut kalau nggak bijak.

Andai saja mereka tahu bahwa istri yang hebat dan bijak itu hanya ada pada istri yang sholihah. Dia lah yang qanaah, yang sanggup hidup dalam keadaan apapun yang diberikan suaminya kepadanya. Dia akan merasa cukup atas apa yang ada. Dan akan bersyukur atas kehidupan yang menyenangkan seperti dia akan bersabar atas kehidupan yang menyusahkan.

***

Mungkin para ikhwan itu hanya memaknai wanita yang baik agamanya itu sebagai wanita yang pakai jilbab panjang dan manis kalau tersenyum. Yang mungkin dari jilbab wanita tersebut mereka bisa menilai bahwa ia faham agama, dan dari senyumannya mungkin mereka bisa menilai bawa ia baik akhlaknya. Tapi mereka tidak tahu bahwa panjangnya jilbab dan manisnya senyuman hanyalah apa yang tampak di luar, sedangkan yang tidak tampak akan mereka ketahui setelah menikah.

Mereka akan tahu istri mereka sebenarnya ketika mereka sudah serumah dengannya, bukan di rumah orang tua ataupun di rumah mertua. Karena di rumah sendiri akan tampaklah seorang istri itu sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai anak orangtuanya yang manja dan selalu diturutkan keinginannya, ataupun sebagai menantu yang rajin dan akan selalu menampakkan kebaikan kepada mertuanya.

Mungkin sebaiknyalah orang-orang yang sudah menikah itu tinggal di rumahnya sendiri, walaupun harus kontrak atau kredit. Karena di rumah itu akan tampaklah sifat asli istri dalam menyikapi hidup yang diberikan suaminya kepadanya. Mereka akan tahu apakah jilbab isteri mereka membuktikan kefahamannya dalam agama, dan apakah manis senyuman mereka membuktikan kebaikan akhlaknya. Tetap dia pakaikah jilbab yang panjang itu ketika terik matahari panas menghujam?! Tetap adakah senyuman manis itu ketika lebat turunnya hujan?!

***

Isteri yang sholihah, dialah yang qanaah. Yang tahu hari tak selalu cerah tapi dia tak berubah.

Istri yang sholihah itu tidak harus kaya, kalau pun kaya Alhamdulillah. Dia juga tidak harus cantik, kalau pun cantik itu hadiah.

Isteri yang sholihah itu adalah yang qana’ah, senangnya berada di rumah. Keluar rumah hanya untuk belanja atau pergi bersama suaminya. Dia tahu bahan makanan telah mengalami kenaikan harga, dan tidak menyusahkan suaminya dengan segala tuntutannya.

Ada juga memang wanita yang bekerja di luar rumah, tapi yang sholihah, dia mau berhenti kerja kalau suaminya memerintahkannya, dan tetap bekerja kalau suaminya meridhoinya.

***

Kau mungkin bingung bagaimana mungkin mendapatkan wanita shalihah sementara sedari tadi aku terus berkata yang shalihah adalah yang qanaah, sedangkan qanaah itu tidak tampak di mata.

Yang jelas, nggak usah muluk-muluk cari yang cantik, karena yang cantik seperti bintang di langit. Mungkin dia mudah ditemukan, bahkan di gelap malam, tetapi sadarilah dia tak mudah dijangkau tangan. Ketika itu pun kau mungkin melihatnya berkilauan, tetapi sadarilah ketika siang dia menghilang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail (1909-1998)

  H. Abdul Hadi (1909-1998) Guru Hadi atau Abdul Hadi bin KH. Ismail dilahirkan pada tahun 1909 M di Gang Kelor Kelurahan Jawa, Manggarai Ja...